"Apa yang kau lakukan, kenapa kamu mainkan jarimu?" tanya Alan kepada Zheyra.
"Oh ya pak, siapa sih nama bapak?" tanya Zheyra kepada sopir yang menjemputnya tadi.
"Nama saya pak Tong." jawab si sopir.
"Oh ya,. boleh kami masuk sekarang pak?" tanya Zheyra kepada pak Tong.
"Silakan, mungkin pak Andrea atau pak Han sudah menunggu di ruang tamu." jawab pak Tong yang membuka pintu rumah megah itu.
Akhirnya mereka berdua masuk ke rumah itu di dampingi oleh pak Tong, saat mereka masuk mata mereka berdua tertuju pada bagian dalam rumah yang sangat megah itu.
"Ini rumah apa hotel ya?" guman Alan yang diangguki oleh Zheyra.
"Kalian sudah datang, cepatlah masuk karena aku sudah lama menunggu kalian!!" seru seorang lelaki yang masih memunggungi mereka berdua.
"Maaf pak, kami sangat terkesan dengan rumah ini." jawab Zheyra yang sangat polos.
Sesaat kemudian, lelaki itu berputar dan menatap mereka berdua. lelaki gagah berkulit sawo matang berkacamata dan rambut hitam lebat. dalam pandangan Zheyra laki-laki itu sangat sempurna, jujur saja karena Zheyra tidak terlalu suka dengan laki-laki yang berkulit pucat.
"Segeralah kalian masuk dan mandi, karena aku tidak suka ada seseorang yang kotor. setelah itu turunlah untuk makan." perintah Andrean Han kepada Zheyra dan Alan.
Akhirnya pak Toni mengantarkan Zheyra dan Alan menuju ruangan mereka berdua, saat Zheyra masuk ke ruangannya dirinya sedikit merinding dan menatap ruangan itu dengan sangat intens.
"Nih kamar kok angker banget ya, sudah rumahnya angker dalaman nya angker, ini sebenarnya rumah siapa sih." gerutu Zheyra sambil membuka kopernya.
Sedangkan di tempat lain Alan tidak merasakan apa-apa, dia terus membuka kopernya dan menata bajunya di ruangan itu. kamar yang menurutnya sangat mewah seperti kamar hotel VIP.
Setelah mereka berdua menata bajunya dan membersihkan diri, Zheyra dan Alan turun untuk menemui Tuan Andrean. lelaki berkulit sawo matang yang sangat mempesona di mata Zheyra. bukan karena Zheyra jatuh hati pada pandangan pertama kepada Andrean. tetapi entah mengapa lelaki itu mempunyai aura yang bisa menarik hati Zheyra.
"Cepatlah kita harus makan dan memulai pekerjaan kita!!" seru Andrean yang sudah duduk di ruang makan.
"Siap pak!" jawab Zheyra yang membuat Andrean langsung mendongakkan kepalanya.
"Panggil saja aku Han, tidak usah terlalu formal. aku tidak suka kecuali para pegawai ku yang memanggilku pak." jawab Han gu kepada Zheyra.
"Oh ya pak, setelah ini apa kita akan pergi ke perusahaan?" tanya Zheyra kepada Han gu.
"Ya pak." Alan yang juga bertanya kepada Han gu.
"Khemm, apa atasan kalian tidak mengatakan sesuatu?" tanya Andrean kepada Zheyra dan Alan.
"Tidak pak, memangnya kenapa?" jawab Alan.
Sedangkan Zheyra sudah mulai memakan makanan yang disediakan, karena perut yang sudah keroncongan gadis itu tanpa basa-basi dan permisi langsung menyantap makanan dimeja, hal itu membuat yang punya rumah melirik menetapkan Zheyra gadis yang tidak tahu malu itu.
"Hehehe.., maaf ya pak, saya tidak permisi. ini perut enggak bisa diajak kompromi sudah keroncongan banget." jawab Zheyra sambil cengengesan, kemudian mereka berdua mengikuti Zheyra makan.
Tak ada suara di ruangan itu, karena bisa dilihat kalau tuan Han gu adalah tipe lelaki yang tidak mau berbicara saat makan.
sesaat kemudian mereka telah selesai makan kemudian mereka ke ruangan tamu. Han gu mulai mengatakan tugas kepada Zheyra dan Alan.
"Baiklah, dengarkan aku baik-baik." ucap Han gu kepada Zheyra dan Alan.
"Iya pak." jawab Zheyra.
"Aku tidak pernah menjalankan perusahaan ku dari perusahaan, aku selalu menjalankan perusahaan ku dari rumah. bisa dikatakan rumah ini adalah perusahaan ku. orang-orang kepercayaanku menjalankan perintah dariku melalui tempat ini, jadi mulai sekarang kalian akan bekerja dari sini." jawab Han gu kepada Alan dan Zheyra.
Beberapa saat kemudian Zheyra dan Alan mengerti, makanya mereka tidak diberitahu oleh sang atasan karena akan sangat sulit untuk menjelaskannya.
"Sekarang kalian ikutlah denganku, akan kubawa kalian ke tempat kerja baru kalian." ajak Han gu kepada Zheyra dan Alan.
Zheyra dan Alan dibawa Han gu ke ruang kerja mereka, sebuah tempat yang sangat indah dengan arsitek kuno yang agak membuat badan merinding.
"Ya ampun Bray..,ini tempat menyeramkan, kalau di film ini pasti masuk nominasi. udah tempatnya menyeramkan, interiornya dipasang dengan tengkorak-tengkorak. wow bikin perutku langsung mules." gerutu Zheyra di telinga Alan.
"Huss, nanti malah kita yang ada kena Omelan, diam tuh mulut." ucap Alan.
"Hemm..,pasti kalau tinggal sendirian di sini bakal mewek kamu, padahal aku tahu kalau kau itu enggak akan pernah berani kalau ditinggal sendirian. awas ya nanti akan ku kerjai ya." bisik Zheyra di telinga Alan yang membuat Alan melototi Zheyra.
"Sudah bisa diam kah kalian, kalau sudah ini ini adalah ruangan kalian. semua akan bekerja disini." ucap Zheyra yang kemudian memasuki tempat bekerjanya dan betapa terkejutnya dia ada 4 orang disana.
"Selamat datang nona, Tuan, semoga Anda betah berada di sini" ucap salah satu wanita yang mempersilahkan Zheyra dan Alan.
"Kok roman-romannya membuat bulu kudukku merinding bohay ya." gerutu Zheyra yang ditatap oleh Alan.
"Nih cewek lagi mikirin apa, roman-romannya aku kok jadi takut. ini biang kerok pasti melihat sesuatu." guman Alan dalam hati yang melihat gelagat Zheyra yang aneh.
"Silakan kalian duduk di tempat kalian, dan mulai sekarang anggaplah ini rumah kalian sendiri. karena kalian berada ditempat yang jauh dan negara yang berbeda, jadi tolong kalian berbaurlah sebisa mungkin." ucap Han gu.
"Ya pak!!" jawab semua orang.
"Terima kasih pak, tapi boleh saya tanya sesuatu pak?" tanya Zheyra kepada Han gu.
"Ya katakan saja." jawab Han gu.
"Di sini kamu harus bekerja mengikuti aturan atau di sini agak bebas, oya saya mau tanya kamar mandinya di sebelah mana pak?" tanya Zheyra yang membuat 4 orang itu tersenyum menatapnya.
"Tanya saja sama mereka, apa aku yang harus menunjukkannya padamu dan mengantar kamu ke toilet." jawab Han gu dengan nada yang marah.
"Kan cuma tanya pak, gitu aja marah. bapak ganteng-ganteng nanti mukanya keriput seperti keripik kentang yang digoreng secara tidak beraturan." cibir Zheyra yang membuat Han gu makin melotot.
"Huss." Alan yang menarik tangan Zheyra untuk duduk di mejanya agar ia tidak membuat masalah semakin runyam gara-gara mulut embernya yang selalu nyerocos tak beraturan.
"Kalau tidak mengerti nanti akan ku suruh pak Tong untuk menjelaskan kepada kalian berdua, jadi sekarang kalian mulailah berkerja." perintah Han gu yang kemudian pergi meninggalkan 6 orang itu di ruang kerjanya.
** BERSAMBUNG **
mohon dukungannya buat Kakak pembaca, semoga aku bisa membuat karya yang lebih baik. mohon tinggalkan komentar dan jejak ya. terimakasih banyak 😊😊
Baca novelku yang lain.
- mawar berduri
- terlempar ke dunia sang kaisar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
💖 sweet love 🌺
namanya banyak tertukar, bikin bingung kalo gk diulang2
2024-12-01
0