Semua siswa siswi pun berhamburan untuk menuju lapangan dan ada juga siswa siswi yang sedang bersiap siap untuk menampilkan pertunjukan yang akan mereka tunjukan, ada yang akan berpentas solo, duo, atau trio bahkan ada juga yang mementaskan secara bergroup tergantung dari apa yang mereka akan bawakan.
---------
Erza yang kini sedang berada di tengah tengah kerumunan duduk anteng melihat pertunjukan yang sedang berlangsung, terlihat juga Cindy yang sedari tadi celingak celinguk mencari keberadaan Erza yang belum iya temukan.
"Erza kemana si, dr td dicariin gak ketemu ketemu" gumam cindy karna sudah lelah mencari keberadaan Erza namun tidak juga iya temukan batang hidungnya, Cindy berfikir bahwa Erza tidak suka dengan keramaian, yah itu memang betul, tapi tidak dengan saat ini, justru Erza tengah berada di tengah tengah kerumunan siswa siswi itu.
--------
Di SMA Bhakty Jaya sekolah tempat Delisa Dan Julia menuntut Ilmu kini juga sedang melangsungkan acaranya, Delisa yang kini sedang berada di kelas Julia yaitu di X11 IPS 3 yaitu bersama Farah dan Julia, ya mereka didalam kelas hanya bertiga, karna teman teman mereka sedang berada di lapangan sekolah.
"Jadi gimana ra, loe percaya kan sama gwe" kata Delia setelah menceritakan alasannya pada Farah
"Antara percaya dan tidak percaya ya del, secara lo tiba tiba datang minta nomer cowok gwe" balas Farah, dan terlihat wajah kecewa Delisa karna gagal menyakinkan Farah.
"Ra, temen gwe ini baik kok, gwe kenal dia dr kelas 1 SMP, jadi gwe kenal baik dia, lo percaya deh sama dia" sambung Julia membantu Delisa untuk menyakinkan Farah, setelah berfikir Farah pun mempercayai Delisa
"Ok gwe percaya sama lo Del, tapi kalau gwe tau lo macem macem ama doi gwe lo tau akibatnya" Ancam Farah pada Delisa dan Farah pun memberikan nomer doi nya ke Delisa
"Ok ra, makasih sebelumnya ya" kata Delisa senang menerima nomer yang diberikan Farah, Delisa juga merasa takut dengan ancaman Farah, karna Farah adalah anak orang terkaya no 4 di negaranya, jadi wajar saja Delisa takut dengan Farah apalagi atas kekuasaan yang dimiliki oleh ayah nya Farah, jauh berbeda dengan Keluarga Delisa yang hanya gadis biasa.
Setelah Delisa menerima nomer tersebut, Delisa pun keluar dari kelas Julia dan Farah karna dia harus tampil di depan banyak orang untuk pertama kalinya, itupun karna ada hadiahnya, sekalipun jika Delisa kalah dia pun tidak memikirkannya karna setiap lomba pasti ada yang menang ada yang kalah, namun setidaknya Delisa pun ikut mencoba. tidak lama setelah Delisa keluar Dari kelas Julia dan Farah seorang MC pun memberikan sambutan untuk Delisa
"*Sekarang beri sambutan pada teman kita Delisa Safitri dari kelas XII IPA 2, beri tepuk tangan yang meriah untuk teman kita Delisa"
prok...prok....prok* (yak anggap aja itu suara tepuk tangan guys)
Delisa pun naik ke atas panggung dengan sedikit gugup, setelah Delisa naik dia pun mengambil alih piano dari pianis nya yang tidak lain adalah seorang gurunya yang ramah
"Maaf pak, boleh saya mengambil alih untuk bermain piano sendiri" Delia dengan sopan meminta izin sang guru
"Oh jika kamu bisa silahkan saja, tampilkan yang terbaik" Kata sang guru tersebut sambil berdiri dari tempat duduknya, Delisa pun Duduk di depan piano tersebut, namun Delisa masih terlihat sangat gugup untuk memulainya karna ini pertunjukan pertamanya di depan banyak umun. siswa siswi yang melihat Delisa diam mematung tanpa bergerak sedikitpun mulai berbisik bisik
"Lah Delisa kenapa diam aja si" kata seorang siswi berbisik dengan temannya
"Delisa, kalau gak bisa nyanyi ya turun aja ngapa" siswi B yang geram akan Delisa yang Gugup
"Del , ayolah Del bermain " kata Davin yang melihat Delisa Belum juga mulai bergerak
"Delisa, lo semangat, lo pasti bisa" Tia pun ikut berbisik pada Mia karna khawatir bila dia nanti akan dipermalukan
"Iya Del,, ayo dong main" Mia pun harap harap cemas..
