LR 4

"Semoga ibu tiri Pelangi baiknya seperti Tante!" ucap Pelangi tersenyum seraya mengahapus air mata Rainy. Sementara Rainy sebaliknya, ia juga menghapus air mata Pelangi.

"Jika Tante mendapatkan anak tiri sepertimu, maka Tante akan lebih menyayangimu dari pada papamu!" ucap Rainy seraya menarik hidung Pelangi dengan senyum yang mengembang.

Keduanya tertawa bersama hingga suara seseorang menghentikan tawa keduanya.

"Pelangi!"

Baik Rainy maupun pelangi mengehentikan tawanya saat mendengar suara seseorang dari belakang gadis kecil itu. Rainy mendongak menatap seorang pria tampan yang membuat hati Rainy berdetak tak karuan hingga membuat wanita itu terpaku melihatnya. Sementara Pelangi, langsung menoleh dan menatap seseorang yang sangat di sayanginya.

"Papa ... !" panggil Pelangi tersenyum. Gadis kecil itu berdiri lalu mendekati sang ayah yang sedang menatapnya dengan wajah khawatir.

"Ngapain kamu di sini, Sayang?" tanya Sky dengan senyum lembutnya. Pria itu membelai rambut Pelangi seraya menatap putrinya dengan wajah penuh ke khawatiran.

"Aku ke sini hanya untuk menemani Tante Cantik, Pa!" jawab Pelangi tersenyum.

"Tante cantik juga tidak punya Mama seperti Pelanhi, Pa! Jadinya kita ngobrol-ngobrol tadi!" ucap Pelangi ceria.

Sky pun beralih menatap Rainy, pria itu merasa heran karena wanita itu tidak melihat wajahnya sedikit pun, wanita itu hanya menundukkan kepala karena ia tidak tahu harus apa jika berhadapan dengan seorang pria.

"Terima kasih, karena kamu sudah menjaga putriku!" ucap Sky datar.

"Sama-sa … " Rainy mendongak hendak menjawab ucapan pria itu. Akan tetapi, pria itu sudah melangkah pergi seraya menarik pergelangan tangan Pelangi.

"Sampai jumpa lagi, Tante!" Pelangi menoleh seraya melambaikan tanganpada wanita itu. Rainy pun membalas lambaian tangan Pelangi sambil tersenyum lembut.

"Andaikan kau putriku, pasti hidupku tidak akan kesepian lagi!" gumam Rainy setelah bayangan pelangi menghilang dari pandangan matanya.

"Apa sih yang kupikirkan!" Rainy menggelengkan kepalanya pelan.

______

Marisa kini sedang sibuk di ruangannya, wanita paruh baya itu mengelola restoran yang di bangun dengan hasil jerih payahnya sendiri, ia bangun restoran itu sejak masih belum berkeluarga.

Tok tok tok ...

"Masuk!" titah wanita paruh baya itu.

"Apakah Anda memanggil saya, Nyonya?" tanya Sekretaris wanita paruh baya itu.

"Silakan duduk!" Marisa mengulurkan tangannya pada sekretarisnya tersebut.

Sekretaris tersebut duduk di seberang kursi kebesaran Marisa dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"Bagaimana? Apakah putrimu mau dijodohkan dengan Putraku?" tanya Marisa seraya mengerutkan keningnya.

"Pasti Mau Nyonya! Anakku tidak pernah memiliki hubungan khusus dengan pria manapun, bahkan sejak kecil dia tidak pernah berteman dengan yang namanya pria."

"Rosa, aku tau kau tidak menganggapnya anak, kau hanya ingin mengambil keuntungan dari perjodohan ini, tapi setelah kau mendapatkan apa yang kau inginkan aku harap kau tidak akan mengganggunya lagi!" ucap Rosa dengan wajah datarnya.

"Apakah Anda ingin membelinya, Nyonya?" tanya Rosa dengan sudut bibir yang terangkat sebelah.

"Bisa dibilang seperti itu, tapi aku membelinya karena aku ingin membebaskan dia darimu!" ucap Marisa dengan senyum tipisnya.

