Jangan lupa Vote dan Comment di kolom komentar, Author sangat menghargai Kritik & Saran. Supaya Author semakin semangat dalam menulis.
***
07:09 WIB Kamis, 6 Juli 2034
Hiro membuka surat dari adiknya, Al. Membacanya dengan seksama.
"Ini bukan surat, ini hanya nomor telepon." Hiro menggerutu melihat surat tersebut.
Bang hubungi aku, ada yang ingin aku bicarakan dengan dirimu ini nomor telepon milikku. 0823618xxxxx
"Kenapa repot-repot memberikan surat ini kepada dokter? Dasar bocah." Hiro terkekeh pelan, menyimpan surat itu kembali dan hendak pergi ke suatu tempat sekalian menunggu update AI Apex Legend Online selesai.
***
Siaran langsung dari HQ 3 Brothers Inc. kemarin menggemparkan seluruh dunia, dikarenakan dari pesan yang disampaikan oleh Ketua 3 Brothers Inc. dan terutama suaranya yang terdengar sekarat, bisa disimpulkan satu hal yang pasti, bahwa ia sedang sekarat dan sedang mencari penerusnya melalui dunia ciptaannya Apex Legend Online.
Salah satu hal yang paling kontras sejak siaran langsung itu adalah penjualan Virtual-Gear meroket tajam-menembus rekor sebelumnya-membuat harga Virtual-Gear yang dijual oleh 3 Brothers Inc. menjadi langka sehingga harganya harus dinaikkan dua sampai tiga kali lipat dari harga yang sebelumnya yang memang tidak masuk akal, bersama dengan akses ke Apex Legend Online.
Begitu juga dengan penjualan komputer canggih yang harus bisa kompatibel dan tersambung dengan Virtual-Gear, dalam waktu singkat mengalami kelangkaan dan kenaikan harga tidak masuk akal.
Kemudian bank, pihak yang melakukan kegiatan perbankan ini diserbu oleh para peminjam dana, membuat mereka kewalahan dalam melayani mereka. Dan yang paling parah, ada beberapa peminjam dana yang tidak memiliki jaminan berniat meminjam dana dengan alasan akan mengembalikan dana bank dalam waktu singkat dengan bermain Apex Legend Online. Pastinya bank akan menolak mereka. Tapi mungkin juga mereka akan menjebak diri kepada para rentenir.
Begitu juga dengan keadaan Melody dan Irfan yang memang sudah sedari awal sangat sibuk dengan kegiatan mereka sebagai presenter TV.
"Produser, apakah kita sedang berada di akhir zaman atau bagaimana?!" Melody tidak terima dengan rencana baru stasiun TV untuk menaikkan jam tayang dari Heroes TV. "Kita sudah mengambil waktu prime time pagi-malam dan sekarang produser berniat meningkatkan waktu tayang dari 1 jam menjadi 2 jam?"
Irfan memegang Melody yang mau melompat dari kursinya dan mau menerkam produser Heroes TV.
"Tenang-tenang. Melody, tenang saja, kamu pasti akan dibayar lebih oleh TV." Jelas produser tersebut dengan sedikit lembut, Melody dan Irfan adalah aset stasiun TV sekarang. "Terlebih lagi, lebih baik kamu baca rencana dan prospek Heroes TV kedepannya. Kamu pasti akan menyukainya!" Jelas Produser TV tersebut dengan semangat, dari matanya terlihat dia sedang melihat uang menggunung di depan matanya.
Melody mengangguk pelan, kembali membuka buku rencana Heroes TV di tangannya. Begitu juga dengan Irfan, mereka berdua membacanya dengan seksama dan hati-hati takut tertipu.
"Setelah semuanya selesai, kalian berdua dapat menandatangani kontrak baru. Di sini dan disini." Jelas produser itu lagi kepada Melody dan Irfan.
Setelah memakan waktu yang cukup lama, Melody dan Irfan pun setuju dan menandatangani kontrak baru mereka untuk bekerja dan mengisi acara Heroes TV.
Tidak hanya stasiun TV dan Heroes TV saja yang sudah bergerak beberapa perusahaan dalam negeri dan luar negeri yang memiliki dana besar atau tidak terpakai juga ikut melakukan investasi kepada Apex Legend Online melalui player dan guild.
