LR 2

"Pagi, Mom! Pagi, Sayang!" Sky menyapa mommy dan putrinya di meja makan, Pria itu sudah siap dengan kemeja dan Jaz kerjanya. Lalu, ia mengelus rambut Pelangi sebelum ia menarik kursi dan duduk di samping putrinya.

"Papa mau sarapan di sini? Maaf tadi Pelangi tadi lupa nyuapin Papa, karena Pelangi sangat bahagia." Pelangi terus mengembangkan senyumnya seraya memakan roti dengan lahap. 

Sky tersenyum mendengar ucapan putrinya. "Papa sudah sarapan, Sayang! Papa hanya ingin menunggu putri Papa." Sky menatap putrinya dengan senyum lembut.

"Ohh … " Pelangi melanjutkan sarapannya dengan lahap. Sementara Sky terus mengembangkan senyumnya melihat wajah ceria gadis kecil itu.

"Memangnya apa yang membuat cucu Oma bahagia sampai lupa nyuapin Papa?" tanya Marisa seraya melirik Pelangi sekilas.

Pelangi meminum susunya setelah menghabiskan roti di tangannya, lalu menatap omanya dengan senyum yang mengembang.

"Oma pasti juga senang jika mendengarnya!" tutur Pelangi dengan senyum yang tak memudar. 

Marisa menarik sebelah sudut bibirnya dengan alis yang juga ikut terangkat sebelah. "Apa sih, oma penasaran?" tanya Marisa dengan senyum tipisnya.

Pelangi menarik nafas hingga membuat Marisa semakin penasaran dengan jawaban sang cucu.

"Oma, setelah sekian lama kita nunggu Papa mengatakan iya, akhirnya papa mengatakan itu, Oma!" ucap Pelangi penuh semangat. 

Marisa melebarkan matanya karena terkejut. "Benarkah, Sayang? Papa mau menikah lagi?" tanya Marisa tersenyum seraya menutup mulutnya karena kebahagiaan yang membuncah. 

"Iya, Oma! Kalau Oma tidak percaya tanya Papa saja." Pelangi menatap Sky dengan senyum merekah. 

"Benar, Nak?" tanya Marisa dengan wajah penuh kebahagiaan. 

"Hemmm … terserah kalian saja! Aku pasrahkan calon mama Pelangi pada Mommy dan Pelangi!" ucap Pria itu tersenyum kaku. 

"Baiklah, Mommy akan memilihkan calon pendamping yang baik untukmu, yang bisa menyayangi Pelangi seperti putrinya sendiri." 

"Terserah Mommy saja!"

"Kalau Pelangi sudah selesai sarapan, kita berangkat yuk Sayang!" ajak Sky untuk menghindari pembicaraan itu.

"Baik, Pa!" Gadis kecil itu memasang tas sekolahnya, lalu menyalimi Marisa seraya mencium pipi kanan dan kiri wanita paruh baya itu. Setelah itu, Pelangi menyalimi Marisa bergantian dengan Sky.  

"Hati-hati, Sayang!" ucap Marisa dengan senyumnya yang tak memudar setelah mendengar putranya mau untuk menikah kembali.

Wanita paruh baya itu mengantar cucu dan anaknya sampai di depan teras. Lalu, melambaikan tangan setelah Sky menyalakan mesin dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah mewah itu. 

"Aku akan bicara dengan Rosa tentang perjodohan ini, aku yakin dia bisa jadi ibu yang baik untuk cucuku!" gumam wanita paruh baya itu.

______

"Tidak, Tante! Aku tidak mau menikah. Apalagi dengan seorang Duda. Selama ini aku selalu mengikuti kemauan Tante, tapi sekarang tidak lagi. Maaf Tante, aku hanya ingin bahagia!" ucap Rainy menentang kemauan ibu tirinya yang telah merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal. 

Rosa menarik rambut anak tirinya hingga gadis itu meringis. "Heh, kamu seharusnya bilang makasih padaku, karena aku menjodohkanmu dengan orang kaya! Kamu mau kita ditendang dari rumah ini, hah! Pikirkan baik-baik, jika kamu menikah dengan anaknya Nyonya Marisa, kamu tidak hanya bisa menebus rumah ini dari rentenir, tapi kamu bisa hidup bebas tidak perlu merasakan bagaimana susahnya nyari duit lagi!" 

Rosa mendorong tubuh Rainy hingga gadis itu jatuh tersungkur. Akan tetapi, gadis itu kini bangun karena sudah terbiasa dengan perilaku buruk ibu tirinya tersebut.

"Tapi Tante, ini hidupku! Aku berhak bahagia!" ucap Rainy menatap ibu tirinya merah padam dengan tangan yang terkepal menahan emosi. 

"Rainy! Pikirkan baik-baik, jika kamu tidak menikah dengannya, maka kamu akan kehilangan rumah ini, sementara rumah ini adalah peninggalan ayah kamu, dan di tempat ini pula banyak kenangan masa kecilmu bersama kedua orang tuamu," ucap Rosa dengan senyum penuh arti. 

Wanita paruh baya itu mengelilingi anak tirinya sambil membisikkan sesuatu pada telinga gadis itu. 

"Baiklah, aku akan menikah dengannya!" jawab Rainy pasrah. Lalu gadis itu melangkah menjauh dari ibu tirinya tersebut. 

"Ha ha ha … " 

"Rainy, Rainy! Kamu sangat bodoh sekali, sekalipun rumah ini tidak jadi disita, tapi rumah ini akan tetap menjadi milikku, bukan milikmu! Ha ha ha …"

Rosa terus menertawakan anak tirinya yang menurutnya sangat bodoh dan mudah dibohongi. Ia merasa sangat puas melihat penderitaan Rainy, karena Rainy baginya hanyalah beban.

...❤️❤️❤️❤️❤️...

...TBC...

 

Terpopuler

Comments

Yulia Bunyamin

Yulia Bunyamin

kejamnya ibu Rosa 😭😭

2022-10-24

0

nurcahaya

nurcahaya

bner2 kejam itu Mak tiri

2022-09-14

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

LG mantau 🧐

2022-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!