Bab18. Kekalahan Imp Baja

Ketika orang itu menarik tali baja dengan sekuat tenaga mereka, adanya Rey dan Roy yang memiliki level tinggi tentu itu memudahkan ide gila Izel.

Imp Baja yang awalnya hanya menarik dengan sebelah tangan dan tangan lainnya memegang pedang besarnya, kini kedua tangan itu berjuang untuk menarik tali Baja.

Jika dilihat itu seperti sedang melakukan olahraga tarik tambang, tapi ini mempertaruhkan nyawa di satu sisi.

Tali baja segera saja ditarik lebih kuat oleh Izel, Rey dan Roy. Perlahan di dada Imp Baja terkoyak dengan beberapa tulang yang bermunculan.

“Tarik cepat!” Izel berteriak lagi.

Kedua saudara kembar itu segera menarik lagi sekuat tenaga mereka, mereka tidak ingin melihat pada Imp Baja yang kini dalam kondisi menyedihkan.

“Aaargh!!!” Imp Baja meraung keras, kini dadanya sudah memiliki lobang yang cukup besar.

[Kamu berhasil membunuh Imp Baja!

Selamat Reward telah didapatkan!]

Jendela notifikasi muncul dihadapan Izel dan kedua saudara, membuat dua pemuda kembar itu terkejut.

Disisi lain tubuh Imp Baja mulai tumbang tergeletak di tanah.

Imp Warrior yang melihat hal tersebut terkejut dan ingin memilih melarikan diri, namun kedua saudara Rey dan Roy tidak membiarkan hal itu terjadi.

Sisa-sisa Imp Warrior segera saja dibantai habis dalam waktu kurang dari 20 menit oleh kedua saudara kembar tersebut.

[Level Up!]

[Level Up!]

[Level Up!]

[Level Up!]

Exp sebesar 200.000 itu dibagi menjadi tiga, Izel mendapatkan 60.000 lebih jadi itu membuat dia menaikan levelnya hingga empat kali.

Izel senang bukan main saat ini, dengan levelnya saat ini menghadapi Viscount Andrea tidak akan sulit. Ditambah lagi beberapa Skill miliknya sangat berguna untuk melakukan serangan pembunuhan secara instan.

Dengan kekuatannya saat ini Izel bahkan yakin dia bisa melawan empat sampai enam Imp Warrior sendirian.

Perpaduan Str Dex dan Ilmu beladiri yang dimilikinya Izel sangat yakin akan hal tersebut.

Kini Izel sangat bersemangat untuk melakukan petualangan di benua Aeveth.

Yang paling dinantikannya adalah perperangan melawan banyaknya Imp di desa nanti, dia tidak bisa membayangkan sebuah peperangan yang biasanya dia tonton dalam film akan dia rasakan di dunia ini.

“Sudah selesai, ayo secepatnya kita ke desa!” ajak Izel dengan penuh semangat.

“Hey, Imp Baja menjatuhkan Skillbook dan Senjatanya.” Roy menunjukan kedua benda tersebut pada Izel.

Sebuah pedang besar dengan panjang satu setengah meter memiliki lebar 60inci, itu hampir melebihi besar tubuh Izel.

“Akan sangat lucu jika itu dipakai oleh Assassin sepertiku.” Izel tertawa melihat pedang besar itu.

Dia meminta Skillbook untuk dilihatnya.

[Eclipse (Active)

Beginner : Lv1

Sebuah serangan memutar 360 derajat lalu mengeluarkan gelombang serangan dari senjata yang menghasilkan Damage sebesar 20%

Mana : 50

Cooldown : 10detik]

“Eclipse? Ini serangan tipe AoE bagus juga, kalian ambil saja pedang itu. Aku ingin ini.” Izel tersenyum lebar.

Kedua saudara itu mengangguk, lagipula mereka memiliki Skill AoE lainnya sedangkan Izel belum memiliki satupun. Juga kemenangan ini dengan mudah diraih karena ide gila dari Izel. Level mereka juga naik karena menghabisi Imp Elite dan Imp Baja.

“Baiklah ayo kita secepatmya ke tempat temanmu, aku ingin memutuskan sambungan ada urusan di dunia nyata.” Izel segera melempar [Vehicle Card] miliknya lalu menaiki motor merahnya.

