Aerum segera berangkat ke sekolah dimana dia menempuh pendidikan selama 3 tahun. Mobil Aerum memasuki gerbang Alhabar School banyak pasang mata yang memandang kagum dan iri. Aerum tidak ambil pusing dengan tingkah mereka. Dia sudah terbiasa dengan tatapan dan beberapa siswa yang iri dengan dirinya selama mereka tidak menggangu dirinya. Tapi lain cerita jika mereka mengusik ketenangan dirinya.
Aerum tidak memiliki teman apa lagi sahabat di sekolahnya kalau pun ada teman mereka semua hanya ingin memanfaatkan Aerum. Karena kekuasaan yang dimiliki oleh orang tua angkatnya. Siswa di kelas Aerum tidak ada yang berani menegur karena sifat dingin dan acuh gadis itu. Aerum sangat terkenal di sekolah nya dia juga salah satu most wanted girl.
“Angel alhabar school tambah cantik aja.”
“Udah cantik pintar lagi.”
“Calon istri idaman.”
“Tapi udah gak bisa liat dia lagi.”
“Dia kan udah mau lulus,” ucap beberapa siswa laki laki menetap kagum ketika Aerum berjalan di koridor.
“Cantikan juga gue.”
“Apa nya yang cantik kulkas berjalan gitu dibilang cantik dasar manusia kurang waras,” ucap beberapa siswa perempuan yang iri dengan Aerum.
Orang yang mereka cerita hanya memasang tampang masa bodohnya. Aerum hanya fokus menuju gedung yang digunakan untuk acara kelulusan kelas dua belas. Lagi-lagi Aerum yang mendapatkan nilai tertinggi di angkatannya. Banyak pasang mata yang iri dan takjub dengan kecerdasan yang dimiliki Aerum. Setelah acara kelulusan Aerum bergegas ke parkiran mengambil mobil dan pulang ke rumah. Sebelum pulang Aerum terus memandangi Alhabar School.
“Gue pasti bakal rindu sama sekolah ini. Nggak kerasa udah tiga tahun cepat banget. Good bye seragam abu-abu,see you next time Alhabar School,” batin Aerum dengan menapikkan senyum tipis nya.
Aerum lalu duduk di kemudi, dia melajukan kendaraan roda empat itu dengan kecepatan sedang. Setelah tiga puluh menit berkendara akhirnya Aerum tiba di kediaman keluarganya.
“Hello everybody Princess yang cantik yang ngalahin kecantikan para bidadari sudah tiba menghadap yang mulia ratu,” teriak Aerum dengan drama queennya.
“ Aerum nggak usah teriak ini bukan di hutan!” ucap nyonya Clarista sambil berjalan ke arah putrinya.
“Terimalah sembah dan hormat hamba yang mulia ratu dari putri yang hina ini,” ucap Aerum yang melanjutkan drama queen nya sambil tertawa bahagia.
Sang ibu tertawa melihat ke absrutan yang dilakukan putri nya itu. Orang yang melihat tingkah Aerum pasti shock. Melihat wajah yang begitu dingin berubah menjadi ceria dan humoris.
“Mom Aerum ke kamar yah,” pamit Aerum pada wanita yang begitu dia sayangi.
“Yah sudah buruan ganti baju kemudian makan siang,Mommy sudah siapkan di meja makan.”
“Siap mom!” teriak Aerum dengan pose hormatnya.
Sudah satu bulan Aerum berdiam diri dirumah. Selama masa libur Aerum banyak menghabiskan waktu dengan kedua orang tua nya. Dan beberapa kali pergi ke tempat latihan menembak hanya untuk meregangkan jari tangannya dengan melakukan beberapa tembakan di tempat latihan tersebut.
“Roy gue balik duluan,” pamit Aerum
“Oke ... ti hati dijalan,“ balas Roy teman latihan Aerum.
“Hmmm,” jawab Aerum dingin.
“Dasar kulkas berjalan, muka tembok, sekali kali ke senyum!” umpat Roy untuk Aerum sambil mengarahkan pisto ke arah bidikan.
Sebelum pulang, Aerum terlebih dahulu singgah di salah satu mall yang ada di kota itu. Dia membeli beberapa barang yang di perlukan untuk kuliah nya. Aerum sampai di rumah pada malam hari. Dia bergegas ke kamarnya membersihkan diri. Lalu turun makam malam bersama. Di meja makan tampak nyonya Clarista sedang menyajikan beberapa menu makanan dan tuan Dito sibuk membuka setiap halamam buku yang sedang dia baca
Seketika timbul niat jahil di pikiran Aerum ketika melihat sang ayah yang tengah serius membaca buku di temani dengan secangkir kopi.
“Doorrr,” ulah Aerum mengagetkan sang Daddy.
“Ko—pi tumpah,” latah tuan Dito karena kaget. “Princes jail amat sih sama Daddy kan kopi nya jadi tumpah,” dengan wajah cemberut.
Sedangkan yang menjadi dalangnya hanya tertawa melihat korban ke jahilanya.
“Maafin Aerum Daddy. Kenapa princess harus minta maaf? kan, itu salah Daddy sendiri yang ngak rasain kehadiran Princess disamping Daddy. Yah, udah Princess jahilin aja,” ungkap Aerum dengan mimik wajah polosnya.
Perdebatan terus terjadi di antara mereka.Tidak ada yang mau mengalah. Sampai sang ibu mencewer telinga mereka berdua.
“Aaaa!” teriak mereka berdua.
“Mommy koh cewer telinga Daddy kan sakit,” ucap tuan Dito.
“Sapa suruh Mommy udah teriak panggil kalian malah di acuhin.”
"Maafin Daddy yah Mom.”
“Daddy, Mommy lepasin dulu kuping Princess, baru lanjutin debatnya,” ucap Aerum dengan kondisi telinga yang masih di jewer.
“Astaga Mommy lupa Princess,” jawab nyonya Clarista yang kemudian melepaskan telinga Aerum.
“Yuk kita makan malam nanti ke buru dingin.”
“Let's go,” ucap Aerum dengan girang nya.
Meraka tampak khusus menikmati makan yang sudah dihidangkan di meja makan. Sang Daddy melontar kan beberapa pertanyaan disela sela mereka makan. Selesai makan malam mereka kemudian lanjut mengobrol di ruang keluarga.
“Sayang kenapa tidak langsung kerja aja di perusahan dari pada kuliah lagi, atau paling tidak jadi dosen aja dikampus kenapa harus jadi mahasiswa emang ngak capek belajar terus kamu kan sudah S2?” tanya tuan Dito.
“Pengen ajah sih daddy, kan jurusan yang Aerum ambil kali ini kan beda,“ jawab Aerum.
“Kamu ambil jurusan apa sayang?” tanya nyonya Clarista.
“Kedokteran Mom , oiya Daddy tanya sama rektor disana tolong jangan nyebarin kalau princess itu anak Mommy and Daddy,” ucap Aerum.
“Koh gitu sayang?” tanya tuan Dito.
“Malas ajah si Daddy, abis yah meraka itu hargai aku karena aku anak Daddy. Aerum juga pengen cari teman yang betul-betul baik sama Aerum bukan baik karna ada maunya,” ucap Aerum menyuarakan pendapatnya.
Tuan dan nyonya Dito hanya pasrah dengan keinginan putri mereka. Mereka takut nanti ada yang menyakiti putri yang sangat disayanginya itu. Tapi pada dasarnya Aerum itu keras kepala yah mau di apa lagi. Mereka akan kalah jika harus melawan dengan kekerasan kepala Aerum. Handphone Aerum tiba tiba berbunyi ia kemudian melihat panggilan masuk tersebut. Betapa senangnya Aerum ketika melihat siapa yang menelpon dirinya dia buru buru menggeser tombol hijau. Mommy dan daddy nya menjadi penasaran siapa yang menelepon hingga dia tampak sangat bahagia.
“Hallo Princesnya abang,” sapa penelpon dengan menampilkan wajah tampan nya.
Sedangkan Aerum hanya memasang wajah dingin dan cemberut nya.
“Koh adik abang mukanya jelek amat,” canda Calvin sambil tertawa.
Si penelepon adalah Calvin Brown Edbert kakak yang sangat menyayangi dan melindungi Aerum. Calvin hidup terpisah dengan orang tua dan adiknya. Dia melanjutkan kan pendidikan nya di luar negeri dan membantu mengembangkan salah satu cabang perusahaan daddy nya yang ada disana. Calvin bahkan tidak terlalu sering menelpon lantaran dia sangat sibuk dengan tugas kampus nya dan pekerjaan di kantor itu lah sebab Aerum marah pada kakaknya karna jarang mengabari dirinya. Mereka terus mengobrol dan melepaskan rindu dengan Kakak yang sangat dirindukan. Tak terasa jam telah menunjukkan pukul dua belas. Mereka terpaksa mengakhiri video call dan kembali kekamar masing masing.
🍀🍀🍀
Di dalam ruang tampak seorang gadis memegang sebuah bingkai photo. Gadis itu terus melihat pose yang ada di photo itu.
“kakak aku sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu, apa kau baik baik saja?” guman gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Anisa Sujani
sukaaa kakkk, dinginnn🥶🥶
2021-08-15
1
MyNameIs
biasanya cowok2 yg pade cool, ni cewek keren ih,,, cewek dingin😀😀
2021-01-26
0
🎙️Yeny
like like like 😍
2020-11-04
2