Bab 20

“Sayang, kau tak apa-apa kan?” tanya nyonya Calista panik di tengah kerumunan orang.

“Apa yang sakit Princess?” begitu pun tuan Dito.

“Aku tidak apa-apa Mom, Daddy,” jawab Aerum untuk menghilangkan kepanikan orang tuanya. Tuan Dito yang melihat keadaan Hana segera meminta tim medis untuk membawah Hana ke rumah sakit. ”Cepat bawah putri ku ke rumah sakit terdekat.” Aerum senang karena sang ayah dapat menerima kehadiran serta menghawatirkan kondisi Hana.

Akhirnya tubuh Hana mulai diangkat menggunakan tandu ke mobil ambulance lalu membawanya sesegera mungkin ke rumah sakit. Aerum yang sudah memastikan kepergian ambulance yang membawah tubuh sang adik telah pergi meninggalkan pekarangan parkir Edbert University.

Dia pun kembali menemui Linda dan Alvin yang masih berada di lokasi tersebut.

“Mau kemana sayang, kenapa kesana lagi?” tanya nyonya Calista bingung.

“Mau beresin manusia-manusia itu yang sudah berani melukai Hana dan Lie. Mom mau balik?” ucap Aerum.

“Mommy mau ke rumah sakit nyusul Hana dan Lie, biar Daddy kamu aja yang beresin mereka.”

“Princess mau dia ngerasain apa yang dirasakan oleh Hana dan Lie. Tolong jagain Hana juga yah Mom,” pinta Aerum pada nyonya Clarista.

”Iya sayang, Mommy pasti jagain dia, bagaimana pun dia adalah saudari kamu yang berarti anak Mommy juga,” jelas nyonya Clarista.

“Makasih Mom,” balas Aerum menitihkan air matanya dengan tangan memeluk erat tubuh sang ibu.

“Aduh sayang baju Mommy basah nih,” ucap nyonya Calista tertawa. Dia pun membalas pelukan Aerum tanpa memperdulikan kondisi baju yang dia kenakan akan ikut basah.

“Hehehe ... sorry Mom.”

“Yaudah Mommy pergi dulu, ingat ganti dulu baju kamu baru nyusul ke rumah sakit!” titah nyonya Clarista sebelum pergi.

“Oke mom.”

“Jangan sampai mereka nangis sayang, kasihan loh mereka, selamat bersenang-senang!” teriak nyonya Calista sambil mengedipkan salah satu matanya.

“Siap mom ...!” teriak balik Aerum yang mengerti apa yang di inginkan sang ibu.

Setelah kepergian sang ibu wajah Aerum yang tadinya normal dan sedikit tersenyum. Kini berubah ke mode datar, dinding bahkan terlihat kejam bagi siapa pun yang melihatnya. Dengan keadaan yang masih basah kuyup dia terus melangkah dimana Elvin dan kawan-kawan berada.

Suasana nampak sunyi dan mencekam, hanya terdengar suara-suara rintihan kesakitan. Aerum mengedarkan pandangannya hingga ia menemukan dimana suara-suara itu berasal. Dia pun melangkahkan kakinya hingga mencapai posisi sang ayah yang saat ini duduk santai di temani oleh Alvin dan Linda sambil menikmati tontonan yang berada di hadapannya. Aerum yang menyaksikan pemandangan di hadapannya terlihat menyunginkan senyum devilnya.

“Menyeramkan,” batin Alvin dan Linda bersamaan. Karena tanpa sengaja melihat senyum Aerum.

“Dasar manusia bodoh! kalian tanpa sadar telah membangunkan iblis yang sudah lama tertidur,” hardik Linda dalam hati, yang ditujukan pada Elvin dan kawan-kawannya.

“Daddy, Princess aja yah lanjutin, suruh mereka istirahat,” pintah Aerum pada tuan Dito. Dengan melirik tajam kearah Elvin, Anggi, dan Sisil.

“Baiklah,” jawab tuan Dito menyetujui keinginan Aerum. Dia tau benar bagaimana tabiat sang putri yang tidak akan puas menyiksa orang-orang yang berani mengusik ketenangan dirinya dengan tangan dan caranya sendiri.

“Paman kalian duduk manis aja sama Daddy. Mereka biar sama aku aja,” ucap Aerum lembut namun sedikit menyeramkan.

“Hai ...” sapa Aerum ramah sebelum memulai aksinya.

“Tolong lepaskan kami,” mohon Sisil berusaha menahan rasa sakit di tubuhnya.

