Bab 17

“Berani banget loh cupu deketin calon tunangan gue!” teriak Elvin marah. Dengan menahan rasa sakit pada pergelangan tangannya yang tersiram tumpahan teh panas.

“Loh ngak nyadar apa, calon tunangan loh sendiri aja tidak kenal sama loh jadi nggak usah ngaku-ngaku. Gue aja seandainya jadi cowok bakal tolak mentah-mentah. Siapa yang mau tunangan sama manusia yang kelakuannya sebelas dua belas dengan iblis!” teriak Hana dengan kata-kata pedasnya.

”Satu lagi, kalau pun benar loh calon tunangan Calvin, gue pastikan loh tidak bakal diterima dalam keluarga tersebut. Camkan kata-kata ku ini,” ucap Aerum dingin.

"Emang loh siapa beraninya ngancam gue!” teriak Elvin. Para sahabat Elvin pun kesal setelah mendengar ucapan Hana dan Aerum yang begitu pedas mereka lontarkan.

Aerum dan Hana nampak tak perduli dengan perkataan yang diucapkan oleh Elvin. Mereka terus berjalan meninggalkan kantin menuju parkiran dimana motor butut Aerum berada.

“Loh naik bus lagi?” tanya Aerum.

“Iya.”

“Buruan naik gue antar balik!” Perintah Aerum.

______________

Aerum akhirnya tiba di rumah setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit. Dia pun bergegas menyimpan motor nya.

“Bi Mun , Mommy sama Daddy ada dimana?” tanya Aerum yang baru tiba.

“Tuan dan nyonya lagi di taman Non,” jawab bi Mun asisten rumah tangga keluarga Edbert.

“Makasih Bi,” sahut Aerum meninggalkan bi Mun. Dia pun bergegas ke taman belakang rumah tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Taman belakang rumah kediaman keluarga Edbert nampak sangat indah dan sejuk. Taman itu dikelilingi dengan danau buatan serta beberapa bibit bunga yang sengaja ditanam untuk mempercantik tampilan taman tersebut.

Aerum yang sudah melihat keberadaan kedua orang tuanya yang kelihatan begitu asik menikmati udara sejuk yang dihasilkan oleh berbagai macam tanaman. Dengan secangkir teh menjadi temannya.

“Mommy sama Daddy jahat!” teriak Aerum dengan kaki di hentak hentakan.

“Ada apa sayang?” baru datang langsung marah,” tanya nyonya Clarista.

“Mommy sama Daddy kenapa tidak kabari princess?” tanya Aerum.

“Kejutan dong ,sayang!” balas nyonya Clarista.

“Princess tidak rindu ni sama Daddy dan Mommy,” goda tuan Dito pada putrinya.

“Tidak ... rindu itu berat jadi Princes tidak mau merindu,” ucap Aerum dengan mimik wajah polosnya. Nyonya Clarista langsung menyembur tawanya setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Aerum. Sedang tuan Dito, ia nampak kesal menjadi bualan antara m putri dan isterinya.

“Wajah Daddy lucu banget,” ucap Aerum tertawa, yang sudah tak mampu menahan lagu suara tawanya. Ia pun segera memeluk tuan Dito dan nyonya Clarista bergantian karena kasihan melihat ekspresi wajah sang ayah.

“Aku kira Mommy sama Daddy masih disana sekitar dua bulan lagi,” ucap Aerum dengan wajah bingungnya.

“Tuh Mommy kamu sudah tidak sabar ingin ketemu Princes makanya Daddy cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan disana,” jawab tuan Dito.

“Princess kan ngangenin,” dengan gaya narsis khas Aerum.

“Narsis amat putri Daddy,” ucap tuan Dito.

Suara tawa mereka memenuhi tempat tersebut ditemani dengan semilir angin, membuat mereka merasa tambah nyaman bercekrama dengan kehangatan keluarga. Bahkan para asisten kediaman keluarga Edbert begitu senang dan bahagia dengan suasana rumah yang kembali hidup setelah kedatangan tuan dan nyonya Dito. Tuan dan nyonya Dito bagaikan sinar matahari yang selalu mengayomi dan memperhatikan setiap orang-orang yang menghuni kediaman tersebut tanpa memperdulikan status mereka.

Setelah melepas rindu dengan kedua orang tuanya , Aerum segera pamit untuk ke kamar membersihkan dirinya.

Matahari nampak mulai beranjak meninggalkan Langit-langit negara I. Orang mulai lalu lalang untuk segera pulang mengistirahatkan tubuh mereka masing-masing setelah seharian berkutat dengan pekerjaan mereka.

“Mommy ... Calvin pulang!” teriak Calvin yang baru tiba sambil mengengam tangan sang kekasih.

“Calvin nggak usah teriak,” sahut nyonya Clarista yang berada di dapur menyiapkan makan malam di bantu oleh putri kesayangannya dan beberapa asisten rumah tangga keluarga Edbert.

“Mommy Princes keluar dulu yah mau ketemu bang Calvin,” pamit Aerum pada Mommy nya yang sibuk menata makanan di meja makan.

“Iya.”

“Teddy bear nya Princes!” teriak Aerum memanggil sang kakak dengan panggilan kesayangan nya. Kemudian berlari lalu memeluk kakaknya tersebut. Dia belum menyadari keberadaan Lie kekasih kakaknya yang nampak duduk manis di sofa yang berada di ruang tamu dan menyaksikan interaksi antara kakak dan adik itu.

