LR 10

Setelah ijab kabul, Pelangi langsung menghampiri Rainy, gadis kecil itu langsung duduk di pangkuan wanita itu seraya memeluknya erat.

"Mama Cantik!" panggil Pelangi.

Gadis kecil itu meneteskan air mata kembali karena rasa bahagia yang tidak bisa ia ungkapkan melalui kata.

"Terima kasih, karena Mama cantik sudah mau menjadi mama Pelangi, hari ini Pelangi sangat bahagia!" ucap gadis kecil itu dengan senyum mengembang.

Rainy pun mengurai pelukannya, wanita itu menghapus air mata Pelangi sambil tersenyum dan menatap gadis kecil itu intens.

"Terima kasih, Sayang! Mama juga bahagia punya putri cantik seperti Pelangi," ucap Rainy seraya memeluk gadis kecil itu kembali.

Sky tersenyum tipis melihat kebahagiaan putrinya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Pria itu merasa bahagia karena melihat kebahagiaan Pelangi hingga membuat putri kecilnya itu meneteskan air mata karena tak bisa mengutarakan rasa bahagianya.

Sementara tamu undangan pun juga ikut terharu menyaksikan kasih sayang Rainy dan Pelangi yang terlihat begitu besar hingga keduanya terlihat seperti ibu dan anak kandung.

"Sayang … Pelangi sama opa dan oma dulu, ya! Mama dan Papa butuh istirahat!" ajak Erlangga tersenyum seraya menatap cucu kesayangannya tersebut.

"Iya, opa!" jawab gadis kecil itu tersenyum, lalu mencium pipi kanan dan kiri Rainy.

Setelah itu ia beranjak dan menghampiri Erlangga yang sedang duduk di belakang Sky.

______

Setelah para tamu undangan meninggalkan acara tersebut, Erlangga dan Marissa pun membawa Pelangi ke tempat tinggal mereka! Kini di rumah mewah itu hanya tinggal Sky dan Rainy.

Sky pun melangkah menuju kamarnya, yang diikuti Rainy dari belakang.

Sepasang suami istri itu bungkam tanpa ada yang mengeluarkan kata, hingga mereka sampai di depan pintu kamar pengantinnya.

Setelah mereka sampai di kamar pengantinnya, Sky langsung menuju tempat tidurnya dan membaringkan tubuh dengan kaki yang berjuntai ke bawah.

Rainy pun mendekat, ia tersenyum lalu berjongkok hendak melepaskan sepatu suaminya tersebut. Akan tetapi, pria itu terkejut dan langsung duduk kembali.

"Kamu mau ngapain?" tanya Sky seraya menatap Rainy datar.

"Aku hanya ingin membuka sepatumu, Mas!" jawabnya lembut.

"Aku bisa melakukannya, sendiri!" Sky beranjak menuju sofa. Sementara Rainy berdiri perlahan seraya menatap langkah suaminya tersebut.

"Aku mau istirahat, jangan ganggu aku! Kamu tidur di ranjang saja, biar aku tidur di sini!" ucap Sky membaringkan tubuhnya sambil bersedekap dada dan memejamkan matanya perlahan.

"Tidak perlu, Mas! Jika Mas tidak mau tidur seranjang denganku, biar aku saja yang tidur di sofa!" ucap Rainy tersenyum.

"Ya sudah, kalau begitu!" ucap Sky.

Pria itu beranjak kembali lalu membuka sepatunya dan tidur membelakangi wanita tersebut. Sementara Rainy masih tetap berdiri di posisinya, ia tidak mengalihkan tatapannya dari Sky.

"Jangan mengharapku lebih, karena aku menikah denganmu hanya untuk Pelangi!" ucap Sky tanpa menatap wajah istrinya.

"Baik, Mas!" jawab Rainy tersenyum.

Wanita itu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lalu, ia menyalakan shower, ia terus mengguyur tubuhnya untuk menghilangkan kesedihan yang mulai menghampiri.

"Aku sangat menyukai hujan, meskipun aku tahu aku bukan sedang bermain hujan, tapi air shower ini membuatku seakan mandi air hujan."

Wanita itu memutar-mutar tubuhnya di bawah guyuran air shower hingga ia tidak menyadari bahwa dirinya sudah satu jam bermain air di sana.

Sky yang belum tidur merasa heran karena istrinya sangat lama di kamar mandi, hingga pikiran negatif pun terus bermunculan dalam benaknya.

"Apa dia bunuh diri?" gumam Sky dengan wajah cemas.

Pria itu hendak beranjak dari tempat tidurnya. Akan tetapi, suara handle pintu kamar mandi membuat ia kembali dalam posisi semula.

Sementara Rainy langsung tersenyum setelah keluar dari kamar mandi tersebut. Ia menatap suaminya lembut, ia juga mengira Sky sudah tidur lelap.

"Good night, My Husband!" ucap wanita itu seraya melangkah menuju kopernya dan di bawa ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

...❤️❤️❤️❤️❤️...