“Jujur gue prihatin lihat kondisi loh saat ini. Mungkin saat ini gue bisa selamatkan mereka tapi bagaimana kalau gue nggak tepat waktu datang ke tempat ini, apa yang akan terjadi sama Hana dan lie? gue nggak sebaik itu buat lepasin loh gitu aja. Kalian memohon belas kasih dari gue sedangkan kalian tidak pernah berpikir bahkan berbelas kasih pada korban kalian. Ingat karma itu ada,” ucap Aerum dengan tatapan tajamnya.

Aerum terus melontar kata-kata pedas nan tajam untuk mereka, hingga menganggu psikis kepribadian mereka. Cara ini menyiksa mereka tanpa menyentuh dan melukai fisik, tetapi mengacaukan kejiwaan atau mental mereka.

“Loh beruntung hari ini gue nggak nyentuh fisik kalian.”

“Apa nya beruntung, justru ini lebih berbahaya dan menyedihkan,” suara hati Linda dan beberapa pengawal keluarga Edbert.

“Nona yang kelihatan imut dan polos ternyata sangat menyeramkan, gue nggak akan memprovokasi nona kedepannya,” guman Ari pengawal kepercayaan tuan Dito. Tuan Dito hanya terkekeh mendengar ucapan dari pengawal kepercayaan nya itu.

“Tenanglah dia tidak akan melukai orang-orang yang berada di dekatnya kecuali kau berani mengganggu atau mengusik ketenangan dirinya,” jelas tuan Dito. Ari hanya menganggukkan kepala tanda dia mengerti.

“Menyiksa tanpa menyentuh lebih kejam dari pada melukai fisik mereka,” suara hati Alvin sambil memandang ke arah Aerum.

__________

Di rumah sakit nyonya Calista masih setia berada di IGD menunggu sang dokter keluar dari ruangan itu. Dimana Hana sedang mendapat perawatan.

“Mom ...” panggil Calvin yang baru tiba.

“Bagaimana keadaan Lie,sayang?” tanya nyonya Calista pada Calvin.

“Dia lagi tidur Mom setelah minum obat. Bagaimana kondisi Hana?”tanya balik Calvin.

“Dokter belum keluar, mereka masih memeriksa Hana,” jawab nyonya Clarista.

Setelah menuggu hampir setengah jam, akhirnya dokter yang menangani Hana mulai keluar dari ruangan tersebut.

“Bagaimana keadaan adik saya dok?”tanya Calvin yang melihat sang dokter keluar dari ruangan tersebut.

“Keluarga pasien?” tanya balik dokter itu.

“Iya dok saya ibunya dan dia adalah kakaknya,” sahut nyonya Clarista.

“Kondisi pasien sudah stabil , kami akan memindahkan pasien ke kamar perawatan setelah itu kalian dapat melihat dan mengunjungi pasien,” jelas dokter yang menangani kondisi Hana.

“Makasih dok,” ucap Calvin.

“Sudah menjadi kewajiban kami,” balas dokter tersebut diswri dengan senyum tulusnya.

___________

“Daddy Aerum mau balik dulu bersihkan diri baru ke rumah sakit,” ucap Aerum yang sudah puas bermain dengan mainannya.

“Baiklah, kamu ikut bareng Daddy aja. Dan kalian bawah saja mereka ke rumah sakit!” perintah tuan Dito pada pengawalnya.

“Ayo kita balik kak,” ucap Aerum.

“Maaf nona Linda harus melihat semua ini,” ucap tuan Dito merasa sungkan pada Linda.

“Tidak masa pak,” jawab Linda.

“Anda, mengapa bisa ada disini?” tanya tuan Dito.

“Nona Aerum teman saya pak , tadi kami sempat ketemu kami berencana makan siang bersama tetapi nona Aerum tiba-tiba mendapatkan kabar tentang kondisi saudaranya makanya saya sekalian antar nona Aerum kemari,” jelas Linda pada tuan Dito agar tidak curiga pada dirinya.

“Saya tidak menyangka bahwa nona Linda yang terkenal ini dapat berteman dengan putri saya,” ucap tuan Dito ramah. Aerum hanya diam menyimak percakapan mereka. Sedangkan Alvin dia sudah pergi sedari tadi setelah Aerum menyelesaikan permainannya.

Terpopuler

Comments

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Mampir sampai mari dulu kak 😉

semangat dan sukses selalu...


salam semangat dari MAYLEA SI GADIS MASA DEPAN

2020-12-15

0

🎙️Yeny

🎙️Yeny

Boom like sampai eps 20 ya Author, sisanya menyusul terimakasih 🤗

2020-11-04

1

Del Rosa

Del Rosa

hai Thor aku udah mampir nih
kasih like 20 dan vote 10 poin dan rate 5
jangan lupa back nya ya thor.
mari saling mendukung sesama penulis.

salam cinta
"forever you're mine"

2020-10-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!