part 15

_Delia Sebenarnya anak seorang pengusaha, namun usaha papanya ludes kebakaran karna konsleting arus listrik hingga papanya pun menjadi bangkrut, semua berkas berkas penting pun habis dilalap si jago Merah, maka dari itu ayah Delia pun menjadi seorang sopir taksi online untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dan semenjak itu juga Andrian tidak menyetujui bahwa Erza berhubungan dengan Delisa_

-------

Hari pertama semester pun Dimulai. Delia, Mia, Tia sedang menunggu guru masuk untuk memberikan soal ujian.

"Selamat pagi anak anak" Bu Atika pun masuk ke dalam kelas untuk membagikan soal soal ujian

"Selamat pagi Bu" ucap siswa siswi serempak

"Huuh untung gwe udah belajar semalam" Mia saat melihat soal soal ujiannya

"Uhh lumayan lah" Gumam Tia sambil membolak balik kertas ujiannya.

"Baik anak anak ibu harap kalian bisa jujur untuk mengisi soal soal tersebut, tidak ada yang menyontek, tidak ada yang bisik bisik" Bu Atika pun duduk di meja Guru samnil memainkan handphone nya.

Siswa siswi pun mengerjakan soal ujian dengan tenang

"Mi, no. 19 apa?" Tia berbisik pelang, Mia pun memberikan jawaban dengan isyarat tangan pada Tia, Tia yang mengerti hanya menganggunk.

"Del, no.23 paan" Bisik Mia ke Delia. Delia pun memberikan isyarat tangan, Mia pun mengerti.

"10 menit lagi waktu habis" kata Bu Atika, dan setelah 10 menit siswa siswi pun selesai mengerjakan soal ujian.

"Davin kumpulkan jawaban mereka jadi satu, dan soal soalnya bawa pulang aja buat belajar lagi" sambung Bu Atika, Davin pun melangkah menuju meja ke meja lain untuk mengambil jawaban teman temannya

"Baiklah semua sudah terkumpul, kalian boleh beristirahat" Bu Atika pun langsung keluar dari kelas menuju kantor

"Del, kantin nyok, laper gweh" ajak Mia pada Delia

"Iya Del, cacing cacing di perut gwe udah pada memberontak minta makan" Sambung Tia

"Ya udah nyok, gwe juga lapherr" Delia pun bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke kantin

"Pesen apa nih? biar gwe yang pergi mesen" Tia yang melihat arah Mia lalu Delia

"Uumh gwe pesen siomay aja deh sama Es Teh" Kata Mia Pada Tia.

"Gwe Batagor yak, minumnya sama Es teh juga" Tia pun langsung memesan makannya, setelah lima menit menunggu Tia kembali dengan tiga es teh, satu siomay dan dua batagor

"Ini nina nona pesanan anda selamat sampai tujuan" Tia seolah memberi hormat pada sang pemilik pesanan

"hahaha cocok lo Ya jadi pelayan" Mia menertawakan Tia, dan Delisa hanya senyum senyum bebek.

"Ah suek lo ah, di pesanin juga" Tia pun duduk di kursinya dengan wajah ditekuk tak terima dikatakan sebagai pelayan

"Ahh iya iya smory bebepkuh" Mia membujuk Tia dengan wajah termanisnya

"Ah Sorry pe'a, bukan smory" Tia dengan wajah malas menghadap Mia.

"Udah ah, ribu mulu kalean, gwe laper nih" Delia menengenahi perdebatan kedua sahabatnya. saat makan berlangsung Davin pun langsung duduk di samping Delia

"Mi, mi, lo ngerasa merinding kagak si" Tia menyenggol lengan Mia sambil memasukkan batagor ke dalam mulutnya.

"Iya, ada setan tiba tiba nongol deh iiiii" Mia yang raut wajah yang dibikin bikin takut, sedangkan Davin yang duduk manis merasa tersindir oleh Mia dan Tia.

"Siapa yang lo maksud setan" tanya Davin ke Mia dengan mata yang melotot menatap Mia dan Tia secara bergantian.

"Tuh, tuh lo dengar gak Mi, ada suara tapi gak ada orang" Tia yang mendramatis seolah olah ketakutan, sedangkan Delisa hanya menatap heran kedua sahabat nya itu.

"Wah kurang ajar ni anak ngatain gwe setan segalah" Davin pun bangkit dari duduknya sembari menaikan kedua lengan kemejanya hingga ke sikut dengan menaikkan satu kakinya di bangku dan menatap Mia dan Tia dengan tatapan Tajam.

"Tuh tuh tuh,, hawanya makin horor,, aaaa Mia gwe takuut" Tia yang makin mendrama dengan telunjuk menghadap ke atas, wajah yang dibuat buat seolah ketakutan.

Davin yang terlihat semakin tersulut emosi pun menggebrak meja dengan sangat kencangnya, hingga Delia yang sedari tadi anteng anteng saja memakan batagor jadi tersendak karna kaget.

"Khuk khuk" Davin pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Delia, Davin pun mengambilkan minum untuk Delia

"minum dulu del, makannya kalau makan pelan pelan aja" Davin yang perhatian sama Delisa, dengan muka tanpa dosa

"Dav, gwe tersedak karna lo gebrak meja kenceng banget kan gwe jadinya kaget" Kesal Delia ke Davin, Davin pun merasa bersalah pada Delia.

"Iya nih Ih" Tia pun ikut merasa kesal. Delisa yang melihat ketiganya sedari bertengkar pun melerai

"Udah udah, kalian ya setiap kali ketemuu selalu aja debat unfaedah, gak bisa apa akur gituh tom and jerry aja bisa akur masa kalian manusia normal kagak bisa" Delisa menatap sebal ketiga anak manusia di depannya itu dan langsung pergi meninggalkan Tia, Mia dan Davin

"Nah kan ini nih gara gara lo kepala kelas" Tia pergi menyusul Delisa diikuti oleh Mia.

" Eh kenapa jadi gwe yang salah si?" gumam Davin yang masih setia duduk di bangku kantin.

Bel masuk pun berbunyi menandakan jam masuk kelas.

Mia, Delisa dan Tia pun masuk kedalam kelas secara beriringan, tidak lama setelah mereka sampai di kursi mereka masing masing Davin pun masuk berbarengan dengan Bu Atika yang akan membagikan soal soal ujian.

Setelah selesai mengerjakan soal soal ujian mereka pun diperbolehkan untuk pulang, Julia yang sudah menunggu Delia di depan kelas tersenyum

"Jul, lo udah lama nungguinnya" Delia mendekat pada Julia

"Gak ko.. baru aja nyampe " mereka pun berjalan beriringan.

"Del, Jul kita duluan ya, bay" Mia dan Tia pun berjalan menuju mobil mereka masing masing, sedangkan Julia dan Delia mereka berbarengan, seperti biasa Delia lah yang menjemput Julia, dan Delia pula yang akan mengantar Julia sampai rumahnya

Sedangkan Erza kini sudah ada si Apartemen nya, dia tengah bersiap siap karna hari ini dia akan melihat perkembangan Tamu entah itu dari Turis lokal atau manca Negara.

Erza memilih untuk menggunakan Motor nya karna akan lebih mudah baginya untuk memecah jalanan ibu kota dari keramaian, karna memang hari itu sudah menunjukkan jam 1 siang

Di tengah jalan tiba tiba Motor Delia ban nya bocor akibat tertusuk paku yang entah itu disengaja disebar di tengah jalan atau bagaimana.

"Yah Del, motor lo bannya bocor" keluh Julia melihat ban motornya Delia yang kempis.

"Yah bocor, kita coba cari bengkel terdekat yuk Jul, lo bantuin gwe dorong ya" pinta Delia pada Julia, mereka pun mendorong motornya, sekitar tujuh menit mereka mendorong mereka pun menemukan bengkel

"Alhamdulillah ahirnya ketemu juga bengkelnya" Julia yang sudah kelelahan akibat mendorong motor di bawah terik matahari.

"Motornya kenapa neng?" tanya tukang bengkel pada Julia

"Ini loh kang, ban motornya bocor" Delia menunjuk ban motornya yang bocor

"Oh ya udah neng, si eneng tunggu bentar ya, paling sepuluh menit selesai, si eneng bisa duduk di bangku sana ya neng" Akang tukang bengkel yang ramah di setiap pengunjungnya yang datang, Delisa dan Julia pun duduk di bangku yang sudah disediakan untuk para pelanggan.

*******

Hay readersku jangan lupa vote CKS ya untuk mendukung author dalam berkarya. tinggalkan jejak kalian di komentar dan jangan lupa klik jempol😉

SARANGHEO😘

Terpopuler

Comments

Srie wibi

Srie wibi

akankah Delia Sm Reza dpertemukan

2021-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!