Ep 12

"Jadi setelah kau mengizinkan nya dia langsung menikah? Menurut ku itu tidak adil, karena dalam pernikahan masalah memiliki anak atau tidak itu tidak perlu di paksakan sama sekali karena kapan-kapan kalian juga bisa mengadopsi anak di pantai asuhan bukan?"Tanya Wily.

"Iya sebelumnya aku dan Aksa sudah ingin adopsi bayi, tapi mama nya menginginkan cucu kandung, kau tenang saja, kami hanya menyewa rahim perempuan itu untuk mendapatkan seorang bayi, setelah itu Aska akan menceritakan nya dan mengambil bayi itu."Ucap Liza.

"Astaga,ada ya perempuan yang rela melakukan itu?"Ucap Wily bingung.

"Ya demi uang."Ucap Liza Tampa mengatakan alasan sebenarnya.

"Kau sabar saja, dan jika Aksa menyakiti mu datang lah pada ku,aku akan selalu ada untuk mu."Ucap Wily kepada Liza.

"Terima kasih banyak, sejak dulu kau memang selalu peduli kepada ku."Jawab Liza.

Flashback off.

"Sayang, mengapa kau senyum-senyum sendiri?"Tanya Aksa saat keluar dari kamar mandi.

"Ah sayang tidak ada aku hanya senang sudah mendapatkan berlian yang ku cari itu."Jawab Liza dengan senyum manis nya.

"Ya sudah sekarang kau mandi, dulu."Ucap Aksa kepada Liza.

"Baik lah."Jawab Liza yang kemudian menyimpan seluruh barang yang di beli nya tadi kedalam lemari nya setelah itu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Sementara Aksa hanya merasa aneh karena ini bukan pertama kalinya Liza beberlanja tetapi mengapa dia bisa sebahagia itu dan tidak memikirkan lagi tentang Aksa yang baru menikah.

Namun Aksa mengenepi kan masalah itu dan berfikir positif saja.

"Aku tidak memberikan Sarah uang atau apapun."Batin Aksa yang tiba-tiba kepikiran.

"Ah sudahlah, bukan kah dia juga sudah mendapatkan bayaran?"Batin Aksa.

Dua hari pun berlalu,kini tiba lah saat nya Aksa pulang ke Fila untuk menjenguk Sarah.

Siang itu setelah pulang dari kantor Aksa pun ijin untuk pergi ke Fila.

Tidak butuh waktu lama Aksa pun akhirnya tiba di Fila tepat pukul tiga sore.

"Di mana Sarah?"Tanya Aksa kepada bi Asih.

"Nyonya sedang berada di taman belakang tuan."Ucap bi Asih.

"Apa yang dia lakukan?"Tanya Aksa kepada bi Asih.

"Saya juga tidak tau tuan mungkin nyonya muda bosan di dalam Fila dan pergi untuk menghirup udara segar di taman belakang."Ucap bi Asih lagi.

"Hmm,baik lah."Ucap Aksa yang kemudian berjalan menuju taman belakang.

Sementara itu Sarah sedang mengamati bungga-bungga yang berada di taman tersebut,itu membuat kebosanan nya hilang.

"Apa yang kau lakukan di sini?"Tanya Aksa yang berdiri di belakang Sarah.

Sarah yang kaget pun sontak menoleh.

"Bisa tidak jangan mengagetkan?"Ucap Sarah memegang dadanya yang berdegup kencang.

"Tidak bisa, apa kau tidak melihat ini sudah sore? Mengapa masih belum masuk ke dalam rumah?"Ucap Aksa dengan tatapan tajam.

"Emm, masuk aku masuk mas."Ucap Sarah yang takut melihat tatapan sang suami dan berjalan mendahului Aksa.

"Hey, tunggu."Ucap Aksa kepada Sarah.

Sarah yang mendengar itu pun kembali memberhentikan langkah nya dan menoleh.

"Hmm?"Gumam Sarah dengan wajah imut nya.

"Astaga manusia ini!"Batin Aksa tidak tahan dengan wajah imut Sarah.

"Mas, mas?"Ucap Sarah kebingungan melihat Aksa yang tiba-tiba melamun.

