BAB 9

Keesokan harinya, Aerum yang sudah siap dengan penampilan culunnya segera berangkat ke kampus menggunakan motor butut yang sempat Aerum beli kemarin ketika pulang dari penyambutan manejer baru Violetta Resto.

setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit Aerum akhirnya sampai. Tampak suasana Edbert University masih sunyi dan sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. Aerum mulai melangkah menuju kelasnya sambil melihat sekitar Bangunan Edbert university dengan wajah dinginnya.

Aerum membuka pintu kelas yang masih kosong tanpa penghuni.

“Tenang,” guman Aerum berjalan santai menuju bangku yang di tempati satu hari yang lalu.

Aerum yang merasakan ketenangan dalam ruangan itu segera memejamkan mata dengan earphone yang menyumbat kedua lubang telinganya.

Beberapa menit kemudian, tampak suasana kelas mulai ramai dan bising dengan kedatangan satu persatu mahasiswa. Mereka nampak asik bergosip ria tanpa memperdulikan keberadaan Aerum. Hingga suara hentakan pintu mengagetkan mereka semua. Masuklah seorang gadis beserta antek-antek nya.

“Itukan Elvin anak dari donatur terbesar di kampus ini,” ucap beberapa mahasiswa.

“Mau ngapain dia kemari?”

“Jangan jangan mereka mau ...” ucap beberapa siswa dengan pandangan mata melirik ke arah Aerum yang masih betah memejamkan matanya.

“Brakk ...!” suara gebrakan meja.

Aerum yang mendengar suara itu menjadi kesal dia hanya membuka pejaman matanya dengan malas.

“Santai amat hidup loh, dasar manusia miskin,” hina Elvin.

“Jijik gue liat wajah loh,” timpal antek-antek Elvin dengan wajah sinisnya.

Aerum yang mendengar ucapan mereka tak memperdulikan sama sekali dia malah memejamkan matanya kembali sambil mendengar lagu dari earphone nya. Elvin yang merasa di acuhkan menjadi sangat kesal dia segera membuka botol minumannya lalu menyiramkan ke arah Aerum. Aerum yang merasakan air dengan aroma jeruk jatuh di atas kepalanya hanya diam seolah menikmati air yang mengalir dari atas kepalanya lalu membasahi baju yang dia kenakan.Beberapa mahasiswa yang menyaksikan kelakuan Elvin and the genk hanya diam tanpa melakukan apapun karena takut dengan ancaman Elvin.

Hana yang baru tiba dikejutkan dengan keadaan Aerum yang begitu kacau dengan dikelilingi tiga orang yang tak dikenalnya.

“Plak ....!”

“Siapa loh yang beraninya nampar gue?” sahut Elvin kaget dengan tangan memegang pipinya yang kelihatan merah bekas tamparan Hana. Para mahasiswa yang melihat itu dibuat kaget dan shock atas keberanian Hana.

“Gue Hana, memang kenapa kalau gue berani nampar loh,” ucap Hana dengan mode dinginnya.

“Loh berani sekali sama gue, gue bisa keluarin loh sekarang juga dikampus ini dan asal loh tau gue anak dari keluarga terkaya di kota ini dan satu lagi orang tua gue donatur terbesar dikampus ini!” teriak Elvin dengan emosi yang memuncak.

“Oh ...” balas Hana dingin dengan wajah tenang dan cuek.

“Entah mengapa gue merasa marah dan tidak terima kalau Lily diperlukan seperti itu. p/Padahal sebelumnya gue malah masa bodoh dan tidak ikut campur urusan orang lain sebelum gue pindah ke negara ini,” ucap Hana dalam hatinya.

Elvin dan antek-anteknya keluar dari ruangan itu dengan perasaan kesal ,marah dan malu.

“Awas loh, gue akan balas perbuatan loh karena berani tampar dan permaluin gue,” batin Elvin.

Mahasiswa yang berada didalam ruangan itu langsung bernafas lega setelah kepergian Elvin dan kawan-kawan.

“Aduh baju loh basah, loh buruan ganti pake jaket gue aja,” sahut salah satu mahasiswi yang prihatin dengan keadaan Aerum sambil memberikan jaket nya.

“kamu tidak jijik kalau jaket kamu aku pake?” tanya Aerum

“Tidak , justru gue lebih jijik sama mereka-mereka yang sok berkuasa, memamerkan kekayaan padahal itu milik orang tua mereka bukan hasil kerja keras mereka sendiri,” jelas salah satu mahasiswi yang meminjamkan Aerum jaket.

