Jangan lupa Vote dan Comment di kolom komentar, Author sangat menghargai Kritik & Saran. Supaya Author semakin semangat dalam menulis.
***
Di depan Wan dan Joy Boy, berdiri 3 prajurit Green Forest Elf dengan gagah. Perawakan tubuh mereka gagah dan tinggi, kemudian telinga mereka yang meruncing—sedikit terlihat—ditutupi oleh rambut hijau mereka yang panjang dan lebat.
Wan juga bisa merasakan betapa megahnya aura atau energi yang dikeluarkan oleh para Green Forest Elf tersebut, yang mengatakan bahwa mereka adalah Elf yang dipandang tinggi oleh semua orang.
"Green Forest Elf? Dan bau potion yang pekat?" Gumam Wan pelan mengangkat senjata miliknya, melihat Forest Elf tersebut. "Apakah kau mengetahui sesuatu tentang ketiga Forest Elf ini?"
Joy Boy tidak menjawab, ia malah berjalan ke arah para Green Forest Elf tersebut dengan sangat santai, terkekeh pelan melihat mereka sambil memutar-mutar pedang besar tersebut.
"Joy! Apa yang sedang kau lakukan?! Itu berbahaya!" Teriak Wan keras dari kejauhan, mengkhawatirkan NPC menyebalkan itu—mungkin juga dia lupa status Joy Boy yang misterius.
Joy Boy tertawa keras mendengar peringatan Wan. "Ha-ha-ha-ha-ha—kau tidak perlu khawatir Wan." Ia terus berjalan santai, sementara para prajurit Green Forest Elf melihatnya dengan tatapan yang tidak bisa digambarkan, menyeramkan atau biasa saja.
"Oi! Dasar keras kepala!" Wan mengutuk Joy Boy.
Dan tiba-tiba, 3 prajurit Green Forest Elf itu berlutut di hadapan Joy Boy memberikan hormat kepadanya. Wan terkejut hebat, karena sangat sulit dipercaya manusia atau human dan elf dapat memiliki hubungan seperti yang ia lihat sekarang.
"Ha-ha-ha-ha-ha—aku pikir kalian tidak mengingat diriku lagi, aku sangat khawatir. Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha." Joy Boy tertawa semakin keras dan memegang pundak dari ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut.
Salah satu dari Green Forest Elf tersebut membuka suaranya. "Tidak tuan. Kami, Green Forest Elf tidak akan pernah melupakan anda, tidak akan pernah!"
Joy Boy terus tertawa. "Ha-ha-ha—aku mengerti dan tahu itu. Makanya kalian datang kemari untuk diriku 'bukan? Kalian pasti menyadari bau badanku, walaupun aku berbeda dengan yang dulu." Joy Boy mengangkat tangannya, lalu mencium bau ketiaknya. "Bau masam. Ha-ha-ha!"
"Tidak tuan, bau tuan masih sama seperti dulu saat kita bertemu di desa dulu."
"Kapan itu? Bukankah itu sudah ratusan tahun yang lalu?" Tanya Joy Boy penasaran, apakah memang bau tubuhnya yang sekaran yang sudah tengkorak tidak beda jauh dengan tubuhnya yang dulu. "Dan juga, apakah kau sudah hidup sejak ratusan tahun yang lalu?" Joy Boy menambah pertanyaannya.
"Begini tuan—" Green Forest Elf tersebut mau menjawab tapi dihentikan oleh Joy Boy.
"Tunggu dulu, berdiri-lah terlebih dahulu, aku ingin melihat wajah kalian bertiga juga." Joy Boy menyuruh ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut berdiri—sementara Wan masih melihat mereka dari jauh penuh waspada, sambil mendengar percakapan mereka dengan baik, tidak mau melewatkan apapun.
Ketiga prajurit Green Forest Elf itu berdiri, melihat Joy Boy dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan sama sekali.
"Lanjutkan ceritamu."
"Begini tuan, sebenarnya kita belum pernah bertemu, karena aku belum lahir saat itu. Tapi saat tuan berkunjung dan menyelamatkan desa waktu itu, kepala desa mendapatkan salah satu barang tuan, yang pada akhirnya dijadikan pusaka desa."
"Barang?" Joy Boy memegang tengkorak kepalanya penasaran. "Apakah itu adalah sebuah jubah kain yang penuh dengan tambalan?"
"Iya, benar tuan! Bau tuan dengan jubah itu tidak berubah sama sekali, itu yang membuat kami datang ke tempat ini yaitu, setelah mendengar suara benda besar yang jatuh, kami tiba-tiba bisa mencium bau tuan yang sangat khas." Jelas prajurit Green Forest Elf tersebut, sambil menunjuk pintu batu besar yang dijatuhkan oleh Wan sebelumnya.
"Benarkah?!" Joy Boy terkejut dan senang dalam waktu bersamaan. "Ha-ha-ha-ha-ha—kalian benar-benar sangat perhatian dengan diriku."
"Tuan. Kalau begitu, apakah tuan mau kembali berkunjung ke desa kami dan bertemu yang lainnya?" Tanya Green Forest Elf tersebut, memasang wajah memelas-memohon.
Melihat wajah mereka bertiga, Joy Boy menggaruk kepalanya. Melihat Wan di belakang.
Joy Boy pun mengiyakan, wajah ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut pun langsung cerah dan penuh semangat.
"Wan! Ayo ikut, setelah itu aku akan memberitahukan sesuatu tentang quest milikmu itu." Joy Boy menghampiri Wan dan menariknya.
"Ah, baiklah. Aku akan ikut, Joy." Ucap Wan ikut, ia masih memiliki pertanyaan untuk Joy Boy, jadi tidak salah baginya untuk ikut. "Dalam perjalanan ini aku juga bisa berburu Red Bear." Gumam Wan pelan.
Wan, Joy Boy dan ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut keluar dari Temple of Bhumi dengan sangat mudah, cukup beberapa lompatan dan menginjak beberapa tanaman rambat, mereka sudah kembali ke Viridi Forest.
"Sepertinya kau memiliki kemampuan, ya Joy." Ucap Wan kepada Joy Boy melihat ke bawah, tempat Temple of Bhumi berada yang ditutupi oleh pepohonan dan tumbuhan hijau.
"Kau yang tidak percaya kepada-ku. Aku memiliki kemampuan untuk keluar, ya tapi karena terjadi suatu hal yang tidak diinginkan... sehingga aku berada disana, sampai jadi begini."
Wan mengangguk pelan. Kemudian ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut berlari, menunjukkan jalan menuju desa mereka.
"Kemari tuan, mohon ikuti kami."
"Baiklah."
Mereka pun segera bergerak sangat cepat, sedikit penyesuaian bagi ketiga prajurit Green Forest Elf tersebut dan Joy Boy karena Wan tidak bisa mengimbangi kecepatan mereka.
Dalam perjalanan itu Wan selalu membunuh Red Vear yang mereka jumpai untuk mendapatkan jantungnya yang harus Wan segera serahkan dalam beberapa jam lagi.
"Hei! Wan untuk apa semua ini?" Tanya Joy Boy yang ikut membantu Wan berburu Red Bear.
"Terima kasih Joy, sudah membantu."
"Jawab dulu pertanyaanku."
"Aku memiliki quest harian yang harus aku selesaikan dan ini jantung Red Bear adalah item yang harus aku serahkan."
"Memangnya apa kegunaan jantung Red Bear ini?" Tanya Joy Boy.
"Untuk membuat Small Red Potion." Jawab Wan
"Untuk membuat Small Red Potion?" Gumam Joy Boy, memikirkan sesuatu dan tersenyum penuh makna. "Terserah kepadamu saja, kami akan membantu dirimu."
"Terima kasih Joy! Terima kasih kalian bertiga." Ucap Wan berterima kasih kepada mereka bertiga penuh semangat.
Sebelum mereka sampai di desa para Green Forest Elf tersebut, mereka berlima menghabiskan waktu 1 jam penuh untuk berburu Red Bear.
Wan melihat 1.000 jantung Red Bear tersebut, kembali berterima kasih kepada mereka, yang sudah membantunya mengumpulkan jantung Red Bear.
***
Chapter Harian: 1× sehari, bila tidak ada halangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Mang Emuch
trus buku temple of bhumi sama medalinya gk dibawa? dibiarin gt aja?
2021-12-19
2