“Princess masih rindu yah sama Abang?” tanya Calvin.

“Iya, habis tadi gara-gara nenek sihir itu. Gangguin acara jumpa pers abang sama princess,” jelas Aerum disertai dengan wajah kesalnya, ketika mengingat insiden yang terjadi di kantin. Calvin terkekeh mendengar nada kesal yang di keluarkan oleh Aerum.

“Hahaha ... gue nggak nyangka Aerum yang sedingin es, bisa bertingkat konyol juga,” ucap Lie dengan suara tawa memenuhi ruangan tersebut.

“Sejak kapan loh di sini?” tanya Aerum yang mengerutkan dahinya.

“Lie datang bareng Abang,” sahut Calvin.

“Aiss ... Abang kenapa tidak bilang dari tadi,” ucap Aerum tak lupa menjitak kepala Calvin lantaran kesal terhadap nya. Dia pun menghampiri Lie yang masih sibuk menertawakan dirinya.

“Gue benar-benar kaget lihat tingkah loh tadi,” ucap Lie pada Aerum yang duduk disampingnya.

“Daddy ... Mommy ... abang ngebully princess!” teriak Aerum dengan wajah cemberut nya.

Tuan Dito bergegas menurungin tangga setelah mendengar teriakan dari sang putri. Bukan nya membantu, dia malah menertawai Aerum dan mendukung abangnya itu. ”Hahaha, lanjut kan Calvin.”

“Daddy sama abang sama saja,” ucap Aerum. Kemudian beranjak meninggalkan ruangan tamu menuju dapur dimana sang ibu berada".

*Mau kemana princess?” tanya tuan Dito.

“Mau ke dapur lanjut bantu mommy,” balas Aerum.

“Daddy, kenalin dia Lie,” ucap Calvin.

“Saya Kylie om, biasa di panggil Lie,” ucap Lie memperkenalkan dirinya.

“Nggak usah panggil om, panggil aja Daddy sama kaya Calvin dan Aerum.“

“Makasih daddy.”

Lie, Calvin, dan tuan Dito yang tengah asik mengobrol di kagetkan dengan kedatangan Aerum yang tiba-tiba datang lalu menarik pergelangan tangan Lie.

“Jangan terlalu dekat dengan mereka-mereka nanti ketularan bing keselnya,” bisik Aerum pada Lie. Lie hanya menapikkan senyum kecil nya ketika mendengar bisikan Aerum.

“Daddy sama abang buruan ke meja makan Mommy dah nunggu,” ucap Aerum yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

“Siapa gadis itu Princess?” tanya nyonya Clarista yang melihat Aerum menggandeng seseorang. Nyonya Calista begitu sibuk memperhatikan Lie mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

“Apa nyonya Clarista tidak suka sama gue, gue takut banget liat wajah dia,” batin Lie, dengan wajah yang begitu grogi karena diperhatikan secara seksama dan insentif oleh nyonya Clarista.

“Mommy kenapa lihatin dia gitu amat, dia tambah grogi Mom,” ucap Aerum kemudian duduk di salah satu kursi.

Lie yang masih berdiri segera memperkenalkan dirinya. “Saya Kylie tante.”

Lie kaget sebab nyonya Clarista tiba-tiba memeluknya setelah memperkenalkan diri.

“Duduk sayang, kita makan bareng, oiya nggak usah panggil tante panggil Mommy saja. Maafin Mommy yah sayang sudah buat kamu tidak nyaman tadinya. Oiya pertunangan kalian akan dilakukan minggu depan, kamu mau tema dekorasi bagaimana?”

“Kalau saya dari Mommy saja bagaimana bagusnya.”

Nyonya Clarista dan Lie terpaksa menghentikan obrolan mereka. Karena kedatangan dua pria tersebut. mereka pun mulai makan malam dengan keadaan hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar di meja makan tersebut.

“Nak Lie bermalam aja yah malam ini, Mommy sudah kabarin orang tua kamu!” titah nyonya Clarista.

“Baiklah.”

“Kamu nginep aja di kamar aku, nggak usah di kamar tamu,” ucap Aerum.

Mereka menghabiskan malam itu dengan mengobrol tentang Calvin dan Lie. Mulai dari dia menyembunyikan hubungan mereka dan Calvin yang tiba-tiba ingin bertunangan membuat tuan dan nyonya Dito kaget mendengar keinginan putra mereka.

“Dad ajak nggak nyangka kamu punya hubungan dengan anak sahabat Daddy.”

“Iya Daddy, Calvin ajak kaget saat Lie menceritakan tentang keluarganya.”

“Gitu aja Daddy sudah kaget. Bagaimana jika nanti dia tahu bahwa gue satu tim dengan anak tertua dari sahabatnya itu. Anak yang sangat di kagumi oleh Daddy,” batin Aerum. Dengan tangan tak hentinya menyuapi puding coklat ke dalam mulutnya.

Terpopuler

Comments

Kunci Nama

Kunci Nama

next up thor
salam dari GADIS CEROBOH

2020-06-07

1

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

aku mampir kk
semangat kk
salam dari istri kecilku yang dingin

2020-06-07

0

Lynn💚

Lynn💚

Done ya thor😊
Bagus banget ceritanya❤❤
Semangat terus ya thor❤❤❤
Jangan bosen untuk mampir lagi🐇
Salam hangat❤❤❤

2020-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!