Pertemuan yang Mencekam
"Kami Pulang" Ucap Remaja Laki-laki tersebut sambil membuka pintu, Namun suasana hening yang menyambut kedua Kakak-beradik tersebut di rumah itu.
"Ibu, apa kau dirumah?" Tanya Seorang Gadis Remaja.
"Kurasa tidak ada" jawab Laki-laki disebelahnya.
"Kak ini agak aneh tidak biasanya Ibu pergi di sore hari" ucap sang adik dengan wajah gelisah.
"Mungkin saja Ibu Masih memiliki pekerjaan, daripada itu kakak sudah lapar mandi sana duluan kakak mau makan dulu" Jawab Sang Kakak.
"Engga, Aku mau makan juga"
"Hehhh kenapa?"
"Makan sendirian tidak menyenangkan"
Tiba-tiba Naori memegang dadanya dan berkata "Baiklah Ayo makan duluan Kaori" Sambil Mengajak adiknya pergi ke meja makan Naori menyadari bahwa tidak ada makanan disana.
"Eehhh apa Ibu tidak masak ya?" Tanya Kaori
"Hhhmmm mungkin Ibu sibuk Bekerja" Sambil memeriksa lemari yang berisi bahan-bahan untuk membuat makanan Naori Berkata "Biar kakak yang menyiapkan makanan hari ini"
"Memangnya kakak bisa masak?"
"Jadi kau meremehkan kakakmu?"
"Tidak kok, hanya saja aku belum pernah melihat kakak memasak dirumah"
"yah ... itu"
Sambil melirik kakaknya yang ragu-ragu Kaori berkata "Beli makanan saja diluar kak, aku masih punya sedikit uang yang aku sisakan minggu kemarin"
"Tidak perlu buang-buang uang lagi, kita masih punya beberapa bahan yang bisa dibuat Sup dan masih ada sedikit sisa daging kemarin yang belum dimasak"
"Baiklah" Jawab Kaori.
Lalu Naori pun bergegas menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Sup.
Sambil memakai Celemek yang biasa digunakan oleh Ibunya Naori mulai memasak, tak terasa 20 menit sudah berlalu dan sup yang dibuat oleh Naori sudah jadi dan siap dimakan.
"Kak apa ini bisa dimakan?"
"Apa? jadi kau masih ragu ya"
"Kalau begitu coba kakak makan duluan"
"Sluurp----Hhhhm Enak"
"Ehhh!? sudah dimakan"
"Jika kau tidak memakannya akan kakak habiskan semua" ucap Naori sambil mengunyah makanannya.
"Enak saja, ini kan bagianku kak!"
"Kalau begitu cepat makan! habis ini Kakak mau mandi terus pergi sebentar kalau Ibu sudah pulang kabari kakak ya"
"Tumben banget kakak ingin keluar, memangnya kakak mau pergi kemana?"
"Kaori biar kakak beritahu sesuatu, jika kau tidak menanyakan soal ini lagi dan merahasiakannya saat pulang nanti akan kakak belikan Keripik Kentang yang enak bagaimana?"
"Beneran?" Tanya Kaori dengan matanya yang bersinar.
"iya beneran"
"Ya sudah kakak mau mandi dulu, jaga rumah ya saat aku pergi"
"Ehhh cepet banget tapi kan makanan kakak belum habis"
"Makan saja punyaku di dalamnya masih ada dagingnya kok"
"Kyaaa, Terima kasih kak serahkan penjagaan rumah padaku" Ucap Kaori sambil berteriak.
"Iya-iya" Ucap Naori sambil memasuki kamar mandi.
Beberapa saat setelah itu Naori yang mandi keluar dan langsung menuju kamarnya untuk berganti baju setelah itu Naori yang keluar dari kamarnya dengan memakai pakaian hitam dengan celana panjang hitamnya langsung menuju pintu untuk keluar.
"Kak Biarkan aku menanyakan ini sekali dan aku akan merahasiakannya dari Ibu"
"Apa kau mengancam kakak?"
"Tidak kok aku cuma penasaran, kurasa ini sangat penting karena kau menyuruhku merahasiakannya dari Ibu"
"Baiklah Karena ini sangat penting kau juga harus tau, sebenarnya kakak akan bekerja hari ini"
"Eehhh Ap-apa!? kakak akan bekerja?"
"Sssttt" Sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya Naori berkata "Diamlah dan akan kakak bawakan Keripik Kentang jika kakak sudah pulang"
"Hhhmmm" Kaori mengangguk sambil berkata "Hati-hati dijalan kak"
"Iya dan juga Kalau Masih lapar kakak punya Keripik kentang yang kakak sembunyikan di lemari dibagian kiri atas makan saja jika kau bosan saat dirumah" Ucap Naori yang pergi menaiki Sepeda Tuanya.
"Ehhh Keripik Kentang? Itu kan keripik kentang yang aku sembunyikan kak! Ucapnya Sambil berteriak.
Sesaat setelah pergi dari rumahnya Naori menuju ke bawah jembatan yang sepi sesaat setelah sampai disana ia berkata "System Ganti Pakaian ku dengan Jubah Merah dan tentu saja jangan lupakan Dark Mask"
Perintah diterima
Whuuush Angin berhembus lalu Naori pun pergi dari tempat itu
Dipuncak Menara Jam
"Hhmmm sungguh Pemandangan yang indah"
"Aku bingung harus bagaimana, Aku sudah menghabiskan banyak uang tadi siang"
"Sial, tak kusangka hanya makanan harganya sampai 30 Koin Gold, Koin yang kudapat setelah Raid di G Gate kemarin cuma tinggal sedikit"
Sambil menggaruk kepalanya Naori Berkata "Aku ingin ke Asosiasi Awakener tapi aku tidak punya Lisensi, Magic Stone milik Ibu bisa ditukarkan dengan Koin disana tapi Aku harus bagaimana? jika aku ke pasar gelap aku mungkin bisa ditipu lagi saat menjual Magic Stone dengan harganya sangat tidak sesuai dengan harga pasar"
"Cih membayangkannya saja membuatku marah, Magic Stone yang kujual kemarin cuma dihargai 90 Gold, aku agak ceroboh karena tidak melihat dulu berapa banyak koin yang diberikan padaku karena terlalu banyak"
Note: Reader pasti bingung kapan Naori menjual Magic Stonenya di pasar gelap Itu dijual di Chapter 4 setelah Naori membunuh 3 orang Suruhan Keluarga Arnolt, disana Saya sebagai Author menjelaskan jika Naori Pergi ke suatu tempat, kejadian tersebut tidak dijelaskan karena akan dijelaskan di chapter ini.
"Tidak peduli bagaimana caranya aku harus ke Asosiasi Hanya dengan Skill Distorsi Ruang tidak mungkin aku bisa melarikan diri jika disana ada bahaya Transendence Rank Satu-satunya skill yang bisa membuatku melarikan diri dari kejaran Orang kuat semacam itu mungkin cuma Teleportasi"
"Prioritasku sekarang adalah menukarkan Magic Stone ini dengan Koin agar Ibu bisa Membayar hutangnya"
"System Beli Skill Teleportasi!"
Perintah diterima Transaksi sedang dilakukan ... Transaksi berhasil
Skill Teleportasi ditambahkan ke daftar skill.
Lalu Naori melihat-lihat Deskripsi Skill itu
"Hahhh? 500 Mana Cost Banyak banget, yah lagipula MPku sudah mencapai Transcendent Rank sih, jika itu bisa menyelamatkan nyawaku jumlah MP segitu sangatlah kecil"
"Baiklah Ayo kesana"
Sesaat setelah berada didepan pintu masuk Asosiasi Naori terdiam sejenak "Luar biasa" Ucapnya
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan berkata "Hey apa yang dilakukan orang biasa disini? menyingkirlah jangan menghalangi jalanku"
Skill Strike
"Duar"
Naori memukul Orang tersebut seraya berkata "Beraninya orang rendahan memegang Jubah Mahal ini"
"Hey apa yang kau lakukan beraninya menyerang sesama di depan gedung Asosiasi" Ucap Seseorang di balik kerumunan
"Haahhh dia mendorongku lalu kenapa? aku hanya membela diri"
"Ada apa ini?" tanya seorang penjaga yang datang dari balik pintu gedung Asosiasi
"Aku memukulnya"
"Apa? kau memukulnya? beraninya kau- Tunggu Kau yang Mencegah Gate Break Kemarin"
"Kau tau aku?"
"Tentu saja Aku datang bersama Kapten Yola kemarin dan sekarang dia sangat ingin berbicara padamu"
"Ohhh perempuan kemarin?"
"Iya, masuklah! kebetulan Kapten Yola sedang berada di Loby"
"Baiklah aku akan menemuinya"
"Bisa saja aku diserang disini jadi aku akan langsung mengaktifkan Perception" ucapnya didalam hati.
Tanpa berpikir panjang Naori masuk dan berjalan ke arah loby tanpa diduga Wanita Tersebut sedang menunggunya Sambil duduk di Sofa.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Advanced in The Next Chapter~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Loli LoL
lah trus rata" rank di dunia ini apa thor,ko seolah olah rank transendence banyak
2022-12-26
1
Ya
oy
2022-10-30
0