Sesampainya di ruangan mewah Sky, Rainy dan Pelangi turun dari mobil dengan tawa yang tiada henti.
Rainy terus membuat lelucon untuk membuat gadis kecil itu tertawa, dan menjadi kesenangan tersendiri bagi Rainy untuk menghibur gadis kecil tersebut.
Rainy dan Pelangi saling menggenggam tangan, sambil tertawa terbahak-bahak seraya melangkah masuk ke dalam rumah mewah tersebut hingga membuat Marissa berdehem dengan senyum yang terukir di bibirnya.
"Ehem … !"
Seketika Rainy dan Pelangi menghentikan tawanya dan menoleh ke arah ruang tamu yang ternyata sudah ada Erlangga dan Marissa di ruangan tersebut.
"Daddy, Mommy …!" sapa Rainy dengan senyum lembutnya.
"Sayang … kamu ganti baju dulu, ya! Mama ingin menemui Opa dan Oma dulu! Nanti kalau sudah ganti baju, Rainy kesini lagi!" titah Rainy dengan senyumnya yang tidak pernah surut.
Wanita itu pun membelai rambut Pelangi penuh kasih sayang. "Baik, Ma! Pelangi ganti baju dulu!" jawab Pelangi patuh. Lalu, gadis kecil itu lari menuju kamarnya.
"Sayang … ! Pelan-pelan!" teriak Rainy sambil tersenyum lembut.
"Iya, Ma!" jawab Pelangi seraya mematuhi wanita tersebut. Pelangi pun berjalan pelan munuruti perintah dari Rainy.
Lalu, Rainy pun melangkah menuju mertuanya setelah bayangan Pelangi menghilang dari pandangan matanya. Wanita itu duduk di seberang Erlangga dan Marissa sambil tersenyum lembut.
"Bagaimana kabar kalian, Nak?" tanya Marissa menatap menantunya intens setelah Rainy duduk dengan sempurna.
"Baik, Mom! Begitu pun dengan Mas Sky dengan Pelangi!" jawab Rainy lembut.
"Syukurlah, kalau begitu!" ucap Marissa dengan senyum lembutnya.
"Lalu, apakah mommy masih belum bisa mendapatkan cucu dari kalian? Ini sudah 6 bulan kalain manikah!" tanya Marissa sambil menatap Rainy dengan senyum yang tak memudar.
"Mom … !" panggil Erlangga pelan setelah melihat reaksi menantunya.
Sementara Rainy menundukkan kepalanya, ia tidak tahu harus menjawab apa pada sang mertua, karena sekalipun ia tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan Sky.
"Maafin Mommy, Sayang! Tidak seharusnya Mommy menanyakan ini!" ucap Marissa penuh dengan perasaan bersalah.
Rainy mengangkat kepalanya, lalu menatap Marissa lembut. "Mommy tidak perlu minta maaf, karena Rainy memang masih belum bisa memberi apa yang Mommy inginkan!" jawab wanita itu dengan menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Lupakan pertanyaan Mommy! Jangan sedih karena itu!" ucap Marissa tersenyum.
"Iya, Mom!" jawab Rainy tersenyum.
"Sayang … ! Apakah ada sesuatu di antara kamu dan Sky? Ini sudah 6 bulan kalian menikah, tapi kalian tidak pernah berkunjung berdua ke rumah mommy kecuali pada saat kalian menjemput Rainy setelah malam pertama kalian!" tanya Marissa menatap Rainy curiga.
"Tidak kok, Mom! Hubungan kami baik-baik saja! Hanya saja, Mas Sky lagi sibuk di kantornya!" jawab wanita itu mencoba meyakinkan mertuanya.
"Tapi matamu tidak bisa berbohong, Rain!" batin Marissa.
"Benar apa kata Rainy Mom! Perusahaan Sky lagi menurun, makanya dia tidak sempat berkunjung!" Erlangga menimpali ucapan Rainy.
"Benarkah?" tanya Marissa seraya mengerutkan kening.
"Benar, Mom! Untuk apa daddy berbohong?" Erlangga menatap sang istri penuh keseriusan.
"Syukurlah kalau begitu!" jawab Marissa tersenyum.
Seketika hati Rainy lega setelah Marissa mempercayai ucapan Erlangga, karena ia tidak ingin berbohong pada sang mertua kecuali itu hanya demi kebaikan.
"Papa sama Mama ingin makan malam bersama kalian malam ini! Sekalian Papa dan Mama ingin menginap!" ucap wanita paruh baya itu menatap Rainy dengan senyum lembutnya.
"Tapi, Ma …?" ucapan Erlangga terpotong.
"Tidak ada tapi-tapian, Pa! Pokoknya malam ini kita menginap!" ucap Marissa seraya menatap Erlangga tajam.
"Iya, Mom! Iya!" jawab Erlangga pasrah.
"Ya sudah kita makan siang dulu, Yuk! Tadi mommy bawa makanan, kita panggil Pelangi terlebih dahulu!" ajak Marissa seraya menatap menantunya lembut.
"Oh iya! Nanti sore kita masak bersama untuk makan malam, Mommy juga akan menghubungi Sky supaya pulang lebih cepat!" ucap Marissa.
"Baik, Mom!" ucap Rainy tersenyum.
"Ayo, Sayang kita ke dapur!" ajak Marissa beranjak seraya menarik tangan menantunya.
"Papa nggak diajak nih?" tanya Erlangga menggoda sang istri.
"Kenapa mesti minta diajak, Dad? Ikut saja ribet amat sih!" jawab Marissa tanpa menoleh pada suaminya tersebut.
Erlangga pun tersenyum tipis mendengar ucapan sang istri. Lalu, mereka melangkah menuju dapur untuk makan siang.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
...TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Yulia Bunyamin
rainy wanita tegar, seberat apapun masalah tapi tetap tersenyum
2022-10-25
0
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
bawa pergi yg jauh rain.. Arnold
2022-09-15
0
Enisensi Klara
Nah loh nginap deh mertua 🤭sekalian memantau 🤭🤭
2022-09-13
0