"Baiklah, aku akan menjual anakku padamu Nyonya, dan aku janji bahwa aku tidak akan mengganggu kehidupan kalian lagi!" ucap Rosa tersenyum.

"Ini, aku memberimu cek Kosong, dan kamu bebas menulis angka yang kau inginkan!" ucap Marisa seraya menopang dagunya dengan kedua tangan yang disilangkan.

"Anda sungguh luar biasa nyonya, tapi apa gunanya Anda membeli anakku yang tidak berguna itu?" tanya Rosa dengan mengerutkan alisnya.

"Kau tidak perlu tahu apa gunanya dia untukku, yang aku tahu, dia mempunyai hati yang tulus dan penyayang," ucap Marisa tersenyum.

"Meskipun kau selalu menyiksa dan membuatnya menderita, tapi dengan setulus hati dia menyayangimu!" ucap Marisa dengan senyum lembut.

"Anda tidak tahu apapun tentang kehidupan kami Nyonya!" ucap Rosa.

"Ya, aku tidak tahu, aku tidak tahu apapun tentang kalian! Yang aku tahu, setiap dia datang ke restoran ini kau selalu memarahinya."

"Aku memperhatikan kalian sejak dulu, bahkan sejak dia berusia 10 tahun, aku tidak tega setiap melihatmu menyuapi anak itu dengan kasar, dia datang ke restoran ini karena kau tidak memberinya makanan dan tidak memberinya uang jajan."

"Setiap hari dia kelaparan, dan kau hanya memberinya jatah makan satu kali, yaitu saat dia datang ke restoran ini dan bekerja sebagai pencuci piring. Aku ingin sekali membantunya, tapi aku sadar bahwa aku tidak berhak mencampuri urusan kalian." Marisa mengingat penderitaan-penderitaan yang dialami oleh Rainy.

"Aku juga menanggung beban karena dia Nyonya, dia hanya beban bagiku!" ucap Rosa tanpa perasaan bersalah.

"Kau menganggapnya beban, tapi apa kamu sadar bahwa saat kau kecelakaan beberapa tahun lalu, dialah yang telah mendonorkan darahnya untukmu! Apa kamu tidak merasa hutang budi?" tanya Marisa menatap Rosa intens.

"Itu hanya sebagai tanda terima kasih, karena aku yang telah merawatnya Nyonya, tanpa aku, dia tidak memiliki siapapun!" ucap Rosa penuh keangkuhan.

"Aku heran padamu Rosa, kenapa kau bisa sangat membencinya, apa salahnya? Dan kau sengaja menutup mata dan tidak melihat ketulusannya," ucap Marisa.

Rosa langsung menatap Marisa tajam dengan wajah merah padam setelah mendengar ucapan wanita paruh baya itu.

"Aku kehilangan suamiku karena dia Nyonya! Suamiku mendonorkan ginjalnya pada anak itu, dan sejak saat itu suamiku sakit-sakitan dan akhirnya pergi meninggalkan aku selamanya! Seandainya dia tidak ada, mungkin aku tidak akan kehilangan suamiku dan tidka akan merasakan kerasnya mencari nafkah sendiri!" teriak Rosa dengan wajah penuh amarah.

"Tapi Rosa ... !"

"Cukup Nyonya! Saya tidak ingin mendengarkan Anda lagi. Kali ini Anda sudah keterlaluan, jika Anda ingin membeli Rainy, ya beli saja. Tidak perlu ungkit masa lalu kami!"

Rosa beranjak, lalu pergi meninggalkan ruangan wanita paruh baya itu.

...❤️❤️❤️❤️❤️...

...TBC...

Terpopuler

Comments

Ummi kalsum

Ummi kalsum

astaghfirullah ada manusia begini
Sabar rain

2023-03-16

0

Fhebrie

Fhebrie

sekertaris ga tau diri kebalik kayaknya kenapa sekertaris lebih galak sm bosnya

2023-02-13

0

Nuryati Yati

Nuryati Yati

akan ada pelangi setelah hujan.. bentar lg kebahagian akan menghampirimu Rainy

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!