"Setelah dia masuk keruangan itu, segera kau ikut masuk. dan takut-takuti dia." perintah Zheyra yang diangguki oleh hantu Ana.
setelah laki-laki itu masuk ke ruangan itu. dengan sigap Zheyra langsung menerobos masuk dan memiting tubuh pria itu.
BRUKK..
"Dasar pria kurang ajar, kau telah membunuh seorang wanita!" seru Zheyra yang telah memiting tubuh pria itu. sesaat kemudian Ana datang dengan muka yang sangat menakutkan dan menakuti pria itu.
"Aaaaa!!!" pria itu berteriak setelah melihat wajah Ana yang sangat menakutkan. begitupun dengan Ana, sesaat kemudian dia menatap wajah pria itu dan mulai mengingat sesuatu.
"Aaafkan aku Ana, maafkan Paman, paman tak bermaksud untuk membunuh dan memperkosa mu, Paman hanya ingin memilikimu seutuhnya!" teriak histeris sang pria kepada ada hantu Ana saat dia menampakkan diri.
Ana begitu terkejut saat melihat siapa pria di depan mayatnya, pria itu berseru memohon ampun setelah melihat wujud hantunya yang mengenaskan yang ada di depannya.
"Siapa dia, Ana?" tanya Zheyra kepada Ana.
"Dia adalah paman ku." jawab Ana.
"Maafkan Paman Ana, maafkan paman. Paman begitu mencintaimu, hingga Paman tidak rela kau dimiliki pria itu. Maafkan paman yang telah merencanakan semua ini, tak ada maksud untuk paman membunuhmu. tapi Paman begitu emosi saat melihat kau tetap bersamanya pria itu!!" seru Paman Ana yang sangat ketakutan setelah melihat hantu Ana.
"Apa yang akan kau lakukan, Ana?" tanya Zheyra kepada Ana.
"Bolehkah aku membalas dendam ku ini, tak kusangka paman yang ku anggap sebagai pengganti ayahku ternyata seorang monster." jawab Ana yang telah menitikan air matanya. bukan karena kematiannya itu, namun karena sang pelakunya adalah orang yang sangat dicintai Ana sebagai pengganti sang ayah yang telah tiada, walaupun mereka bukan darah daging yang sesungguhnya. namun Ana selalu menganggapnya sebagai sosok Ayah yang bijaksana.
"Terserah, kamu mau melakukan apapun itu adalah hakmu bukan kan urusan ku." jawab Zheyra yang hendak meninggalkan pria tua itu.
Ternyata tak semua orang yang dekat dengan kita adalah orang baik, karena sejujurnya kebaikan itu ada pada setiap orang. Entah itu saudara ataupun orang lain saudara belum tentu yang terbaik dan orang lain belum tentu tidak baik. Setelah kejadian di rumah angker akhirnya Zheyra kembali ke rumahnya.
"Mengapa hidupku seperti ini, Nona." guman Ana setelah mengetahui pelaku dari pembunuh dirinya orang terdekatnya.
"Biarkan polisi yang akan menangani semua ini, Ana. kau sekarang istirahatlah dengan tenang." ucap Zheyra kepada Ana si hantu yang selalu mengikutinya.
"Tentu, sekarang aku sudah lega karena sudah mengetahui siapa yang telah mencelakaiku. Terima kasih telah menolong ku. kuharap kau akan mendapatkan kehidupan yang baru setelah kamu menolongku." ucap Ana kepada Zheyra. setelah itu si hantu wanita itu menghilang dari hadapan Zheyra.
Akhirnya kasus itu telah ditangani oleh kepolisian, karena bukan hanya Ana saja yang menjadi korban dari kebejatan paman Ana, tapi masih ada dua tubuh lain yang ditemukan di rumah itu, dengan kondisi yang sangat mengenaskan di gudang bawah tanah rumah angker itu.
"Akhirnya aku bisa lolos juga dari hantu wanita itu." ucap Zheyra.
Namun beberapa saat kemudian tiba-tiba Zheyra mendapatkan kabar dari tempat kerjanya. kalau Zheyra akan dipindahkan di cabang perusahaannya di kota X.
"Apa!!! kok gitu sih pak, kenapa harus saya dipindahkan." gerutu Zheyra Yang ditelepon oleh atasannya.
"Besok kau mulai berkemas, pindahkan semua barang-barang karena besok kau akan naik pesawat pagi-pagi sekali." jawab bos Zheyra.
"Ih..., bapak ini menyebalkan sekali sih, kenapa harus saya yang dipindah. memang saya harus sendirian ya pak pindah ke sana." tanyakan Zheyra kepada atasannya.
"Tidak, kau tidak akan sendirian saat pindah. karena Alan akan menemanimu ke sana." jawab atasan Zheyra dari balik telepon itu.
"Oke deh, nggak papa kalau sama kak Alan daripada aku sendirian pindah ke sana. yang lebih parah lagi nanti bapak pecat saya, kalau saya nggak mau pindah." ucap Zheyra dengan mulut dicincing ke atas.
"Lah, kamu tahu kan, makanya besok pagi-pagi kamu bereskan barangmu. setelah itu kau akan diantar oleh supir ke bandara, oke. selamat bersenang-senang di kantor baru ya." canda sang atasan kepada Zheyra.
TUT..
TUT..
TUT ..
bunyi telepon yang ditutup oleh atasan Zheyra.
"Dasar bos somplak, oya ke mana aku akan dipindah. kenapa tadi aku gak tanya sama atasanku." guman Zheyra setelah teleponnya ditutup oleh sang atasan.
Akhirnya esok pun datang, Zheyra berangkat ke kantornya untuk mengemasi barangnya.
"Kamu tak apa-apa, Zheyra?" tanya Alan kepada Zheyra yang sedang mengemasi barang-barangnya.
"Kenapa sih harus kita berdua yang yang pindah?" tanya Zheyra kepada Alan.
"Aku juga bingung, Zheyra. kenapa harus kita berdua harus pindah." jawab Alan yang kemudian membereskan barang-barangnya.
"Kalau bisa dibilang kita berdua adalah manusia yang sama-sama teledor, lalu kenapa harus kita?" guman Zheyra.
"Aku juga kurang mengerti. sebaiknya kita bergegas karena kemungkinan mobil itu telah menunggu kita untuk ke bandara." jawab Alan yang kemudian mengepaki barangnya dan menunggu Zheyra.
"Ini mungkin nasib kita berdua ya mas, kita harus sama-sama saling menolong ya, kamu jangan pernah nusuk dari belakang karena aku ini adalah wanita yang sangat lemah." canda Zheyra kepada Alan yang membuat Alan tersenyum geli dengan perkataan Zheyra.
"Gadis barbar seperti dirimu masih berani bilang kalau kau lemah." ucap Alan sambil memukul lengan Zheyra.
"Dasar brengsek, aku ini gadis lemah tau. ayo kita segera berangkat. oya kita sudah diberi uang saku belum, aku gak mau memakai uangku, karena yang memindahkan kita adalah si bos ugal-ugalan." gerutu Zheyra.
Akhirnya Zheyra berangkat menuju bandara, mereka berdua tidak tau tempat tujuan mereka, karena yang mereka tahu cuma di negara X. setelah 3 jam perjalanan akhirnya Zheyra dan Alan telah mendarat di tempat tujuan dan dijemput oleh mobil perusahaan.
"Widi.., ini di negara mana sih, kok ini tempatnya rada-rada angker gini ya. apalagi yang jemput kita itu loh orangnya kok gitu amat sih." gerutu Zheyra yang berbisik di telinga Alan yang Hanya diangguki oleh Alan.
Setelah perjalanan sekitar 1 jam sang sopir menghentikan mobilnya di sebuah rumah besar yang sangat megah.
"Silakan Anda masuk Nona, Tuan. sekarang di sinilah kalian akan tinggal dan akan memimpin perusahaan di cabang." jawab sang sopir kemudian memarkirkan mobilnya di garasi.
"Wow.., rumahnya keren banget." guman Alan yang menatap kagum rumah mewah itu.
"Ini lebih dari kata keren mas, ini super duper duper mewah." jawab Zheyra yang ikut melongo melihat rumah besar itu.
"Oh ya.. Tuan, disini kita akan tinggal bersama siapa saja, tidak mungkin kan kalau kita tinggal cuma bertiga." tanya Alan yang mulai berjalan hendak memasuki rumah itu.
"Di sini ada 7 orang tuan, ada Tuan Hansel serta 4 pelayan kepercayaan Tuhan Hansel yang akan membantu Anda berdua menjadi asisten Tuan Hansel." jawab si pria.
"Kalau 4 pelayan, kau dan Tuan Hansel berarti cuma 6 dong, lalu yang satu lagi siapa." tanya Zheyra yang bingung sambil memainkan jarinya.
** BERSAMBUNG **
mohon dukungannya buat Kakak pembaca, semoga aku bisa membuat karya yang lebih baik. mohon tinggalkan komentar dan jejak ya. terimakasih banyak 😊😊
Baca novelku yang lain.
- mawar berduri
- terlempar ke dunia sang kaisar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments