My Princess

My Princess

BAB 1

Kim Bae Aerum gadis cantik, periang dan ceria. Dia harus merasakan pahitnya kehidupan di usia yang masih sangat muda. Aerum disalahkan oleh ayahnya menjadi penyebab meninggalnya ibu mereka.

“Maafin Aerum pa ...” ucap gadis itu sambil menagis tersedu sedu.

“Apa dengan kata maaf istri saya bisa hidup kembali ha ...!” bentak tuan Kim.

Rumah yang dulu diisi dengan suara canda tawa kini hanya terdengar suara isakan pilu dan teriakan marah. Membuat orang yang mendengar nya menjadi takut. Termasuk putra dan putri dari keluarga tersebut. Aerum yang dijadikan tersangka atas hilangnya salah satu pilar yang mengayomi mereka hanya diam dan menangis. Gadis kecil itu tidak tau apa yang harus dia lakukan. Bahkan saudari kembarnya yang membelanya tak lupuk dari kemarahan sang tuan rumah.

“Papa jangan salahkan Aerum, Aerum pasti juga sangat sedih dan Papa malah menyalahkan dan ingin mengusirnya, Hana mohon Pa .... Jangan pisahkan Hana dengan Aerum,” mohon Hana dengan air mata yang terus mengalir dari mata cantiknya.

“Kakak kenapa Diam saja, tidak mengatakan apapun pada papa?” tanya gadis itu pada kakak laki-lakinya.

“Ryung ... bawah adik kamu dan kurung dia di kamarnya sekarang juga!” perintah tuan Kim

“Baik pa ...” sahut bocah lelaki itu pasrah.

“Dan kamu cepat keluar dari rumah saya, Saya tidak Sudi melihat wajahmu yang sudah membunuh istri saya!” teriak tuan Kim.

Tuan Kim tanpa perasaan langsung menyeret Aerum keluar dari rumah. Dan melempar sebuah tas yang berisi baju baju milik Aerum.

Aerum benar benar tidak menyangka bahwa ayah dan keluarga yang sangat ia sayangi menjadi seperti ini. Bahkan Kakak laki lakinya tidak membelahnya sama sekali dan tidak mengatakan apapun.

“Pa ... beneran mengusir Aerum?” tanya gadis itu tak percaya.

" Ya ... apa ucapan saya tak jelas padamu!” bentak tuan Kim pada putrinya.

“Nanti Aerum tinggal dimana pa. Kalau Aerum tidak tinggal di rumah ini?” ucap gadis itu dengan polosnya.

“Mana ku tahu, itu urusan mu sendiri bukan urusanku, dan kau bukan putri ku lagi, apa kau mengerti anak sialan!” bentak tuan Kim dengan wajah yang memerah akibat amarah yang menguasai dirinya.

Hati Aerum benar benar hancur, Sedih, marah, kecewa bercampur dihatinya. Aerum keluar dari rumah itu sambil menyeret tas yang berisi barang barangnya. Alam seakang merasakan apa yang dia rasakan. Hujan menjadi saksi bisu kesedihan dan ketidakadilan yang dialaminya. Aerum terus berjalan dibawah derasnya hujan mengguyur tubuhnya. Dia bingung tak tau apa yang harus di lakukan sehingga Aerum hanya pasrah dimana langkah kakinya akan membawanya.

matahari mulai menapakkan dirinya memberi kehangatan pada bumi yang dipijaknya. Aerum sudah terbangun dari tidurnya dia tidak menyangka langkah kakinya membawah di ke sebuah pelabuhan dengan jejeran kapal-kapal yang menghiasi . Aerum benar-benar tak menyangka dirinya sampai ke tempat ini.

Karena malam itu Aerum tidak memperhatikan dimana dia berada yang dia tau di kecapean jalan dan menangis di bawah guyuran air hujan hingga di tertidur didepan emperan toko dengan keadaan baju basah kuyup.

“apa kalian merindukan ku, akan kah papa mencari ku? astaga bodohnya dirimu Aerum mana mungkin papa mencari mu, bukan kah ini yang dia inginkan, tapi aku merindukan kalian,” guman gadis itu sambil menitikkan air mata.

“Ayolah Aerum kau anak mandiri, jangan cengeng angap saja ini sebuah survival hahah ....” Aerum tertawa berusaha menguatkan dan menyemangati dirinya sendiri.

🍀🍀🍀

Sementara didalam sebuah kamar Hana terus menerus menangis dia sangat sedih dan merindukan saudari kembarnya yang sangat dikasihi. Hana terus berteriak dan mengumpat ayah beserta kakaknya yang tidak memiliki hati dan perasaan.

“Dasar papa gila, ba*** ,kak Ryung sialan kenapa tidak melepaskan ku, bagaimana mungkin kak Aerum bisa hidup diluar sana. Papa, anda begitu kejam apa kau benar benar ingin membunuh kak Aerum secara perlahan lahan dengan penderitaan , huuuu ...!” teriak Hana menyuarakan isi hatinya.

Ryung terenyuh dengan kata-kata dan umpatan yang di keluarkan oleh adiknya itu. Ryung juga sedih dan kecewa atas apa yang dilakukan olah ayahnya tapi dia tidak bisa melakukan apa pun.

“Maafkan aku yang begitu lemah,” ucap anak lelaki itu. Kemudian melewati kamar sang adik dengan langkah gontai.

🍀🍀🍀

“Play to survival,” guman Aerum.

Terpopuler

Comments

spesialis jiwa

spesialis jiwa

cakep bgt kak lgsng to the point😍😍

2021-02-15

0

MyNameIs

MyNameIs

hai kak,,, baca episode pertama kayaknya mantap nih,,, btw traveling in live kok belum lanjut kak,, oke deh aku baca yg ini aja dulu

2021-01-06

0

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

Aku mendarat di sini kakak

2020-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!