Bahkan ada dari mereka yang membentuk perusahaan baru dengan dana segar, untuk menuju puncak Apex Legend Online.
Salah satunya adalah perusahaan farmasi dan rumah sakit terbesar di Asia atau mungkin nomor 3 di dunia melalui putra dari pemilik perusahaan yang memang memainkan Apex Legend Online dari awal rilis, mereka mulai menanamkan uangnya dengan harapan mereka bisa mengambil alih 3 Brothers Inc. yang terkenal dengan teknologinya, dengan rencana terakhir menggabungkan teknologi mutakhir dan ilmu farmasi mereka.
"Ini adalah rencana-nya tuan-tuan sekalian." Seorang pria dewasa tampan menjelaskan rencananya di Apex Legend Online kepada para pemimpin dan pemegang saham Heartz Corp. yang bermarkas di Singapura itu.
Suara tepuk tangan terdengar bersahut-sahutan, tanda mereka setuju dengan rencana dari tuan muda itu, terdengar juga puja-puji dari mereka.
"Tuan muda, kamu benar-benar berbakat. Kamu memang pantas menjadi putra dari ketua." Salah satu dari pemegang saham itu berdiri, memberikan pujian kepada Leo.
"Iya! Dia adalah putra-ku yang berbakat dan sangat kubanggakan! Dia pasti akan membawa perusahaan kita ke titik tertinggi yang tidak pernah kita impikan sebelumnya." Ayah Leo, CEO dari Heartz Corp. berdiri, memberi tepuk tangan dan pujian kepada Leo.
Begitu juga dengan yang lainnya, mereka berdiri memberi tepuk tangan dan pujian sambil tertawa ceria kepada Leo, yang akan memimpin rencana atau ambisi besar mereka menjadi kenyataan. Membawa Heartz Corp. ke titik yang tidak pernah mereka impikan sebelumnya.
Setelah beberapa waktu di ruang rapat, mereka semua keluar.
"Sepertinya aku butuh udara segar." Gumam Leon pelan, keluar dari kantor dan pergi ke salah satu café untuk meminum segelas ice coffee.
Memegang ice coffe ke luar, ia melihat ke atas langit penuh harapan.
"Ini adalah kesempatanku! Untuk membuktikan kepada Ayah, bahwa aku bukanlah anak, dokter atau pengusaha gagal. Aku akan membuat semua pandangan kepadaku berubah!" Janji Leon kepada dirinya sendiri, meminum ice coffe. "Bermain game dan menaklukan Apex Legend Online."
***
Hiro menelepon Al, adiknya. Mereka berbicara sebentar di telepon.
"Bang, lebih baik kita bertemu dan berbicara empat mata. Lebih menyenangkan berbicara secara langsung itu lebih baik daripada lewat telepon atau video call."
"Aku mengerti, aku tunggu kau di restoran tempat biasa kita bertemu, setengah jam lagi." Balas Hiro, menutup telepon.
Setelah telepon itu, Hiro pun memutuskan untuk pergi menemui Al. Mereka akan bertemu di restoran kesukaan dan tempat biasa mereka makan sejak kecil.
"Sepertinya aku terlambat." Gumam Hiro, melihat Al yang sudah terlebih dahulu tiba dan sedang memesan makanan dari salah satu robot yang ada di restoran tersebut, menekan beberapa tombol.
"Bang?" Al melihat kehadiran Hiro, segera memanggilnya.
"Al, sepertinya aku terlambat." Hiro terkekeh pelan, duduk di salah satu meja yang kosong dan menunggu Al dengan makanannya.
"Tunggu sebentar." Ucap Al, beberapa menit kemudian terlihat sebuah ember ayam KFC ukuran besar dan 2 gelas soda. "Ini dia."
Hiro mengangguk pelan. "Bagaimana kabarmu?" Tanya.
Hiro dan Al saling berbagi kabar dan bertukar cerita, selama beberapa waktu terakhir mereka berdua tidak serumah lagi dan putus komunikasi.
Setelah itu, Al meletakkan minumannya.
"Bang, kapan kau bisa datang ke rumah?" Tanya Al kepada Hiro.
Hiro menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, Al. Kita lihat saja nanti." Ia tersenyum masam, melihat ayam KFC di tangannya.
***
Chapter Harian: 1× sehari, bila tidak ada halangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments