Merasa cukup dengan penampilannya saat ini Mona segera mengambil tas kecilnya lalu keluar dari Apartement nya.
Gadis itu memesan Ojek Online untuk menuju ke tempat yang ditujunya malam ini, keberuntungan sedang berpihak padanya. Dia mendapatkan driver yang sangat dekat dengan lokasi jemputnya, sehingga tidak akan lama dia menunggu. Sembari turun ke lantai satu mungkin sang Driver sudah sampai di lobby Apartement.
Benar saja saat Mona sampai di lobby Apartement sebuah motor matic merah menunggunya disana dengan seorang Driver yang melihat kesana kesini. Sepertinya dia mencari calon penumpangnya.
“Mbak Mona?” tanya orang tersebut.
Mona mengangguk lalu duduk di jok belakang motor, tidak banyak bicara Driver itu langsung menjalankan motornya.
“Sesuai aplikasi ya mbak.”
“Iya.”
***
Suara riuh sorak sorai memenuhi sebuah lapangan yang kini terpajang berbagai alat musik tradisonal mulai dari Gong, Kendang hingga Trompet Silat.
Suara tabuhan Kendang pencak menghiasi sambutan suara Gong dan Trompet, mereka dimainkan dengan irama yang bersemangat. Membuat pesilat bahkan penonton terbakar ingin bergoyang.
Seorang gadis cantik tengah berdiri di tengah lapangan, disisi lain seorang pria yang telihat tidak terlalu tua dia memiliki semangat yang tinggi pada matanya.
“Dua minggu Mona tidak kesini, akang penasaran dengan ilmu Beladiri kamu nurun atau engga,” ucap pria itu seraya terkekeh.
“Walau Mona ga latihan tapi Mona yakin masih bisa ngalahin Akang Ucup,” ucap gadis itu dengan senyum lebar.
Tabuhan kendang semakin kencang dengan irama yang lebih intens, seolah memang ditujukan untuk sebuah pertarungan yang sangat sengit. Para pemain Gong dan Trompet juga mendukungnya.
“Siap?”
“Kumaha Akang.” Mona tersenyum lebar.
Gadis dan pria itu segera bertubrukan untuk saling mendaratkan pukulan mereka terhadap tubuh lawannya, disisi lain seriap tangkisan serangan mereka juga sangat akurat sehingga bertarungan itu mulai sengit.
Tendangan dilayangkan oleh Kang Ucup dan Mona menangkisnya dengan telapak tangannya lalu membuang sebuah tapak tangan pada dada Kang Ucup yang disambut oleh tangan Kang Ucup.
Mereka bertukar jurus dengan sengit Mona dan Kang Ucup berkali-kali saling membanting, namun tidak ada satupun pukulan yang mendarat di masing-masing tubuh mereka.
Mona mengambil jarak begitu juga Kang Ucup yang wajahnya kini memerah seperti udang yang direbus.
“Lanjut kang?” tanya Mona dengan kekehan.
Kang Ucup menggelengkan kepalanya, “Saya ga bakal kalah lagi dari kamu.”
Mona menganggukan kepalanya, mereka beradu kepalan lagi, pukulan demi pukulan, jurus demi jurus mereka keluarkan, membuat para penonton tercengang dan kagum terhadap gadis cantik yang mereka lihat tadi. Tidak ada yang menyangka ilmu pencak silat gadis itu sangat tinggi bahkan Kang Ucup seorang pesilat yang menjadi guru di perguruan silat Garuda Mas tidak sanggup melawannya.
Mona yang ingin terbanting oleh jurus dari Kang Ucup segera memutarkan tubuhnya dan melakukan putar kebelakang untuk melepaskan diri dari kekangan Kang Ucup, terkejut bukan main Kang Ucup saat melihat kenekatan gadis dihadapannya.
Setelah bertukar beberapa jurus lagi hingga Kang Ucup kehabisan jurusnya mereka menghentikan pertarungan.
“Kamu terlalu nekat. Jurus Landak Menusuk Harimau yang kamu pakai untuk menghindari jurus Akang tadi bahaya buat tulang belakang kamu,” ujar Kang Ucup seraya menggeleng.
Mona meneguk habis air pada botol minuman yang dibawanya, ia menengok pada Kang Ucup lalu tersenyum.
“Kalau ga gitu Mona bakal kalah tadi,” balas Mona seraya tertawa kecil.
