part 14

Raka sudah memiliki rumah pribadi dari hasilnya berkerja perusahaan papanya dan uang tabungannya sejak Raka masih sekokah SMA.

Raka terbilang anak yang mandiri, dan dia berkerja di perusahaan papanya pun dari hal kecil, namun sekarang Raka sudah menjadi seorang CEO karna usahanya sendiri.

------

Drrrrr...drrrt...drrrrr

"Hallo.." Erza yang menerima panggilan

"(semua bukti sudah terkumpul bos)" suara dari sebrang

"baiklah aku segera kesana" Erza pun segera mengambil Jaket kulit dan langsung menuju ke parkiran yang ada di apartemennya, dia segera menaiki mobilnya sport mewah miliknya dan langsung menuju hotel.

Setelah sampai di hotel Erza pun langsung menuju ke ruangan Papanya yang sekarang sudah iya tempati

Tidak butuh waktu lama orang kepercayaan Erza pun menghampiri Erza

"Tok..tok..tokk" Masuk suara Erza dari dalam

"Bos ini semua buktinya sudah terkumpul" Ucap Rizal yang telah sampai di hadapan Erza.

"bukti seperti apa yang kamu dapatkan" Suara Erza yang dingin

"Ini ada bukti transaksi dalam jumlah yang tidak sedikit, rekaman suara dan vidio yang di ambil dari mata mata yang telah ku perintahkan bos" Rizal menjelaskan dengan pada Erza

"Baiklah aku akan memeriksanya, kamu boleh keluar" perintah Erza tanpa menoleh ke arah dengan mengibaskan tangannya sebagai isyarat untuk keluar.

"Baik bos" Rizal pun melangkah keluar dari

ruangan Erza

Rizal menjadi sekertaris Erza, sekaligus orang kepercayaan Erza hingga Erza tidak tanggung tanggung meminta Rizal untuk membantunya menyelidiki masalah yang terjadi di hotelnya.

Erza pun memeriksa bukti transaksi penggelapan uang sebanyak tiga ratus lima puluh delapan milyar, dengan rekaman suara

"Andrian memang Bodoh, dia tidak tau bahwa aku memanfaatkan kebaikannya hahaha" suara anak buah Andrian dalam sebuah rekaman suara tersebut dan Erza pun mulai memplay sebuah vidio

"Terimakasih bro, malam ini akan ada pesta besar besaran" Dia menerima sebuah paketan Ganja berserta alat hisapnya dengan iya memberikan uang sebanyak delapan puluh lima juta untuk membayar sebuah ganja dengan alat hisapnya, dan terlihat juga rekaman orang lain yang ikut andil dalam melancarkan kejahatan anak buah dari Andrian

"Wow kamu memang cerdik Suntono" ucap seseorang dari rekaman vidio tersebut, yah Suntono adalah orang kepercayaan Andrian namun sekarang sudah menjadi musuh Andrian.

"Dasar gila, hanya karna uang kamu melakukan hal sekeji ini" sambung seseorang yang bersama suntono

"Semua orang akan tergila gila juga karna uang, tapi kamu untungkan karna aku membeli ganjamu dan kamu mendapatkan uang dari ganja itu hahaha" ucap Suntono yang tidak menyadari bahwa ada yang merekam mereka.

"Kau tau apa yang lebih gila dari ini?" tanya suntono para Edwin teman suntono yang sekaligus menjadi pengedar barang haram tersebut.

"Apa?" tanya Edwin penasaran

"Aku tidak menggaji para karyawan itu selama tiba bulan dan mengatas namankan Andrian" Jawab suntono tanpa rasa bersalahnya

"Hih gila" ucap Edwin dengan Geleng geleng. Yah Edwin hanya mengedarkan, namun iya tidak ikut andil dalam perusahaan andrian karna bagi edwin cukup iya mengedarkan barang tersebut dan iya akan mendapatkan uang yang banyak.

Hanya saja keberadaan Edwin Membuat Suntono menjadi terus terusan membeli barang haram tersebut dengan jumlah yang tidak sedikit.

"Braakk.... Brengsek bisa bisanya dia melakukan hal keji seperti ini" Erza yang melihat rekaman itupun merasa Geram bersamaan dengan Erza menggebrak meja dihadapannya.

"Hallo" Erza pun menelpon Rizal kembali

"Ya apa ada yang bisa di bantu bos" suara Rizal dari sebrang sana.

"Kamu laporkan kedua orang ini dengan barang bukti yang susah ada" perintah Erza

"Baik Bos" Rizal memutuskan sambungan telponnya dan dan melaporkan dan melaporkan kejahatan suntono dan juga Edwin sebagai bandar narkoba

Tidak lama setelah Rizal melaporkan kedua orang tersebut polisi pun datang ke tempat kediaman mereka masing masing dan langsung di tangkap di tempat, dengan bukti yang kuat membuat mereka tidak bisa mengelak dari polisi.

Erza pun melaporkan kejahatan Suntono kepercayaan Andrian pada Andrian, Andrian yang tidak menyangka orang yang telaah di anggap seperti keluarganya menghianatinya hanya karnya uang.

Andrian yang memang saat itu berada di luar negri hanya menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya pada Erza untuk mengelola Hotel dan D'Zmax Group.

Setelah masalah hotel nya selesai Erza pun kembali tenang, dan iya bisa fokus ke dalam pembelajaran sekolahnya untuk menyiapkan dirinya menghadapi semester yang akan segara iya hadapi

Dan masalah Hotel dan D'Zmax Group bisa iya kerjakan dari rumahnya selama Erza akan melaksanakan Semester nya.

-----

Sedangkan Delia, Julia dan Raka sudah selesai berlatih Boxing hingga mereka sudah sangat lelah, keringat bercucuran di badan mereka. Julia, Delia dan Raka pun memutuskan untuk beristirahat di iringi dengan canda tawa mereka..

"Del, gwe pulang duluan ya, nanti kalau gwe gak balik lo hati hati gwe ada urusan okeh" Key yang berbisik di telinga Delia, Delia pun mengangguk setuju.

"Ternyata hantu juga punya urusan ya hihihi" gumam Delisa saat Key sudah tidak ada di sampingnya.

Julia pun pergi ke dapur untuk membuat minuman, Julia membuat Jus jambu dan mengambil Stik kentang yang akan menjadi camilan mereka sambil bercanda bersama

"Kak Raka sendirian aja dirumah?" Tanya delia saat tidak mendapati 1 orang asisten pun yang mengurus rumah

"Iya del, kadang temen temen kaka suka menginap disini nemenin kaka" jawab Raka

"OOWH, trus kaka gak ada sendirian gitu yang bersiin rumahnya ? Secara rumah kaka guedong gini" tanya delia heran

" Gak Del, kalau pagi itu asisten rumah tangga yang di rumah utama kesini untuk sekedar membersihkan rumah sekaligus mereka juga membuat sarapan untuk kaka " Jelas Raka pada Delia

"Cuma sarapan doang? Berarti kaka gak makan siang sama makan malam dong jadinya" Delia yang terus terusan bertanya tentang Raka, lalu Julia pun kembali dengan membawa 3 gelas jus Jambu dan 1 piring stik kentang yang sudah dia goreng tadi, tidak lupa dengan sausnya

"Weeeeh kaka hebat bisa masak, keren keren" sorak Delia takjub sambil bertepuk tangan layak seorang anak kecil yang kegirangan.

Raka yang melihat delia seperti itu pun gemas dengan tingkahnya, Raka mencubit pipi Delia saking gemasnya

"Aduh, ih kaka main cubit aja, emang nya delia ini kue cubit apa di cubit cubit" protes delia pada Raka karna pipinya merasa sakit akibat hadiah cubitan dari Raka.

"Udah ini minum dulu jusnya Del, kak" Julia memberikan jusnya

Tiba saat jam 6 tepat Delia dan Julia pun pamit untuk pulang.

"Untung aku udah ijin sama mama, kalau enggak habis telinga ku di jewer sama mama, atau gak telingaku bakalan mendengar ocehan mama sampai larut malam" Delia menggerutu di jalan dengan membawa motornya dengan kecepatan lumayan tinggi karna memang sore itu di jalan tidak terlalu mancet.

_Delia Sebenarnya anak seorang pengusaha, namun usaha papanya ludes kebakaran karna konsleting arus listrik hingga papanya pun menjadi bangkrut, semua berkas berkas penting pun habis dilalap si jago Merah, maka dari itu ayah Delia pun menjadi seorang sopir taksi online untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dan semenjak itu juga Andrian tidak menyetujui bahwa Erza berhubungan dengan Delisa_

*******

Hay readersku jangan lupa vote CKS ya untuk mendukung author dalam berkarya. tinggalkan jejak kalian di komentar dan jangan lupa klik jempol😉

SARANGHEO 💋

Terpopuler

Comments

Srie wibi

Srie wibi

siapa kakak sepupunya delia,
kl Reza gk mungkin secara Andrian sm damar cm sahabat

2021-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!