Hari Pertama Sekolah
Keesokan Harinya
"Kami berangkat" ucap Seorang Remaja tersebut sambil Mengendarai Sepeda Tua bersama Adiknya.
"Hati-hati dijalan" jawab Seorang Wanita dewasa yang sedang memakai Celemek di Depan pintu rumahnya.
Setelah Kedua Kakak Beradik itu pergi jauh tiba-tiba Wanita tersebut Melepas Celemek yang dipakainya lalu berkata "Apalagi yang kalian inginkan?"
Tiba-tiba Beberapa orang keluar dan langsung berjalan menuju wanita tersebut dan berkata "Hey Liori, katakan pada kami apa yang kau lakukan pada 3 orang yang menagih hutangmu kemarin?"
"Apa maksud kalian?"
"Jangan berpura-pura"
"3 Orang Yang selalu menagih hutangmu Tewas di bawah jembatan setelah pergi dari rumahmu membawa chip berisi ribuan Magic Stone"
"Lalu?"
"Apalagi? apakah kau yang membunuh mereka?"
"Hah? Apa maksudmu? Kalian memasang pelacak pada Tubuhku bukankah kalian harusnya tau dimana aku saat mereka?" ucap Liori membantah tuduhan orang-orang dari keluarga Arnolt.
"Cih, Aku tidak peduli tujuanku kesini adalah untuk menagih hutang yang seharusnya kau bayar"
"Hah!? kalian gila! aku sudah membayarnya kepada 3 orang itu"
"Bukan kami yang menerimanya, tapi ke 3 orang itu dan sekarang chip yang bawa hilang"
"Kalian benar-benar ... Sudah gila" Sambil Mengepalkan tangannya yang gemetaran Wanita itu menahan diri.
"Heee Kau marah? Bukannya kau masih memiliki beberapa Magic Stone di Tabunganmu Gunakan itu saja untuk membayarnya apa susahnya?"
"Ba-Baiklah Aku akan Mentransfer Magic Stonennya pada kalian nanti"
"Bagus jadilah anak penurut dan tidak lama lagi hutang keluargamu akan lunas"
Sekelompok orang itu langsung pergi setelah menagih hutang wanita itu tapi saat akan pergi salah seorang yang berbicara pada wanita itu berhenti dan berkata "Oh aku lupa memberitahumu semua keluarga dari 3 orang itu sudah dibunuh oleh Keluarga Arnolt jadi anggap saja Magic Stone yang hilang sebagai bayaran dari kasus itu"
Sambil menggertakkan giginya wanita itu berkata "Dasar ... Mereka sudah keterlaluan, Tapi kurasa aku harus bersabar sedikit lagi" sambil melepas genggaman tangannya Wanita itu berkata "Sayang Kapan kau akan kembali? Hiks Hiks Bagaimana mungkin aku bisa kuat menahan diri jika aku dan anak-anak dianiaya begini"
Ditempat lain di Sekolah SMP Kontraktor 17 Easteria
"Kak Jangan Lupa menjemputku jam 4 Sore aku mungkin akan mengikuti pelajaran tambahan sampai sore"
"Baiklah Kalau begitu Kakak Pergi dulu ya"
"Hati-hati dijalan kakak bodoh jangan sampai tertabrak truk lagi ya!" Ucap Kaori Sambil berteriak.
"iya-iya dasar adik bawel"
Sambil mengendarai sepedanya Naori bergegas Pergi ke sekolahnya.
SMA 17 Easteria ini adalah Sekolah bagi orang biasa karena siswa-siswa didalamnya sudah dikonfirmasi tidak memiliki Inti Magic yang wajib dimiliki bagi seorang Awakening, karena di Dunia ini Seorang Awakening sangat berharga, para calon Awakening sudah dipilah dan di tempatkan di Akademi Awakener.
"Wahhh Rasanya Nostalgia Bisa Sekolah dengan keadaan bahagia begini" Ucap Naori sambil meregangkan tubuhnya.
"Lagipula Theo tidak ada disekolah ini karena dia Seorang Awakener"
Sambil berjalan memasuki sekolah Naori yang tidak sadar sudah tiba di depan kelasnya, "Gugup sekali rasanya Masuk Ke kelas ini lagipula aku tidak kenal siapa pun" ucapnya.
Disaat Naori membuka pintu kelasnya semua orang dikelas terkejut dan langsung terdiam melihat Naori memasuki kelas.
"Gawat, saking gugupnya aku tidak ingat lagi aku duduk di bangku mana" ucapnya didalam hati.
"Ohhhh Naori Rupanya kau belum mati" Salah Seorang siswa di belakang langsung menghampiri Naori.
"Ehhh Apa yang kau katakan? Aku? Mati? Kau ngajak Berantem hah?"
"Heee Setelah hampir mati dijalanan kau jadi mulai Agresif" Algard melangkah mundur.
"Apa-apaan dia ini? Bentar Rasanya aku ingat orang ini Sahabatku di kelas" Sambil berbicara di dalam hatinya ia terkejut.
"Algard ... Begitu ya, kau menyedihkan"
"Pffft" Suara Seorang siswa perempuan tertawa
"Apa yang-"
"Hahahaha rasakan itu" Diikuti seluruh Siswa dikelas itu semuanya tertawa mendengar perkataan Naori.
"Ka-Kau apa yang baru saja kau katakan?"
"Maaf kurasa aku kelepasan aku mengingat beberapa momen indah tentangmu"
"Hahaha apa yang kau katakan benar sekali Naori" Tiba-tiba seorang siswi masuk ke dalam percakapan tersebut.
"Saat mengetahui bahwa kau mengalami kecelakaan dan sekarat di rumah sakit yang dia lakukan hanyalah menangis dikelas saat istirahat" ucap siswi itu.
"Beneran? Hahaha" Sambil tertawa Naori mengusap air mata yg keluar.
"Padahal aku mengkhawatirkanmu tapi yang kau lakukan hanya membullyku"
"Maaf-maaf bagaimana kalau setelah ini aku Traktir"
"Beneran?" tanya Algard.
"Tentu saja Dan bukan hanya kau saja, hanya untuk makan siang nanti semua yang di kelas ini aku traktir makan apa pun yang kalian inginkan"
"Uwooohh" Teriak Para Siswa Laki-laki
dan para Siswi Perempuan langsung Mendekati Naori dan bertanya padanya "Mustahil? Beneran? Apa pun? Gak mungkin? Kyaaaaa Hari ini kita Makan Gratis" Teriak Para Siswi perempuan.
"Apa sekarang kau kaya?" tanya Algard sambil mendekatinya di kerumunan para siswi.
"Mana mungkin aku sedang beruntung saja"
"Hah?" Algard heran.
"Tapi apa kau yakin? bukankah ibumu sedang kesulitan?"
"Tenang saja aku menemukan masalah untuk itu, jangan khawatirkan aku dan nikmati saja!"
"Baiklah" sambil memasang raut wajah ragu-ragu Algard menjawab.
Jam 3 Sore
"Aaahhh leganya baru kali ini aku merasakan Damainya Suasana sekolah" Ucap Naori
"Yoo Naori apa kau langsung pulang" Tanya Seorang siswa dari belakang Naori.
"Ahhh iya aku harus menjemput adikku butuh waktu Setengah jam menggunakan Sepeda kesana jadi aku tidak punya waktu lagi"
"Ohhh baiklah, padahal aku ingin mengajakmu ke Warnet"
"Bagaimana kalau besok? kemungkinan adikku tidak mengikuti pelajaran tambahan besok"
"Besok ya, Baiklah aku tunggu kabar darimu"
"Hhhmmm" Sambil mengangguk Naori Mulai Menaiki sepedanya "Sampai jumpa besok lagi" Ucap Naori sambil tersenyum.
Sambil memandangi Naori yang pergi menjauh Algard Berkata "Ada yang salah dengan anak itu, yah sudahlah, lagipula itu bukan urusanku"
Gerbang Depan SMP Kontraktor 17 Easteria
"Hhhmmm kenapa Kaori lama sekali ini sudah pukul 4 lebih tapi kenapa dia belum keluar?"
Tak lama kemudian seorang gadis dengan tangan terluka keluar dari gerbang sekolah dan menyapa Naori "Maaf kak aku sedikit lama"
"Huh? apa yang terjadi pada tanganmu Kaori?"
"Ahhh tidak apa-apa aku hanya berkelahi dengan temanku tadi" Jawab kaori sambil tersenyum polos.
"Hhhmmm kau harus berhati-hati lho, lain kali jika kau terluka lagi kakak akan langsung menghajar orang itu"
"memangnya kakak bisa?"
"apa maksudmu kakak tidak bisa menghajar anak SMP sepertimu?"
"Ahhh maksudku,dia itu dari keluarga kaya jadi dia bisa saja menyewa seorang pembunuh untuk membalas dendam jika kau menghajarnya"
"Begitu ya, kurasa aku tau masalahnya sekarang" ucap Naori didalam hatinya.
"Hahhh" Sambil menghela nafasnya Naori berkata "baiklah kakak cuma akan menegurnya jika itu terjadi lagi"
"Hhhmmm" Kaori cuma mengangguk kecil.
"Ayo pulang Ibu mungkin sudah memasak makanan untuk kita!" ajak Naori
"Baiklah" jawab Kaori
Kedua Kakak-Beradik itu pun pergi dengan mengendarai sepeda tua pulang menuju rumahnya.
To be Contiuned*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments