Ep 05

Karena mereka tidak tau di mana kamar tempat papa nya Sarah di rawat mereka pun akhirnya memutuskan untuk bertanya dengan suster yang ada di sana.

"Suster, apa di rumah sakit ini ada pasien pak ****" Ucap mama Dita kepada suster tersebut.

"Sebentar ya buk saya akan cek dulu daftar nama pasien."Ucap suster tersebut yang kemudian mengecek daftar nama-nama pasien yang berada di rumah sakit tersebut.

"Bagaimana sus?"Tanya mama Dita lagi.

"Oh iya ada buk, pasien yang bernama pak **** ada di lantai dua dengan nomor kamar 009 "Ucap suster tersebut.

"Baik terima kasih sus."Ucap mama Dita yang kemudian menuju lift untuk pergi ke lantai dua rumah sakit itu.

Sementara Liza dan Aksa hanya berjarak mengikuti nya dari belakang.

"Mama terlihat sangat antusias."Ucap Liza kepada Aksa.

"Iya sayang, mungkin karena perempuan itu mempengaruhi nya."Ucap Aksa merasa aneh.

"Hmm, tidak mungkin, tapi sudah lah, ayo ikuti saja."Ucap Liza kepada Aksa sambil memegang tangan Aksa.

Tidak lama kemudian mereka pun akhirnya tiba di lantai dua rumah sakit tersebut.

Mereka pun mencari kamar nomor 009 dan akhirnya melihat Sarah yang masih dengan seragam sekolah SMK yang terduduk lemah memeluk lutut di depan kamar rawat tersebut.

"Sarah."Lirih mama Dita saat tiba di depan ruangan tersebut.

Sarah yang mendengar nama nya di panggil pun sontak mendongak ke atas menatap mama Dita yang memanggil nya.

"Tante."Ucap Sarah berdiri dari duduknya.

"Sarah bagaimana keadaan ayah mu?"Tanya mama Dita sambil memegang kedua pundak Sarah.

"Seperti yang Tante lihat."Ucap Sarah mendujuk ke arah dalam dari jendela.

Dari jendela itu bisa di lihat jika di dalam sana ayah nya Sarah sedang bertarung nyawa melawan sakit nya.

"Astaga memperhatikan sekali."Ucap mama Dita kasihan.

"Bagi mana Sarah apa kau benar-benar sudah setuju dengan tawaran Tante kemarin?"Ucap mama Dita.

Sarah tidak menjawab dia mengangguk pelan dan mendudukkan kepalanya nya.

"Benar kah? Kau sudah benar-benar yakin kan?"Tanya mama Dita lagi.

"Iya asal kan ayah ku sembuh apapun akan aku lakukan."Ucap Sarah sambil menahan air matanya.

"Baik lah, Aksa, kau sudah mendengar nya bukan? Cepat urusan dan lunasi biaya operasi ayah nya Sarah."Ucap mama Dita menoleh ke belakang nya melihat Liza dan Aksa yang berdiri mematung.

"Sekarang ma?"Tanya Aksa cuek.

"Apa harus menunggu sampai ayah nya mati?"Jawab mama Dita blak blakan.

"Sudah mas, pergi lah, aku akan menunggu di sini bersama dengan mama."Ucap Liza kepada Aksa.

"Sayang aku tanya sekali lagi, apa kau sudah benar-benar yakin meminta ku melakukan hal ini?"Ucap Aksa kepada Liza.

Liza memegang pipi Aksa dan berkata.

"Aku pasti akan sanggup,bukan kah hanya sembilan bulan setelah dia hamil."Ucap Liza berusaha tersenyum.

Setelah mendengar jawaban Liza Aksa pun akhirnya pergi menuju ruang administrasi untuk membayar uang opresi ayah nya Sarah.

Sementara Sarah mengahpiri dokter dan mengatakan jika biaya operasi ayah nya sudah di lunasi oleh mama Dita.

Mendengar ucapan Sarah akhirnya dokter tersebut pun mengambil tindakan untuk melangsungkan opresi pada hari itu juga.

Dua hari kemudian.

Operasi ayah nya Sarah berjalan lancar, kondisi nya sekarang sudah sedikit membaik, namun belum di sarankan untuk pulang ke rumah kecuali sudah sembuh total.

"Ayah, bagaimana hari ini?"Ucap Sarah yang masuk ke dalam ruang rawat inap ayah nya.

"Sarah, ayah ingin bertanya, siapa yang sudah membayar biaya operasi ayah?"Tanya ayah nya dengan suara pelan.

"Sudah lah ayah, jangan di pikir kan soal itu dulu, sekarang fokus saja kepada kesembuhan ayah, aku akan menjelaskan nya setelah ayah sembuh total."Ucap Sarah kepada sang ayah.

"Baik lah nak, terima kasih, kau sudah menjaga dan merawat ayah."Ucap ayah nya Sarah terharu akan ketulusan putri nya itu.

"Permisi."Ucap Lisa yang saat itu baru saja tiba di ruang rawat tersebut untuk menjenguk ayah nya Sarah.

"Lisa, kau datang."Ucap Sarah senang melihat Lisa Sahabat nya yang datang dengan membawa buah-buahan segar di tangan nya.

"Iya, paman, bagaimana kondisi mu?"Tanya Lisa kepada ayah nya Sarah.

"Ah, paman sudah merasa lebih baik, terima kasih kau sudah datang nak."Ucap ayah nya Sarah kepada Lisa.

"Di makan ya paman buah-buahan nya agar paman lekas sembuh."Ucap Lisa sambil tersenyum.

"Iya Lisa, sekali lagi terima kasih banyak."Ucap ayah nya Sarah.

"Oh iya bagaimana dengan sekolah kalian apa lancar-lancar saja?"Tanya ayah nya Sarah kepada Sarah dan Lisa.

"Sangat lancar ayah, kami bahkan sebentar lagi akan segera melangsungkan ujian kelulusan."Ucap Sarah memegang tangan sang ayah.

"Sarah, bukan kah cita-cita mu ingin menjadi seorang dokter, ayah harap ayah bisa cepat sembuh dan kembali bisa membiayai kebutuhan mu untuk mencapai cita-cita mu."Ucap ayah nya Sarah.

"Iya paman benar aku yakin suatu saat nanti Sarah akan menjadi dokter yang sukses dan kita akan berobat gertis hahahaha."Tawa Lisa menggelegar.

Ayah nya Sarah hanya tersenyum puas melihat Lisa yang selalu saja membuat lucu dan membuat suasana menjadi hangat.

"Ayah, seperti nya ayah harus istirahat dulu agar tenaga ayah tidak banyak terkuras, aku dan Lisa akan mengobrol di luar sebentar ya."Ucap Sarah kepada ayah nya.

"Ah iya-iya baik lah, ayah juga sudah merasa pusing seperti nya ingin tidur sebentar."Ucap ayah nya Sarah.

"Ya sudah paman istirahat lah kami akan menunggu di luar."Ucap Lisa yabg kemudian mengikuti Sarah untuk keluar dari ruang rawat inap tersebut.

"Sarah, ada apa dengan mu?"Tanya Lisa yang menyadari sang sahabat yang terus murung seperti tidak memiliki kebahagiaan.

"Duduk lah."Ucap Sarah kepada Lisa.

Lisa pun akhirnya duduk di sebelah Sarah hati nya khawatir melihat raut wajah Sarah yang sangat sedih.

"Sarah,ada apa sebenarnya, cerita kan kepada ku."Ucap Lisa memegang tangan Sarah.

"Lisa, bisa kah kau membantuku untuk menjaga ayah ku satu bulan saja sampai dia sembuh total?"Tanya Sarah kepada Lisa.

"Apa maksud mu? Kau mau kemana Sarah?"Tanya Lisa khawatir.

Sarah pun dengan berat hati menceritakan semua yang terjadi kepada Lisa.

"Astaga? Jadi kau menjual dirimu untuk menjadi istri kedua hanya sebatas menyewa rahim untuk sebuah keluarga yang sudah lama tidak memiliki anak?"Ucap Lisa kaget.

Sarah hanya bisa mengangguk kan kepala nya dengan air mata yang bercucuran membasahi pipi mungil nya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

mega juniyanto

mega juniyanto

gratis

2023-10-11

0

mega juniyanto

mega juniyanto

operasi

2023-10-11

0

Fauzia Zia

Fauzia Zia

kok di kasih bintang sih thor kasih aja nama biar enak bacanya

2023-08-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!