Jangan lupa Vote dan Comment di kolom komentar, Author sangat menghargai Kritik & Saran. Supaya Author semakin semangat dalam menulis.
***
Wan membuka quest dan melihatnya dengan jelas, membacanya dengan hati-hati. Setelah membacanya, Wan tidak berkomentar tapi memiliki sebuah pertanyaan yang mengingatkan dirinya dengan misi rahasia yang pertama kali ia lakukan di Viridi Town yaitu, menemui Mayor Arnold.
"Ini memang berkaitan dengan cerita dari Mayor Arnold! Tapi jika memang ini berkaitan dengan Mayor Arnold, lalu bagaimana dengan player yang lainnya yang juga menyelesaikan misi rahasia pertama, apakah mereka memiliki hubungan dengan NPC seperti Mayor Arnold atau dengan Church atau temple yang lain?" Wan bertanya panjang, membuatnya berpikir keras—cukup memakan waktu, sampai akhirnya ada sesuatu yang menyadarkannya dan mengejutkannya.
Wan merasakan tangan dingin dan kasar memegang pundaknya. "Mayor Arnold? Siapa itu?" Suara berat seorang pria terdengar di dekat telinga Wan.
"Siapa itu?!" Wan membalikan tubuhnya dan melihat tengkorak yang pada awalnya duduk di singgasana sebelumnya, sudah berada di depannya.
"Hei! Aku yang duluan bertanya kepada dirimu! Siapa Mayor Arnold itu?!" Tengkorak mengeraskan suaranya. "Dan siapa kau?!"
"Akh! Tengkorak hidup!" Teriak Wan keras, mundur menjauhi tengkorak tersebut dan mengangkat pedangnya dan mengarahkannya kepada tengkorak tersebut. "Jangan dekati aku! Atau aku hancurkan kau!" Suara Wan tiba-tiba dingin.
[Joy Boy — ???]
Type: ???
Level: ???
HP: ???/???
Wan menelan ludah melihat status dari tengkorak tersebut.
"Ehem-! Ehem-! Tunggu dulu anak muda, tolong jangan arahkan senjata itu kepadaku." Ucap Joy Boy kepada Wan, memegang senjata Wan menurunkannya.
"Apa yang kau inginkan dari-ku?!" Wan kembali bertanya, ia semakin waspada, takut terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
"Hei petualang muda kau tenang dulu, biar kita bisa berbicara. Dan tenang saja, aku tidak akan memakanmu, aku bukan goblin atau ogre."
Wan mengangguk mengerti. "Kalau begitu jawab dulu pertanyaanku. Siapa kau?"
Tengkorak itu menggeleng pelan, melihat Wan dengan khawatir.
"Aku Joy Boy, Rogue. Seorang pengguna pedang yang kebetulan lewat." Tengkorak itu memperkenalkan dirinya sebagai Joy Boy.
Wan mengangguk pelan. "Kalau begitu apa yang sedang kau lakukan disini Joy Boy? Sampai kau menjadi tengkorak seperti ini."
"Hei! Anak muda! Apakah kau tidak tahu sopan santun? Aku sudah memperkenalkan diriku, sekarang giliranmu untuk memperkenalkan diri." Joy Boy melempar kepala Wan dengan tulang tangannya.
"Hei! Jangan bercanda!" Wan menghindari tulang tangan tersebut.
"Kalau begitu beritahu namamu."
"Nama-ku Wan." Balas Wan.
"Senang berkenalan denganmu Wan. Ha-ha-ha-ha-ha-ha." Joy Boy menjabat tangan Wan. "Oh, iya, tunggu sebentar." Joy Boy menunduk dan mengambil tulang tangan kanan miliknya yang ia lempar sebelumnya.
"Kalau begitu apa yang sedang kau lakukan di sini Joy Boy, bahkan kau sampai menjadi tulang-belulang seperti ini?" Tanya Wan untuk yang ketiga kalinya.
"Ha-ha-ha-ha-ha." Joy Boy sepertinya adalah karakter yang sangat suka tertawa seperti namanya, Joy Boy. Bocah ceria. "Aku sudah mengatakannya kepadamu sebelumnya, aku adalah Joy Boy, Rogue seorang pengguna pedang yang berarti aku sama seperti dirimu, seorang petualang." Jelas Joy Boy panjang.
Wan mengangguk pelan tanda mengerti. "Jadi jawabannya adalah kau seorang petualang yang tersesat, tidak pulang kembali ke rumah dan menghabiskan hidupmu sampai menjadi tengkorak seperti ini karena kau tidak memiliki kemampuan. Aku mengerti."
Tubuh Joy Boy bergetar sebentar. "Ha-ha-h-ha-ha. Kau sangat sombong. Aku memiliki kemampuan kau tahu, kau yang tidak memiliki kemampuan."
"Terus kenapa kau berada di tempat ini dan sampai menjadi tengkorak begini?" Tanya Wan.
"Ah—itu kenapa ya? Itu aku tidak tahu. Ha-ha-ha-ha-ha." Joy Boy melihat ke arah lain, memegang tengkorak kepalanya yang gatal.
Wan menggeleng pelan.
"Kalau begitu siapa Mayor Arnold yang kau sebutkan sebelumnya?" Tanta Joy Boy balik kepada Wan.
"Mayor Arnold? Oh itu, dia adalah wali kota Viridi Town. Memang ada apa rupanya?" Tanya Wan penasaran. "Apakah kau memiliki masalah dengan Mayor Arnold atau dengan pendahulunya?"
"Tidak ada apa-apa, aku tidak mungkin berurusan dengan orang recehan sepertinya." Joy Boy mengangkat kepalanya sangat tinggi. "Tapi Viridi Town? Dimana aku pernah mendengar nama kota itu sebelumnya?"
"Kau baru saja mendengarnya beberapa detik yang lalu."
"Oi, aku mengetahui soal itu! Tapi maksudku sebelum kau mengatakan nama Viridi Town."
"Ah, maaf. Itu hanya sebatas informasi singkat saja, soalnya aku melihat tidak ada otak di tengkorakmu. Dan itu hanya informasi singkat saja." Jelas Wan panjang.
"Kau! Kurang ajar!" Joy Boy memukul kepala Wan sangat keras.
"Akh-! Sakit! Apa yang kau lakukan?!"
"Aku hanya memastikan apakah kau atau aku yang tidak memiliki otak, ternyata kau yang tidak memiliki otak. Ha-ha-ha-ha-ha." Joy Boy tertawa sangat keras melihat Wan yang kesakitan.
"Hump! Baiklah aku pergi saja, aku malas berurusan dengan NPC tengkorak seperti dirimu." Wan berniat pergi.
"Hei! Tunggu dulu anak muda. Tunggu sebentar, masih ada yang ingin kubicarakan dengan dirimu!" Joy Boy mencoba menahan Wan.
"Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Kau mengatakan Viridi Town, sebelumnya 'bukan?" Tanya Joy Boy untuk memastikan ia tidak salah mendengar ucapan Wan.
"Iya, aku mengatakannya sebelumnya." Wan mengiyakan.
"Apakah kau mendapatkan quest secara paksa sebelumnya?" Tanya Joy Boy lagi kepada Wan.
Wan mengangguk, tidak menutupinya dari Joy Boy, menurutnya mungkin NPC menyebalkan seperti Joy Boy bisa membantu dirinya.
"The Listener dan The Beginner dan juga The Rising Star? Sepertinya kau benar-benar berbakat." Joy Boy bergumam pelan dan bergerak ke tempat pedang besar yang sebelumnya dipegang Wan. Kemudian mencabutnya, dengan sangat mudah.
"A-a-a-a-apa yang sedang kau lakukan? Bagaimana caranya kau bisa mencabut pedang itu?!" Wan berteriak terkejut dan mengejar Joy Boy yang sudah terlebih dahulu bergerak ke suatu tempat di dekat singgasana raksasa tersebut.
"Ikuti aku! Ada hal yang ingin aku berikan kepadamu!" Ucap Joy Boy memanggil Wan, ia sudah berada di balik singgasana tersebut.
"Apa itu?!" Tanya Wan mengikuti dari belakang.
"Jaga jarakmu. Jangan sampai kau tewas hanya karena tertimpa oleh singgasana batu seperti ini."
Joy Boy mengangkat pedang besar tersebut, lalu memasukkannya ke dalam sebuah lubang di balik singgasana tersebut.
BOOM!
"Kau benar-benar!"
Singgasana itu terbelah menjadi 2, kemudian terlihat 2 benda yang bersinar terang.
[Bhumi Book — Mythic]
Type: Skill Book
Level: ???
Req: ???
Effect Stat:
???
Special Effect:
???
Skill:
???
[Bhumi Medal — Mythic]
Type: Medal
Level: ???
Req: ???
Effect Stat:
???
Special Effect:
???
Skill:
???
"Apa maksud ini semua? Dan apa yang kau inginkan? Dan apa juga kedua benda ini?!" Wan melihat kedua harta tersebut dengan sangat penasaran.
Joy Boy melihat Wan kemudian tertawa keras. "Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha. Untuk jawaban itu, tolong kau bantu aku menghadapi mereka terlebih dahulu.
[Green Forest Elf — Rare]
Type: Elf – Knight
Level: 80
HP: 70.000/70.000
***
Chapter Harian: 1× sehari, bila tidak ada halangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Astraloud
Apakah villain utamanya itu IMU SAMA...? 🗿
2021-11-16
2