Delia dan Key bersahabat sejak Delia masih di kelas 5 Dasar, Awalnya Kekey yang setiap harinya hanya mengerjai Delisa hingga Delisa Tidak tahan dengan perlakuan Key padanya...
-------
Setelah kejadian malam itu Delisa pun berusaha untuk melupakan Erza, walau masih sulit untuk melupakannya. Delia tidak lagi terlihat Sedih karna perasaan takutnya untuk kembali ke alam Ghaib yang sangat gelap membuatnya tak ingin berada di titik terlemah dalam hidupnya. Keberadaan Key disampingnya membuat Delia bisa kembali bersemangat, Delia tidak ingin menceritakan masalahnya ke orang tuanya karna memang Delisa tidak ingin memberatkan orang tuanya karna masalah percintaannya dengan Erza.
Papa Andrian dan Ayah Damar memang bersahabat baik, namun setelah bangkrutnya perusahaan Ayahnya Delia satu tahun yang lalu membuat kehidupan Ayah Damar dan keluarga hidup penuh berkecukupan. Hingga Papa Andrian pun tidak ingin melihat Erza berhubungan lagi dengan Delia.
Erza pernah mencoba untuk mencari Delia, namun slalu gagal karna Andrian tahu terlebih dahulu hingga usaha Erza untuk menemui Delisa pun tidak pernah berhasil. Dan sejak itulah Erza tidak pernah lagi mencari Delia.
---------
Delia yang kini sudah berada di kantin sekolah bersama Mia dan Tia untuk menyantap makan siang mereka
"Uuuhh satu minggu lagi kita bakalan smester pertama" Keluh Tia dam membuang nafasnya kasar sambil menyeruput kuah baksonya
"iya nih, aku belum belajar, apalagi Kimia, Fisika, Matika Oh my God ngebayangin soal soalnya saja aku bisa stres puyeng puyeng deh gwe" Mia pun ikut mengeluh saat membayangkan soal hitung hitungan.
Berbeda dengan Delia, Dia terlihat santay karna memang dia sudah menyiapkan dirinya dari jauh jauh hari untuk bertempur dengan lembar lembar soal
"hay Del boleh ikut gak" Davin mendekati Delia dan teman temannya
"Gak" Mia dan Tia serempak menjawab
"Idih gwe tuh tanya Delia buka elo" sewot Davin dengan Tia Mia
"Jadi gimana Del, gwe boleh ikut duduk gak?" sambung Davin dengan menoleh ke arah Delia
"Iya boleh kok, duduk aja" Delia dengan tersenyum ke arah Davin
"Ish del kenapa juga ni kepala kelas lo ijinin disini, kan gwe gak bebas ngegibahnya" protes Tia pada Delia
"E Sapu Lidi , Delia aja ngijinin gwe nah kenapa lo yang sewot" Davin pun tak kalah sewotnya
"Lo juga tumben tumbenan ikutan nimplung kesini, sono udah pergi sono" Tia mengibas ngibaskan tangannya saat menyuruh Davin pergi
"E suka suka gwe lah" timpal Davin
"Et dah lo berdua bisa diam kagak? gwe lagi makan ini, ah" Mia yang merasa selera makannya hilang karna perdebatan antara Davin dan sahabatnya Tia
Sedangkan Delia anteng anteng saja Duduk sambil memasukkan mie ayam ke dalam mulutnya tanpa membuka suara
Disamping Delia sudah ada Kekey yang sedari tadi tertawa melihat perdebatan kedua temannya Delia itu.
"Udah udah, kalian ini diam ngapa, aku lagi makan nih" Delia melerai perdebatan mereka dan ahirnya mereka pun terdiam (tapi sebentar 😅)
"Ini Lia kepala kelas duluan" Tia menunjuk ke arah Davin
"Enak aja, lo Sapu lidi" Davin yang menatap Tia dengan kesalnya
"eh ngatain gwe sapu lidi segala, lo tu kepala kelas" Tia yang menaikan nada suaranya tak terima di katain sapu lidi
Davin yang menjabat sebagai ketua kelas dikatain kepala kelas, dan Tia yang memiliki postur tubuh yang ramping, kecil, kurus dan tinggi di juluki sapu lidi oleh Davin
Erza yang sedang berada di taman sekolah yang sedang memainkan sinar gitarnya bersama Rio, Dimas dan Anggra. Cindy pun datang menghampiri Erza dengan membawa coffe white dengan French fries untuk Erza sedangkan Lussy membawa jus jeruk untuk Dimas dengan sandwich, dan Dwi membawakan Brownis dengan coklat hangat untuk Anggra.
"Lah gwe kagak ada yang bawain makan apa minum gitu ?" tanya Rio pada ketiga cewek yang baru datang. Cindy, Lussy dan Dwi pun kompak menggeleng
"Ih apa gak ada apa yang mengasihani aku" Rio mendramatis dengan wajah yang dibuat buatnya sedih. ciwi ciwi pun menertawakan tingkah Rio
"uuuh kasian si Rio, Ini kamu ambil teh kotak aku aja" Lussy memberikan teh kotaknya pada Rio.
"Uunch makasih bebeph Lussy" Rio pun menerimanya dengan senyum terrrr manisnya, sebenarnya Rio mampu membeli kalau hanya minuman atau snack tapi dia sangat iri melihat ketiga temannya yang diberikan perhatian oleh ketiga ciwi ciwi.
Mereka pun bernyanyi bersama hingga waktu pulang, karna memang para guru sedang rapat untuk membahas semester yang akan diadakan satu minggu lagi.
Delisa kini tengah berada di depan kelas Julia, Rencana mereka hari ini akan pulang bareng, setelah itu mereka akan pergi ke rumah ka Raka, karna waktu itu Delisa tidak bisa ikut karna masalahnya dengan Erza, jadi Delisa urungkan dan mereka berencana bersama hari ini....
Setelah sampai di rumah Ka Raka, Julia dan Delisa di sambut baik oleh ka Raka, Raka Adalah Kakak dari Julia.
"Hay Del, ahirnya kamu datang juga" sapa Raka dengan ramah ke Delisa
"Hehe iya kak kemarin gak jadi ikut karna Delisa ada urusan mendadak" Delisa mencoba berbohong
"Baiklah ayo masuk" Delia dan Julia pun masuk kedalam mengikuti Raka dari belakang
"Kak, aku dan Delisa kesini mau latihan Boxing lagi" Julia menyampaikan tujuannya untuk datang dengan Delia.
"Ooh aku kira kalian datang untuk menemui kaka,, ternyata untuk latihan" sambil duduk di samping Julia
"Iya ka, boleh kan kak" Kini Delia membuka suara dengan menampilkan senyum termanis yang iya miliki
"Aduh Jul, kaka rasanya Diabetes nih" raka bersandar di sofa setelah melihat senyum Delia.
"Huh sejak kapan kaka punya riwayat penyakit Diabetes" Julia heboh dengan penuturan kakanya, sambil menaruh tangannya di kending dan mendengar suara jantung Raka
"Julia, hey julia i'm fine" Tutur Raka melihat kelakuan adik yang membuatnya tertawa karna tingkah Julia
"Ih tadi katanya Diabet kaka kambuh" Julia kesal dan memukul lengan sang kaka
"Iya diabet kaka kambuh kalau lihat senyumnya Delia yang overdosis " Raka sambil melihat ke arah Delia, sedangkan Delia yang yang di tatap melongo karna terkejut mendengar ucapan Raka..
"Ih ka Raka sa ae deh" Delisa dengan wajah yang malu malu menjawab penuturan Raka..
"Ya Udah gimana? jadi gak nih latihan Tinjunya" tanya Raka pada Julia dan Delisa
"Jadi dong kak" Julia dan Delisa menjawab serempak dengan semangat 45.
"Ya udah, kalian ganti pakaian kalian sana"
Julia dan Delisa pun pergi dari hadapan Raka, Delia mengikuti Julia dari belakang menuju kamar Julia untuk berganti pakaian.
Julia dan delia pun menuju ruangan untuk latihan Boxing bersama Raka. Karna memang Raka sudah menunggunya terlebih dahulu.
*********
Hay readersku jangan lupa vote CKS ya untuk mendukung author dalam berkarya. tinggalkan jejak kalian di komentar dan jangan lupa klik jempol
SARANGHEO 💋****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments