Penyusup

My Hot Uncle bagian 6

Oleh Sept

Siang yang terik, matahari menerobos masuk lewat jendela kamar Mikaela yang terbuka lebar. Gadis ia mengerjap, merasakan pusing di kepalanya. Kemudian matanya melotot tajam.

"ASTAGA!"

Mika menatap sekeliling, kemudian mengingat kejadian tadi pagi di kamar itu.

"Apa yang sudah kau lakukan, Mika?" gumam Mikaela kemudian mengacak-ngacak rambutnya.

Mika yang masih merasakan pusing karena minuman semalam yang ia curi dari penyimpanan pribadi koleksi sang paman, kini mengacak-ngacak rambutnya kemudian berjalan turun ke bawah.

Tap tap tap

Jalannya cepat, meskipun kepalanya sakit. Begitu ada salah satu Art lewat, Mika langsung mendekati art tersebut.

"Bi ... Bibi. Om mana?"

Si bibi langsung melihat ke sekeliling, kemudian berbisik pada Mikaela.

"Apa?"

Mika buru-buru naik ke atas, ia mencari ponselnya. Berkali-kali ia menghubungi Billi, sekretaris Ferdinand, sayang panggilan itu malah diabaikan. Alhasil, Mika mulai menekan nomor omnya, meskipun sangat ragu, karena setelah apa yang terjadi tadi pagi.

Sambil menunggu telponnya diangkat, Mika merutuki sikapnya pas mabukk. Ia mengutuk dirinya sendiri, kenapa begitu ceroboh, bodohhh, dan terlalu berani.

"Siallll!"

Ia memejamkan mata rapat-rapat, mengingat kejadian tadi pagi.

***

Flashback On

"Gerah, Om! Ngapain sih! Ini panas banget!"

Mika melepaskan kain selimut, membuat bagian perutnya terlihat sempurna. Sang paman sampai harus menutup mata.

"Mika!" sentak Ferdinand kemudian menarik seprai untuk dililit ke tubuh keponakannya yang mulai kehilangan akal tersebut. Bagaimana pun juga Ferdinand pria dewasa, Sedangkan Mikaela juga bukan anak kecil.

"Ish!" desis Ferdinand yang dibuat kelimpungan akibat tingkah bar-barr sang keponakan.

Mungkin terlalu gesit, atau apalah. Yang jelas semua lilitan Mikaela berhasil terlepas dengan mudahnya.

"Mika bilang Mika gerah! Om gak ngerti-ngerti sih!"

Bukkk ...

Mika melempar jauh kain-kain yang tadi dibuat Ferdinand untuk menutupi tubuhnya. Ia yang sedang dikuasai minuman, terlihat begitu berani dan liar. Gadis itu tidak kenal takut, mungkin ketika sadar dia akan sangat malu akan ulahnya saat ini. Ya, Mika mendekati Ferdinand yang melotot tajam ke arahnya. Tanpa takut tangan Mika langsung melingkar di pinggang pamannya.

Meski mabukk, tapi Mika dapat merasakan degup jantung dari pria yang ia peluk. Sempat tertegun, tapi ia kemudian tersenyum seperti orang gila. Mika yang nakal, kemudian melepaskan pelukannya. Ia mendongak dan berjinjit.

CUP

Brukkkk ...

Ferdinand reflek mendorong tubuh sang keponakan sampai terlempar di atas ranjang. Pria itu shock, bagaimana bisa Mikaela menci um bibirnya.

Ferdinand yang marah, langsung saja berbalik dan meninggalkan kamar. Sedangkan Mika, ia juga kaget. Setengah pusing setengah sadar, gadis itu mendadak ling-lung.

"Aduh!" rintihnya ketika merasakan punggungnya yang sakit.

Mika kemudian menekan pelipisnya, menepuk wajahnya berkali-kali. Ia juga shock, mengapa bisa menempelkan bibirnya di bibir pria yang memang mempesona tersebut.

"Mika ... kau sudah END!" gumam Mikaela lirih kemudian memejamkan mata.

Flashback selesai.

***

Tut Tut Tut

Mika panik, ia takut pamannya marah. Karena Billi dan pamannya bahkan tidak mau menjawab ponselnya.

"Oke! Aku akan susul mereka."

Karena telponnya tidak dijawab, Mika lantas mandi dan bersiap pergi. Namun, ketika akan keluar rumah, di depan pintu sudah ada penjaga.

"Buka pintunya!" titah Mika yang kesal karena dikunci.

"Maaf, Nona. Tuan muda tidak mengijinkan Nona ke mana-mana hari ini."

Mika langsung memasang muka bebek, ia ingin lewat pintu samping, tapi di sana juga ada penjaga.

"Om keterlaluan!" maki Mika lalu naik ke kamarnya lagi.

Ia lantas mengirim pesan pada Ferdinand.

[Katakan pada penjaga, biarkan Mika keluar sekarang. Kalau tidak Mika bakal telpon polisi. Ini melanggar HAM!]

Mika mengirim pesan itu, akan tetapi hanya centang dua, pesannya belum dibalas oleh Ferdinand. Semakin kesal, Mika kembali mengirim pesan lagi.

[Om jangan keterlaluan, tadi pagi Mika gak sengaja!]

Masih diabaikan, pesan-pesan Mika hanya dibaca tapi tidak dibalas.

"ASTAGA ... pria tua ini!" rutuk Mika menatap ponselnya gemas.

***

Hartanto Group

Di sebuah perusahaan yang besar, dengan ribuan karyawan, Ferdinand sedang duduk di ruang meeting bersama para pemegang saham. Mereka sedang membahas tentang pengembangan perusahaan.

Di sela-sela meetingnya, mata Ferdinand sempat melirik ponselnya yang menyala. Pesan-pesan dari Mikaela berkali-kali hanya ia baca tanpa ia balas. Hingga akhirnya meeting selesai dan ia meninggalkan tempat itu paling awal.

Ferdinand sekarang ada di tempat favoritenya. Di atap sambil menatap gedung-gedung tinggi dan langit yang cerah. Pria itu kemudian mengeluarkan posnel dari saku jasnnya. Lalu menghubungi Mika.

"OM!" teriak Mika sebelum Ferdinand bicara.

"Kembalikan kunci mobil sama ATMku!" teriak Mika kencang.

Mika sengaja galak, ia ingin menutupi ketakutan akan kemarahan Ferdinand saat kejadian tadi pagi. Ia marah lebih galak, agar Ferdinand tidak marah duluan.

"Mulai besok, lanjutkan home schooling. Tidak ada ke sekolah, tidak ada mobil. Tidak ada ATM, credit card."

"Oke! Baiklah. Mika mogok makan mulai sekarang!"

Tut Tut Tut

Mika mematikan ponselnya, dengan kesal ia melempar ponsel keluaran terbaru yang begambar apel krowak tersebut.

Prang ....

Pyaaarr ...

Mika tidak peduli benda itu pecah, ia kemudian melempar tubuhnya di atas ranjang, memukul-mukul bantal dengan kasar. Seharian ini Mika benar-benar tidak mau makan, ia menolak semua makanan yang diantar ke kamarnya, hingga malam tiba. Mika malah mengunci diri di kamar.

Saat Ferdinand tiba di rumah, pria itu mendapat laporan dari art di sana. Mika belum makan sejak tadi, dan hanya mengurung diri di kamarnya.

"Biarkan, nanti kalau lapar pasti akan ambil sendiri," ucap Ferdinand yang mendapat laporan. Membuat art bingung, biasanya tuan mudanya itu sangat perhatian dengan sang ponakan. Kenapa sekarang terlihat sangat cuek?

Di dalam kamarnya, Ferdinand melepaskan jas hitam yang ia kenakan, kemudian pergi ke kamar mandi. Ia membiarkan air dari shower menguyur seluruh tubuhnya. Pria itu memejamkan mata dalam-dalam, kemudian mengusap wajahnya yang tersiram air dari atas.

Terlihat sekali ia memiliki beban yang berat. Ya, selama ini tidak mudah mengurus seorang anak, apalagi dia masih muda. Hingga saat ini, gadis kecil itu mulai beranjak dewasa. Ferdinand terlihat dilema, setelah kejadian yang terjadi tadi pagi, membuatnya semakin ragu. Apa sebaiknya ia pergi dari rumah ini? Lalu siapa yang akan bertanggung jawab atas gadis itu?

Mika mulai berbahaya, ya ... gadis itu sangat bahaya bagi pria seperti Ferdinand. Tidak ada hubungan darah, hal itu semakin membuat segalanya semakin buruk. Ketika waktu semakin berjalan, dan Mikaela tumbuh semakin cantik, jujur ... itu adalah ujian yang sangat mengusik.

Lagi-lagi Ferdinand hanya mengusap wajahnya, kemudian memilih menyibukkan diri di depan laptop setelah membersihkan diri. Ia juga melewatkan makan malamnya. Banyak pikiran, membuatnya tidak lapar.

Pukul 5 subuh.

Kediaman Hartanto kembali gaduh. Kamar Mika kosong, gadis itu kembali kabur.

Ferdinand yang belum tidur dari semalam, langsung mencari Mika dengan membawa mobil sendiri. Tidak lupa ia meminta semuanya untuk mencari gadis tersebut.

Semuanya panik, mencari keberadaan Mikaela. Sedangkan yang dicari, saat suasana begitu sepi, saat semua sibuk mencari di luar sana, perlahan Mika keluar dari lemari baju setelah kamarnya sepi. Mikaela tersenyum penuh kemenangan, kemudian mengendap masuk kamar Ferdinand. Mika hendak mencuri beberapa uang atau apapun itu untuk modal kabur.

Gadis itu sangat senang, ketika melihat dompet Ferdinand tergeletak di atas nakas. Ia kemudian mengambil semua lembaran warna merah dan juga arlogi mahal. Ia yakin Atm dan credit card pasti dibekukan. Jadi ia akan jual saja benda-benda berharga milik pamannya itu.

Dengan hati-hati, Mika membuka semua laci. Ia sangat senang, karena seperti menemukan banyak harta karun. Setelah mendapat apa yang ia butuhkan, Mika lantas bergegas akan meninggalkan kamar itu, tapi ia sangat terkejut, saat berbalik sosok pria membuatnya kaget dan apa yang ia pegang sampai terjatuh di atas kakinya.

"ASTAGA!"

BERSAMBUNG

Fb Sept September

IG Sept_September2020

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

nakal luar banget si Mika itu 😡

2023-12-17

0

Dewi yulyas

Dewi yulyas

Duh... badung banget si loe neng🤧🤧

2023-06-22

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

adu mika om nya sampai takut

2023-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!