Namun berbeda dengan Julia yang sudah ada di lapangan. Dia tersenyum melihat Delia yang berani maju walau pun belum juga bermain karna Julia tau bahwa Delia hanya gugup karna ini pertama kalinya Delisa tampil di depan umum. Setelah Delisa merasa Cukup baik untuk menghilangkan rasa gugupnya Delisa pun mulai bermain
"Ok Del. lo pasti bisa Semangat" Delia yang menyemangati dirinya sendiri
Delia pun bermain dengan sangat baik, lagu yang dia bawakan pun lagu melow.. karna entah mengapa dia merasa sangat tersentuh dengan lirik lagunya
"*****Jangan dekat atau jangan datang kepadaku lagi
Aku semakin tersiksa karena tak memilikimu
Kucoba jalani hari dengan pengganti dirimu
Tapi hatiku selalu berpihak lagi padamu
Mengapa semua ini terjadi kepadaku
Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia
Tapi hatiku selalu berpihak lagi padamu
Mengapa semua ini terjadi kepadaku
Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia
Mengapa semua ini terjadi kepadaku
Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia**
Aku terlalu cinta dia***"
setalah Delisa berhenti bernyanyi tepuk tangan dari siswa siswi pun samgat meriah.
"Sumpah bagus banget suaranya anjaaaay" kata siswa yang bernama Tara itu mengagumi Delisa
"Iya gwe baru tahu kalau Delisa bisa main alat musik, udah suaranya top markotop lagi" sambung siswa yang lainnya
"*kamu terbaik De*l" kata Davin yang mengagumi Delisa tanpa disadari olehnya perasaannya pun timbul
"Aaah Sahabatku Delisa ahirnya kamu berani juga tampil" Kata hati Julia
sekiranya begitulah bisik bisik dari para mulut mulut itu. Delisa pun pamit mengundurkan diri dari panggung dan berlari ke dalam kelasnya. Julia dan Davin yang melihat pun mengikuti Delisa yang berlari ke dalam kelas. Julia dan Davin yang melihat Delisa dengan wajah yang terlihat pucat karna masih trauma akan hal buruk yang menimpanya kala itu,
Davin dan Julia pun bertanya tanya, lalu kedua nya menghampiri Delisa yang duduk di bangkunya
"Del, are you Ok?" kata Julia menghampiri Delisa, dan delisa pun mencoba tersenyum ketika tau bahwa Davin dan Julia mengikutinya.
"Yeah I'm Ok" jawab delisa singkat
"Del, lu kenapa si? kenapa wajah lo pucat seperti gitu? lo sakit??" pertanyaan Julia yang beruntun
Delisa pun menceritakan apa yang terjadi pada masa lalunya
*Flashback*
Saat itu Delisa sedang bersiap siap untuk ikut lomba bernyanyi dan saat itu pula delisa yang tengah duduk di bangku Sekolah Dasar kelas tiga, dengan semangatnya Delisa tak henti hentinya bernyanyi. sehingga tenggorokan nya terasa sakit dan alhasil suaranya menjadi serak. dan saat itu juga banyak sekali penonton yang menonton acara tersebut. tidak sedikit dari mereka yang menyuraki gadis kecil tersebut, Sehingga Delia pun merasa sangat malu akan hal kejadian itu apalagi sampe ada yang tega melempari nya dengan kerikil kerikil kecil hingga tubuhnya yang terkena batupun menjadi terluka, kepalanya pun berdarah karna ada batu yang mengenai kepalanya, dan semenjak itu lah iya menjadi tidak punya keberanian untuk tampil di depan umum, mungkin karna rasa trauma yang masih dia rasakan, karna kejadian itu membuatnya terluka.
*Flashback off*
Bahkan sampai saat ini dia menghindar dari keramaian dan membuatnya menjadi sedikit pendiam, namun akan berbeda dengan keluarga dan sahabatnya Julia dan Sahabat kecilnya Sheilla, jika di depan mereka Delisa akan menjadi orang yang sangat cerewet.
Davin dan Julia yang mendengar itu pun sedikit terharu karna Delia mendapat perlakuan buruk bahkan sampai dia terluka.
"Kenapa lo gak cerita dari dulu si Del?" Julia membuka suara
"Karna gwe merasa takut saja untuk menceritakannya yang secara otomatis gwe pun akan mengingat hal itu" sambung Delisa dengan suara lirih
"Its ok, sekarang semuanya baik baik saja." ucap Julia untuk menenangkan Delia
namun Davin hanya diam saja, karna dia tidak tahu harus mengatakan apa, terlebih lagi karna Davin dan Delia memang tidak terlalu akrab karna memang delia yang tidak terlalu bergaul dengan teman sekelasnya
*********
**Maaf kalau banyak typo guys karna ini novel pertama author jadi mohon dukungannya juga ya, jangan lupa cocol jempol dan tinggalkan jejak kalian di komentar.
Kritik dan saran kalian juga penting buat author untuk memperbaiki part selanjutnya.
jangan lupa bantu vote juga ya guys untuk mendukung author
SARANGHEO💕🍃**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Srie wibi
mana sih sepupunya delia
2021-03-12
0