"Ah, em iya, mandi sana bau badan mu itu seperti bau rumput."Ucap Aksa tersadar dari lamunannya.

Mendengar ucapan Aksa sontak Sarah mencium bau tubuh nya dan benar saja Sarah kini sudah bau rumput karena terlalu lama berada di taman itu.

"Baik lah, ayo masuk, aku akan mandi setelah itu membuat kan ku segelas teh hangat."Ucap Sarah yang kemudian berjalan masuk ke dalam Fila mendahului Aksa.

"Dasar Bocil."Gumam Aksa namun mengikuti Sarah dari belakang.

Benar saja setelah selesai mandi Sarah pun membuat kan teh hangat dan membawa ke kamar karena Aksa sedang beristirahat di kamar.

"Mas, teh nya."Ucap Sarah menaruh teh tersebut di atas nakas sampaing tempat tidur mereka.

"Iya."Jawab Aksa sambil trus fokus ke ponsel nya.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 18:50

Sarah memilih duduk di sofa di kamar tersebut sambil membaca buku yang memang ada di dalam kamar itu.

Setelah beberapa menit kemudian pintu kamar mereka pun di ketuk oleh bi Asih.

Tok...tok...tok. Suara ketukan di pintu kamar tersebut.

Sarah pun bangun dari duduknya dan berjalan membukakan pintu kamar itu.

"Ada apa bi?"Tanya Sarah.

"Maaf menganggu nyonya, tapi ini sudah waktunya makan."Ucap bi Asih kepada Sarah.

"Ouh,iya maaf bi lupa, siap kan dulu makanan nya aku dan mas Aksa akan turun sebentar lagi."Ucap Sarah kepada bi Asih.

"Baik nyonya,kalau begitu bibi turun dulu."Ucap bi Asih yabg kemudian pergi dari sana.

"Mas, ayo, makan."Ucap Sarah kepada Aksa.

"Iya."Ucap Aksa kepada Sarah.

Setelah itu mereka pun makan malam.

Setelah selesai makan malam Sarah duduk di sofa ruang tengah Fila sambil menonton tv.

"Tidur, sudah malam."Ucap Aksa yang berjalan menaiki tangga menuju kamar nya.

Karena mendengar ucapan Aksa Sarah tidak berani untuk menonton lagi dan bergegas mematikan tv lalu mengikuti Aksa ke kamar.

"Mengapa kau berdiri di sana? Mau tidur di sofa lagi? Sampai kapan? Cepat ke mari."Ucap Aksa marah melihat Sarah yang seperti nya berniat tidur di sofa lagi.

Dengan gugup Sarah pun naik ke ranjang dan merebahkan tubuhnya sangat jauh dari Aksa seperti menjaga jarak, dia juga memberikan batasan berupa bantal guling yang panjang.

"Bodoh, jika begitu bagaimana bisa memiliki bayi?"Batin Aksa tak habis fikir.

Setelah itu mereka pun tertidur dengan saling menjaga jarak, namun siapa sangka malam itu terjadi badai petir dan angin kencang di pukul satu malam.

Aksa terbangun karena dingin nya cuaca , ia menyalakan lampu dan terlihat Sarah yang sedang meringkuk ketakutan sambil memeluk erat guling.

Ternyata ia sudah terbangun sendiri tadi dan menahan takut begitu lama, bibir merah nya kini bergetar menahan rasa takut itu.

"Astaga! Sarah, mengapa tidak menyala kan lampu jika kau ketakutan,dan mengapa tidak membangun kan aku."Ucap Aksa kaget.

"A,aku,aku tidak mau menganggu tidur mu."Ucap Sarah sedikit gugup sambil menahan rasa takut nya.

"Kau ini, bodoh sekali."Ucap Aksa tak habis fikir.

Namun tiba-tiba petir yang amat kuat menggelegar di sertakan kilat yabg menyambar,hal itu sontak membuat Sarah Tampa ragu menghambur memeluk erat tubuh Aksa.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

mega juniyanto

mega juniyanto

menepiskan

2023-10-11

0

Tati Aulia

Tati Aulia

next lgi

2022-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!