Roy melakukan hal yang sama mengeluarkan Vehicle Car miliknya dan melanjutkan perjalanan mereka.

***

Hanya butuh beberapa menit sebelum mereka sampai di tempat ini, tempat yang terdiri dari banyaknya tenda dan ada sebuah benteng dengan tinggi dua meter setebal satu meter.

Tentu itu adalah benteng pertahanan, kini mereka bertiga berada di tembok pertahanan dari sisi para pemain untuk membumi hanguskan Desa Imp yang meresahkan.

Izel saat ini tengah bertegur sapa dengan seorang pemuda berambut hitam yang ekspresinya hanya datar selama mereka bertemu. Dia adalah Haya, dia memiliki Job Ninja sebuah Job Gold-tier kelanjutan dari Job Assassin.

Bedanya Job ini menggunakan sebuah pedang pendek dan beberapa senjata tersembunyi, setelah banyak pengamatan pada Haya, Izel menemukan bahwa Job tersebut sangat mirip dengan Ninja dari Jepang yang sering dia tonton pada televisi.

“Haya? Namamu sangat kental dengan bahasa jepang, belum lagi kau mengambil Job Ninja kutebak kau pasti orang Jepang kan di dunia nyata?” Izel menatap penuh bangga setelah mengatakan hal tersebut seolah dia berhasil membongkar kasus pembunuhan besar.

Haya menatap aneh pada Izel, “Tidak, aku bukan orang Jepang.” Dia menggelengkan kepalanya pelan.

“Ayolaaah aku melihat bentuk wajahmu itu seperti orang Jepang.” Izel mendengus karena Haya mengacuhkannya.

Haya hanya menggeleng pelan sebelum pergi menuju tendanya.

Roy tertawa canggung melihat prilaku Haya, hal itu juga dilakukan oleh Rey karena sebenarnya dia juga belum terlalu terbiasa dengan prilaku tersebut.

“Ah Haya-kun memang seperti itu, maafkan dia ya!” Seorang gadis berjubah hitam minim menghampiri Izel dan membungkukkan tubuhnya.

“Eeeh!” Izel segera mengangkat tubuh gadis itu agar berdiri tegak.

“Eh sebentar, Haya-kun? Bukankah itu panggilan untuk orang dekat dalam bahasa Jepang?” tanya Izel saat teringat gadis itu menyebut nama Haya.

Gadis itu terkekeh pelan sebelum mendekatkan dirinya dengan Izel, “Sebenarnya aku orang Jepang, dia bukan. Tapi dia sangat menyukai budaya kami sehingga membuat Avatar seperti itu dan mengambil Job Ninja.”

Izel paham sekarang, Haya adalah warganegara lain yang menyukai atau terobsesi dengan budaya Negara Matahari Terbit itu.

“Baiklah sepertinya ini sudah aman bukan, kalian akan memulai penyerangan esok saat pasukan bantuan datang kan? Aku ingin memutuskan sambungan ada yang harus kulakukan malam ini.” Izel menatap kepada dua saudara tersebut.

“Yah baiklah, selamat bertemu nanti.” Rey dan Roy menjawab secara bersamaan.

Izel tertawa kecil menanggapi hal tersebut, segera saja dia menggerakan tangannya dan menekan tombol transparan yang bertuliskan [Log Out]

Gadi Cat-Elf itu menghilang jadi butiran Pixel seolah tidak pernah ada disana.

“Gadis itu gila,” celetuk Roy.

“Sikapnya yang periang itu lucu.” Rey menanggapi.

***

Mona melepaskan V-Gear dari kepalanya, dia meregangkan tubuhnya yang sedikit pegal. Beruntung tidak sepegal saat hari pertamanya.

“Hachim!”

“Ah, aku akhir-akhir ini jarang olahraga membuat daya tahan tubuhku melemah.” Mona menggosok hidungnya yang memerah sehabis bersin tadi.

Mona turun dari atas ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, walaupun tadi siang sebelum ia bermain Dragalia Online Mona sempat mandi tapi sebagai seorang gadis pastilah Mona ingin tubuhmya selalu bersih dan wangi, belum lagi malam ini dia akan keluar untuk melakukan sebuah latihan yang sudah lama dia tidak hadiri.

“Ah sepertinya aku akan kaku saat berhadaoan dengan mereka.” Mona bergumam pelan seraya mengenakan celana dan kaos berwarna hitam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!