"Aduh." ucap Zheyra kepada Alan.
"Ada apa, Zheyra?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Kok di sini hawanya gak enak banget ya, Al?" ucap Zheyra kepada Alan.
"Iya, aku kadang merinding sendiri loh dengan kondisi kantor ini." ucap Alan sambil mendekati Zheyra.
"Hus.. hus.. hus.., ngapain sih dekat-dekat." usir Zheyra kepada Alan sambil mengibaskan tangannya.
"Nggak gitu Ra, aku kok tiba-tiba merinding ya." Alan yang mulai mengusap tengkuk lehernya.
"Memang kamu takut sama hantu ya Al." Zheyra yang mulai berbuat jahil kepada Alan.
"Ya takutlah Ra, masa sama hantu kok nggak takut. kalau hantunya cantik semua atau ganteng semua ya nggak takut Ra. La..wong hantu wajahnya seperti itu, yang seperti di televisi- televisi itu loh. yang wajahnya hilang separuh, matanya keluar.. mulutnya sobek besar.. mukanya hancur separuh.. hilang kepala." Alan yang mulai berbicara panjang lebar.
"Kan itu cuma di televisi Al." ucap Zheyra.
"Ya sama aja Ra. pasti yang buat cerita di TV itu bisa melihat hantu-hantu." itu jawab Alan.
"Memang kamu belum pernah melihat hantu ya Al?" tanya Zheyra kepada Alan.
"Amit-amit, jangan sampai aku melihat hantu, bisa pingsan aku, boro-boro pingsan kalo kebablasan gimana." Alan yang sudah mengelus dadanya karena perkataan Zheyra.
"Dasar kamu aja yang belum pernah melihat hantu, semua pada kamu halusinasi kan berwajah buruk." gerutu Zheyra sambil memukul pundak Alan.
"Yaa enggak gitu dong Ra, perasaan kalau hantu semuanya tuh wajahnya jelek- jelek deh." sahut Alan lagi sambil membuka map kerjanya.
"Kalau ada hantu cantik gimana?" tanya Zheyra.
"Dari Pada lihat hantu Ra, mending lihat wajah lu aja sebelas dua belas sama hantu." ucap Alan Sambil tertawa.
"Sialan loh Al, samain mukaku dengan muka hantu. emang mukaku menyeramkan apa?" tanya Zheyra sambil memukul pundak Alan lagi.
Akhirnya kedua manusia itu tertawa sambil bekerja di ruangan yang horor itu, sesaat kemudian tiba-tiba si hantu Ana dengan jahilnya mengganggu Alan. tiba-tiba tangan kanan Alan seperti ada yang memegangnya.
"Kok dingin sih." guman Alan dalam hati.
"Ya dingin lah Al, di sini kan ada ac-nya." jawab Zheyra.
"Nggak Ra, tangan kanan gue kok malah dingin dingin gimana gitu." jawab Alan yang mulai merasakan hawa hawa yang tidak enak.
"Dasar lu aja yang yang penakut." jawab Zheyra.
"Ya.. nggak gitu Ra, sumpah badanku ini rasanya dingin- dingin gimana gitu loh. kayak ada esnya yang merambat naik turun." jawab Alan yang sudah ketakutan.
Beberapa saat kemudian hantu Ana yang berada di belakang punggung Alan tersenyum kepada Zheyra.
"Dasar jahil." guman Zheyra dalam hati.
"Ada apa?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Gak ad, tapi kau percaya hantu gak?" tanya Zheyra kepada Alan.
"Percaya sih Ra. memang kenapa?" tanya Alan.
"seandainya kalau aku bilang di belakangmu ada hantu gimana?" tanya Zheyra kepada Alan.
"Ya kalau ada hantu di belakang ku aku pasti langsung pingsan, Ra." Jawab Alan pada Zheyra.
"Lah, kalau gitu lihat, tuh di belakangmu ada hantu wanita mukanya serem lagi." ucap Zheyra.
Sesaat kemudian Alan yang sudah merasa tubuhnya merinding akhirnya menoleh ke belakang. "KYAAAAAA!!!." Alan yang sudah berteriak karena ketakutan melihat hantu wanita dengan wajah yang yang sangat menakutkan. Sesaat kemudian seperti yang dikatakan oleh Alan ternyata pria itu sudah pingsan karena melihat penampakan wujud hantu Ana.
"Ya.. pingsan." ucap hantu Ana yang Noel wajah Alan.
"Kamu sih wajahnya gitu ya pasti takut lah dia." ucap Zheyra Sambil tertawa. akhirnya Zheyra mendekati Alan untuk membangunkan pria itu.
Setelah kejadian itu akhirnya Zheyra menceritakan kepada Alan kalau dirinya bisa melihat hantu. seketika itu Alan langsung terkejut dan mulai merinding jika berbicara dengan Zheyra.
"Yang bener lu nin?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Ya emang sejak kecil aku bisa lihat hantu, maka dari itu terkadang aku bisa mual sendiri kalau ada di kantor. karena terkadang ada penampakan hantu yang di kantor kita dulu." jawab Zheyra.
"Seperti apa wajahnya?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Ya, bikin mual perut lah." jawab Zheyra.
Akhirnya Alan membayangkan wajah-wajah para hantu yang ada di kantornya dulu.
"Oh ya nin, siapa tuh hantunya?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Tuh, hantu yang pernah aku tolong waktu kita masih berada di kota A. nggak tahu kenapa dia terus ngintilin aku sampai ke sini." jawab Zheyra sambil menunjuk hantu Ana.
"Nggak tahu tuh, kenapa tiba-tiba aku aku ingin mengikuti kalian." jawab Ana.
"Tapi, bisa nggak wajahnya jangan seperti itu, gue takut." guman Alan sambil menundukkan kepalanya.
"Ye.. laki-laki kok penakut!" seru hantu Ana.
Beberapa jam kemudian jam pekerjaan pun telah selesai. Zheyra serta Alan dan yang lain akhirnya kembali ke kamar masing-masing, disana tampak sepi saat akan memasuki rumah tuan Han gu. di sana seperti pemakaman yang menakutkan.
"Kok hawanya serem gini ya?" tanya Alan pada Zheyra.
"Nggak tahu nih, aku juga merinding tiba-tiba." guman hantu ana yang langsung menempel di punggung Alab hingga membuat Alan berteriak.
"Kyaaaaa!!!!" Teriak Alan saat hantu Ana menempel dipunggungnya.
"Hus hus bisa diam gak." seru aja kepada Alan.
"Lu ngapain sih nempel-nempel dipunggung gua!!" seru Alan.
"Kan gue takut ." jawab Ana.
"Lu setan takut sama setan." ucap Alan.
"Yee, walaupun aku setan tapi aku juga takut kali." jawab Ana.
"Hus diam." seru Zheyra kemudian mengajak Alan dan Ana naik, saat itu entah mengapa seolah kaki anak berjalan di atas tanah yang becek.
"Kenapa kakiku kok rasanya aneh ya." guman Zheyra sambil merasakan sesuatu yang merembes di kakinya.
"Ada apa nin?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Nggak tahu nih kaki ku rasanya seperti menginjak sesuatu yang basah gitu lho Al." ucap Zheyra.
"Ini tempat seperti tempat seorang penyihir." guman Ana kemudian menempel erat di tubuh Zheyra.
"Minggir enggak lu, kalau enggak minggir gue banting" jawab Zheyra yang membuat Ana langsung mundur sambil memegang baju Zheyra.
"Satu minggu berada disini seperti kita mengalami kejadian horor nin." gerutu Alan.
"Iya, kita seperti mengalami petualangan yang menyeramkan." jawab Ana.
"Ye.. lu baru berapa hari di sini udah seperti ini, lah! kita udah satu minggu kali." jawab Zheyra.
Sesaat kemudian, entah bayangan apa yang nampak berseliweran di hadapan mereka.
"Lu lihat gak, Ra?" tanya Ana.
"Apa tadi yang ada di depan kita?" tanya Alan.
"Lu bisa lihat Al?" tanya Zheyra.
"Nggak tahu nih, semenjak ketemu setan ini. kok malah bisa lihat hantu ya?" ucap Alan.
"Selamat datang di dunia penuh dengan jeritan dan tangisan." jawab Zheyra yang melanjutkan jalan menuju tangga kediaman Han gu.
"Kenapa Tuan Han tidak ada di sini ya." ucap Zheyra kepada Alan dan Ana.
"Ini jam berapa sih nin?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Sekitar jam 10 malam Al." jawab Zheyra.
"Wah gak kerasa kita udah bekerja hampir satu hari penuh." jawab Alan. saat mereka masuk entah mengapa bau anyir mulai tercium di hidung Zheyra.
"Lu nggak nyium apa-apa?" tanya Zheyra kepada Ana.
"Seperti bau darah ." jawab Ana.
"Bau apa nin?" tanya Alan.
"Seperti bau darah." jawab Zheyra.
"Ih jangan nakut-nakutin dong." seru Alan yang mulai menempel sama Zheyra.
"Ye ye.. siapa yang nakutin, ini baunya menyengat banget." jawab Zheyra. karena memang rumah Han gu yang sangat luas akhirnya Zheyra mengurungkan niatnya untuk mengelilingi rumah itu.
** BERSAMBUNG **
mohon dukungannya buat Kakak pembaca, semoga aku bisa membuat karya yang lebih baik. mohon tinggalkan komentar dan jejak ya. terimakasih banyak 😊😊
Baca novelku yang lain.
- mawar berduri
- terlempar ke dunia sang kaisar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
si Alan udh di buka Indra ke 6/hantu ana yg emng pengin nampak diri biar Alan Thu 🤔🤔🤔
2023-02-14
1