Hana dan Aerum yang mendengar penjelasan itu tampak tersenyum kecil.

“Lily ayo ke toilet ganti baju kamu dulu gue temani, sebentar lagi dosen masuk,” ucap Hana

“Baiklah,” sahut Aerum yang melangkah mengikuti Hana.

“Lily ... gue mau nanya loh kenapa tidak masuk kemarin?” tanya Hana.

“Gue ada urusan,” jawab Aerum singkat.

Hana yang mendengar penjelasan Aerum segera menganggukkan kepala tanda mengerti.

Setelah Menganti baju, Aerum dan Hana segera menuju kelas karena tidak lama lagi dosen akan masuk.

___________

Jam telah menunjukkan pukul 12.00 siang sang dosen telah mengakhiri materi yang dibawakan hari ini. Tampak Aerum dan lainnya sibuk merapikan buku pelajaran mereka.

“Hai ... nama gue Kylie,” sapa Lie yang memperkenalkan diri.

“Hana,” jawab Hana dingin.

“Lily,” jawab Aerum dingin.

“Wow ... gue ketemu dua Berung kutub nih,” ucap Lie dalam hati.

Aerum, Hana, dan Lie berjalan beriringan menuju parkiran. Sepanjang jalan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

“Cih ... lihat deh, sicupu mana pantas dia jalan sama bidadari kampus kita,” ucap si A.

“Ngerusak pemandangan aja,” balas si B.

“Bisa-bisa bidadari kita terkontaminasi sama bakteri si miskin itu,” sahut si C.

Hana dan Lie yang mendengar ucapan mereka menjadi kesal.

“Dasar manusia bermuka dua,” guman Lie kesal.

Aerum tersenyum kecil dibalik wajah datarnya mendengar ucapan Lie.

“Kalian naik apa pulang?” tanya Aerum singkat.

“Tadi Abang gue yang mau jemput tapi tidak jadi katanya ada urusan mendadak, padahal gue pengen kenalin kalian sama abang gue. Ya udah gue balik duluan yah nyokap gue dah nunggu didepan,” jawab Lie ceria.

“Bye ...!” teriak Lie sambil melambaikan tangan.

“Loh Han ...?”

“Bus,” jawab Hana singkat.

“Loh mau tidak balik bareng gue tapi naik motor itu?” tanya Aerum sambil menunjuk ke arah motor butut nya.

“No problem, nggak repotin loh kan?”

“Tidak.”

Hana dan Aerum menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke apartemen Hana. Hana kemudian turun dari boncengan motor Aerum, ketika motor yang di kemudian oleh Aerum sudah berhenti tepat di hadapan pintu masuk bangunan itu.

“Thanks,” ucap Hana.

“Hana gue mau nanya kenapa loh mau teman sama gue loh kan tau gue ...”

“Stop ...” ujar Hana memotong ucapan Aerum.

“Gue nyaman berada disekitar loh dan rasa nyaman itu tidak perlu sebuah alasan. Dan gue sudah anggap loh sebagai kakak Perempuanku,” ucap Hana sedih.

“Sorry ...” ucap Aerum.

“Santai aja, gue masuk yah,” balasHana.

Aerum menganggukkan kepala mengiyakan.

“Gue akan selalu lindungi loh dek, maafin gue tidak jujur sama loh, maafin ke egois gue yang enggan terbuka sama kamu,” batin Aerum.

Aerum yang ingin menghidupkan mesin motor nya dikagetkan dengan suara dering ponsel yang berada di kantong celananya.

“Halo bang ada apa?” tanya Aerum

“Dek kita ada misi dari komandan,” ucap suara seberang.

“Loh lagi dimana dek?” tanya Alvin.

“Lagi dijalan bang mau balik,” jawab Aerum.

“Loh bisa ngak ke basecamp sekarang kita bahas masalah misi, tinggal loh yang belum datang,” ucap Alvin.

“Oke bang,” jawab aerum.

Aerum yang baru saja mendapatkan kabar dari Alvin segera putar balik menuju ke basecamp.

Selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Bellabell

Bellabell

aku tuh sebenernya bingung bahasanya gabung antara baku dan non baku

2021-02-13

0

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Mampir sampai sini kak 🤗


Sukses dan semangat selalu

2020-12-02

1

🌙Huma✨️

🌙Huma✨️

like 💚💚💚

2020-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!