Bab 19

Aerum terlihat buru-buru membuka pintu mobil, begitu pun dengan Calvin dan Alvin. Hal itu tak luput dari perhatian hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi dari Edbert university. Ketika Calvin dan Alvin yang keluar dari mobil banyak pasang mata melihat kagum ke arah mereka. Berbeda dengan Aerum dia justru mendapat kan beberapa cibiran dan hinaan.

“Itu Calvin kan anak pemilik kampus ini?”

“Iya, mereka berdua ganteng banget.”

“Itu cupu ngapain sih ada disana.”

“Itu kan nona Linda CEO dari perusahaan DCG apa yang dia lakukan disini bersama si cupu itu lagi?” ucap mahasiswi yang kesal dan iri karena Aerum bisa berada di dekat Linda CEO dari perusahaan DCG.

Aerum tidak memperdulikan semua ucapan mereka. Yang menjadi prioritasnya saat ini adalah keselamatan Hana dan Lie.

Calvin dan Alvin yang mengetahui bahwa mobil yang berada di depan mereka adalah mobil yang di kendarai oleh Aerum, segera bergabung dengannya.

“Dimana keberadaan Hana dan Lie!” teriak Aerum dengan wajah bengis dan kejam. Para mahasiswa langsung menciut ketakutan ketika melihat wajah Aerum. Calvin,Alvin, dan Linda hanya memasang wajah dingin mereka ketika melihat sisi lain Aerum yang sangat marah ketika ada seseorang yang berusaha melukai atau menyakiti orang-orang yang dia sayangi.

“Jawab ...!” teriak Alvin murka.

“Elvin dan lainnya membawa mereka ke belakang bangunan ini dekat danau buatan,” jawab salah satu mahasiswa tersebut. Yang di sertai ketakutan yang terpampang jelas dibalik wajahnya.

Mereka segera berlari menuju tempat itu, secepat mungkin takut terjadi sesuatu pada Hana dan Lie. Para mahasiswa yang penasaran dengan tontonan yang akan segera terjadi mulai mengikuti setiap langkah kaki Aerum.

“Jangan sentuh gue, abang, Calvin tolongin Lie .. !” teriak Lie senduh dengan air mata yang terus terjatuh dari kedua kelopak matanya.

Hana yang Berada di tengah jembatan penghubung dari danau buatan tersebut terlihat begitu sedih karena tidak bisa menolong Lie. Wajah Hana yang cantik dan putih bersih kini nampak memar dengan luka-luka yang hampir memenuhi seluruh tubuhnya bahkan bibirnya mengeluarkan sedikit darah bekas tamparan tangan dari Elvin.

“Hahaha ... itu balasan karena loh udah berani ikut campur sama urusan gue dan berani menyentuh gue dengan tangan menjijikkan mu itu!” maki Elvin.

Elvin berencana untuk membuang Hana ke danau itu sedangkan Lie dia menyuruh beberapa orang untuk melecehkan dirinya.

“Gyus ... buruan lempar manusia hina ini kedalam danau!” perintah Elvin.

“Wow ... hari ini gue nggak nyangka, bisa balas penghilang loh pada kami,” ucap Anggi sahabat Elvin.

“Loh sekarang, bakalan lihat bagaimana iblis ini akan membunuhmu.” ucap Sisil dengan seringainya. Setelah menyelesaikan perkataan mereka. Anggi dan Sisil pun menghempaskan tubuh Hana. Hana hanya bisa pasrah tak bisa melakukan apapun.

Byur ... suara air danau bergemuruh ketika tubuh Hana di lempar masuk kedalam danau tersebut.

“Hana ...!” teriak Lie sedih ketika melihat tubuh Hana mulai jatuh dan hilang ditelan kedalam danau tersebut.

“Maafin Hana bang Ryung, Rum, papa. Hana berharap bisa berkumpul dengan kalian lagi, gue nggak nyangka karena phobia gue dengan air jadi bumerang untuk diri gue sendiri,” batin Hana yang mulai tenggelam kedalam danau tersebut. Dia mulai merasakan sesak di dadanya karena air dari danau ini hampir memenuhi rongga paru-parunya.

Aerum, Linda, Calvin dan Alvin terlihat begitu murka ketika melihat bagaimana kondisi Hana dan Lie. Sedangkan sang tersangka nampak tertawa bahagia dengan kejahatan yang mereka lakukan.

“Bang kalian urus Lie, gue harus nyelamatin Hana dia bisa mati karena phobianya,” teriak Aerum panik seraya berlari ke danau tersebut tak lupa melempar asal kaca mata yang digunakan tadi.

Aerum segera melompat dan berenang ke dalam danau tersebut mencari tubuh sang adik.

“Bagus sekalian loh mati juga cupu,” teriak Elvin dan kawan-kawan nya sambil tertawa.

Plak ....

“Berani sekali loh tampar gue,” teriak Elvin marah. Elvin yang menatap sekelilingnya mulai kaget dan panik ketika melihat keberadaan Calvin dan Alvin yang saat ini tengah menghajar orang-orang suruhannya. Bahkan dia lebih kaget setelah melihat wanita yang berdiri di sampingnya.

“Apa yang anda lakukan disini nona Linda?” tanya Elvin mulai ketakutan di tambah lagi dengan kedatangan Alvin dan Calvin.

“Melihat semua kejahatan yang anda lakukan,” ucap Linda dengan tatapan tajamnya. Elvin dan lainnya tambah menciut setelah mendengar ucapan Linda.

Kini Lie sudah aman, Lie terus memeluk tubuh sang kekasih untuk menghilangkan ketakutannya sampai dia tak sadarkan diri.

“Al gimana nih Lie pingsan terus gue gimana caranya bantu Aerum?” tanya Calvin pada sahabatnya. Dengan raut wajah khawatir yang masih menghiasi wajah tampan miliknya.

“Loh bawah dulu adek gue, Aerum biar gue yah urus , gue yakin dia baik-baik aja,” jawab Alvin tersenyum untuk menghilangkan kekhawatiran Calvin. Alvin pun bergegas melompat ke danau untuk membantu Aerum. Calvin yang mengendong Lie di kaget dengan suara sang ayah yang menggelegar tanda dia sangat marah.

“Apa yang terjadi dengan calon menantu ku!” teriak tuan Dito yang baru tiba di tempat itu.

“Cepat bawah dia ke ambulance, dimana adik kamu Calvin?” tanya nyonya Clarista panik setelah melihat keadaan Lie.

“Maafin Calvin Mom, Aerum lompat kedanau itu untuk mencari Hana,” ucap Calvin sedih. Para mahasiswa dan teman sekelas Aerum menjadi tambah kaget setelah mendengar sendiri bawah gadis cupu yang melompat kedalam danau itu adalah Aerum Edbert putri yang sangat berharga dan misterius dalam keluarga tersebut. Dan gadis yang berada dalam gendongan Calvin adalah Kylie Chann calon menantu keluarga Edbert dan merupakan putri dari orang terpandan dan terkaya ke tiga dari negara ini.

Tuan dan nyonya Dito tambah kaget setelah mendengar ucapan Calvin. Tuan Dito pun segera menyuruh Calvin untuk membawa Lie pergi agar segera mendapatkan penanganan medis.

“Cepat cari keberadaan putri ku di dalam danau itu!” perintah tuan Dito.

______________

Sementara itu, Aerum terus berenang hingga ke dasar danau tersebut berharap menemukan tubuh sang adik yang seakan ditelan dan dihisap oleh kedalam danau itu. Dia terus mencari dan mencari untung saja dia pawai dalam berenang berkat pelatihan keras yang dia dapatkan selama pelatihan militer. Sehingga tak menciptakan kesulitan untuk dirinya sendiri.

Sedangkan kondisi di atas sana nampak mencekam akibat kemarahan dari tuan Dito. Beberapa dari mereka mulai ketakutan serta gemetaran memikirkan apa yang akan terjadi pada diri mereka. Karena perilaku mereka yang begitu bodoh dan ceroboh pada Aerum putri dari keluarga Edbert. Mereka semua yang nampak panik akhirnya bernapas lega setelah melihat kemunculan Aerum yang mulia terlihat dari permukaan danau tersebut.

Alvin yang melihat keberadaan Aerum tanpa pikir panjang dia pun segera masuk kembali ke dalam danau itu untuk membantu Aerum membopong tubuh Hana yang tak sadarkan diri. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi tersebut segera berlari ke arah Aerum yang telah berhasil keluar dari danau tersebut dengan tubuh seseorang yang berada dalam pelukannya. Begitu juga, Linda dan tuan Dito beserta para tim medis yang sudah di datangkan oleh tuan Dito.

Terlukis jelas di wajah mereka rasa kaget dan shock setelah melihat dengan jelas wajah cantik dari Aerum. Mereka menyesal telah mengabaikan bahkan menghina Aerum dulunya.

“Kakak ...” ucap Hana lirih kemudian pingsan kembali.

Wajah khawatir Aerum masih terpampang jelas dia terus berteriak agar Hana kembali sadarkan diri.

“Hei wajah mereka terlihat sama,” teriak salah satu mahasiswi menghilangkan keheningan yang terjadi. Mereka yang tadinya terfokus pada wajah Aerum kini beralih ke wajah Hana yang masih setia berada di pelukan Aerum.

“Ini nyata,” sahut salah satu mahasiswa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***