“Gaada salahnya kalau kalah,” ucap Kang Ucup.
“Gaada salahnya juga kalau mau berkembang,” ujar Mona.
Kang Ucup hanya menggeleng pelan sebelum memberi arahan pada para murid perguruan agar melakukan latihan terhadap jurus yang sudah mereka pelajari sebelum sparring.
Mona juga ikut dalan kelompok tersebut, dia senang latihan beladiri dan mungkin akan sangat membantunya juga nanti saat dia berada di Dragalia Online karena sistem game tersebut bersifat bebas terhadap gerakan pasti ilmu beladiri akan sangat dibutuhkan.
Guru sekaligus pemilik perguruan Garuda Mas memimpin pelatihan, pelatihan pada Perguruan Garuda Mas diadakan pada malam sabtu dan malam minggu, jadwal malam ini adalah untuk para pemuda dan pemudi yang memiliki umur 17tahun keatas. Sedangkan hari minggu untuk 17tahun kebawah.
Pelatihan malam Sabtu bisa dibilang keras untuk remaja dibawah 17tahun tapi jika mereka kuat untuk mengikutinya maka tidak masalah.
Mona bukanlah satu-satunya gadis yang berlatih di perguruan Garuda Mas, ada beberapa gadis sebayanya yang ikut berlatih disana.
Ilmu beladiri memang diperlukan, tidak ada yang mengetahui hal yang buruk kapan akan terjadi pada diri mereka. Belum lagi para gadis, di kota kembang ini banyak sekali orang jahat yang bertindak sembarangan.
Tak jarang ada perampok atau jenis kejahatan lainnya.
Seusai melatih beberapa jurus mereka semua beristirahat, selanjutnya adalah sparring antar murid.
Mona menegak habis air dari botolnya, keringat mengucur deras membuat dia semakin menarik untuk dilihat, rambut hitam panjang yang dia kuncir kuda dan wajahnya yang menawan membuat beberapa penonton terfokus padanya.
“Lap tuh keringet, bikin kaum adam ngiler.” Sebuah handuk kecil mendarat di wajah Mona.
Gadis itu mengambilnya dengan sedikit kesal mengelap semua keringat pada wajahnya.
“Gimana latihannya setelah dua minggu ga kesini?” tanya seorang gadis yang duduk disampingnya diiringi kekehan.
“Aah... lumayan cape, kamu sendiri gimana Ris?” tanggap Mona.
Gadis disamping Mona terlihat sederhana, bentuk wajah ovalnya serta lesung pipi yang membuat daya tariknya sendiri.
“Ini udah jadi aktifitas mingguanku, jadi ga bakal cape malah bersemangat,” jawab Risma dengan senyuman.
Mona mengangguk ringan, kini matanya menatap lekat pada dua pemuda yang sedang melakukan sparring di lapangan.
“Kegiatan kamu apa akhir-akhir ini? Masih main game?”
Lagi lagi Mona mengangguk tapi kali ini matanya menunjukan sebuah cahaya penuh semangat dan senang.
“Gila banget! Kamu tau kan V-Gear yang isi Game nya Dragalia Online? Tingkat realitasnya udah kayak dunia asli Ris!”
Risma tersenyum, ketika menyangkut dalam Game teman yang satu ini sangat bersemangat.
“Ya aku tahu, aku juga penasaran. Teman di sekolah pada ngebahas tentang V-Gear.” Risma memang masih sekolah, kini dia berada di kelas 12.
“Sayang banget V-Gear cuma bisa dipakai untuk ID pemain, kalo tidak kamu bisa coba V-Gear ku,” ucap Mona yang dijawab anggukan oleh Risma.
“Kamu main Dragalia Online di ponsel kan?”
“Iya, aku penasaran jadi aku download, sempat bingung karena aku belum pernah main game.” Risma menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Risma menceritakan bahwa dia memakai Ras Nephilm dan memiliki Job Gunner belum lama ini.
“Eh Gunner? Kamu ngambil Ras Nepihlm tapi ambil Job tembak tembakan?” Mona tertawa lepas saat mendapati jawaban polos Risma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
John Singgih
1.) kamu asli Bandung Thor ?
2.) kamu paham pencak silat Thor ?
3.) Garuda mas itu apa ada Thor ?
4.) semangat nulis Thor ?
2021-01-29
0