LR 15

"Aduh … kenapa aku bisa lupa membawa baju ganti, sih?" gumam Rainy seraya menepuk jidatnya.

Wanita itu berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar. Setelah itu, Rainy pun membuka pintu kamarnya sambil menatap ke arah kamar mandi dan sekelilingnya. Ia merasa lega karena ia tidak melihat Sky di mana pun. 

Rainy berjalan menuju ruang ganti, dan seketika ia berteriak sekeras-kerasnya karena Sky ada di sana hanya dengan menggunakan handuk sebatas pinggang, dan sebaliknya, Rainy hanya menggunakan handuk sebatas dada yang membuat wanita itu sangat malu karena lekuk tubuhnya terpampang di hadapan sang suami.

"Ini kopermu! Mulai sekarang kamu tidur di kamar tamu agar kejadian seperti ini dan semalam tidak terulang kembali." ucap Sky datar. 

Deg 

Wanita itu merasa sangat malu, karena ia hanya mengunakan handuk sebatas dada, meskipun yang melihat hanya suaminya, tapi ia sadar bahwa suaminya tersebut hanyalah suami status yang tidak berhak ia miliki seutuhnya.

Sky pun mengalihkan tatapannya dari Rainy, pria itu mengabaikan istrinya tersebut untuk menghilangkan debaran di dadanya.

"Maafkan aku, Mas!" ucap Rainy seraya menundukkan kepala. Wanita itu dipenuhi dengan perasaan bersalah karena masuk tanpa mengetuk pintu dan memamerkan tubuhnya seakan ia ingin disentuh.

Lalu, Rainy mengambil koper sambil membawanya keluar. Ia berusaha tersenyum walaupun ia sedih melihat perubahan raut wajah Sky yang tidak seperti biasanya.

"Maafin aku, Rain! Sepertinya kita memang harus pisah kamar agar perasaan ini tidak semakin tumbuh, aku hanya mencintai Vriska, kamu hanya orang ketiga diantara kami!" gumam Sky seraya menatap pintu yang telah ditutup oleh wanita tersebut.

Sementara Rainy menghapus air matanya yang menetes tanpa permisi. "Apaan sih?" Bukankah ini sudah biasa aku hadapi, kenapa aku harus sedih jika harus pindah kamar? Sadar diri Rain! Sadar diri!" 

Rainy mengembangkan senyum, menghibur dirinya agar tidak terbawa suasana. "Aku harus semangat! Aku sudah berjanji pada Mas Sky untuk tidak mengharapkan dia lebih, aku tidak ingin berpisah dengan Pelangi hanya karena ke egoisanku untuk memiliki Mas Sky seutuhnya!" gumam wanita itu.

Setelah itu, Rainy mengganti pakaian, ia tidak pernah berdandan, kecantikannya pun adalah kecantikan alami tanpa make up, ia hanya menyisir rambut, lalu melangkah keluar kamar dan menuju meja makan. 

Wanita itu terus mengembangkan senyumnya dan melupakan kesedihan yang baru saja ia rasakan.

Sesampainya di sana, ia melihat Sky sudah ada di meja makan tersebut, ia melangkah dengan ragu, lalu duduk di samping suaminya, sementara Pelangi duduk di seberang Rainy sambil memakan Roti dengan lahap.

"Ma, kita berangkat sama Papa saja! Biasanya papa yang anterin Pelangi sekolah setelah oma tiba di rumah ini!" ucap Pelangi sambil melahap rotinya. 

"Sayang ... ! Pelangi 'kan sudah punya mama, mulai sekarang Pelangi berangkat sama mama saja ya? Nanti biar supir yang mengantar kalian ke sekolah!" ucap Sky seraya membelai rambut putrinya. 

"Kenapa, Pa? Bukankah biasanya Papa yang mengantar Pelangi?" tanya gadis kecil itu dengan mengerutkan kening. 

"Sayang … ! Papa harus kerja, Papa 'kan suka telat kalau ngantar Pelangi dulu, biar papa jadi contoh yang baik buat karyawan papa maka papa tidak akan telat lagi, 'kan sekarang ada mama yang jagain Pelangi." Sky menatap pelangi lembut, mencoba memberi pengertian pada putrinya tersebut.

"Benar kata Papa, Nak! Pelangi sekarang 'kan sudah punya mama, jadi apa yang Pelangi khawatirkan lagi?" Rainy menatap gadis kecil itu dengan senyum lembutnya. 

"Baiklah, Ma! Aku bahagia punya mama seperti Mama Cantik!" ucap Pelangi dengan senyum yang mengembang.

"Kalau begitu, Papa berangkat duluan ya, Sayang." Sky beranjak, lalu mencium kening putrinya. 

Setelah itu, Sky berangkat kerja tanpa menyapa Rainy terlebih dahulu, hingga membuat Pelangi menatap Papanya dengan wajah penuh tanya. 

"Papa kenapa, Ma?" tanyanya seraya menatap Rainy bingung. 

"Papamu hanya buru-buru saja, Sayang! Mungkin Papa sedang ada meeting di kantor!" jawab Rainy tersenyum.

"Oh … gitu! Aku pikir Papa dan Mama sedang marahan." Pelangi mengangguk-anggukkan kepalanya. 

Rainy pun tersenyum kaku setelah melihat reaksi gadis kecil itu. "Aku harus bicara pada Mas Sky, jika memang dia marah padaku, tidak seharusnya dia tunjukkan di depan pelangi!" batin Rainy. 

...❤️❤️❤️❤️❤️...

...TBC...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

tidur Sana sm hantu

2023-05-22

1

Fhebrie

Fhebrie

sky sky benar friska adalah istri yg km cintai tp sdh tidak ada dan sekarang ada rain untuk masa depan bukan orang ketiga.. dasar sky aneh jatuh cinta masih ga mengakui krna istri yg sdh mati

2023-02-14

0

Fitriyani

Fitriyani

ruang tamu atau kamar tamu y thor...🤔

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!