5. Hari Pertama Kerja

Alesya berdiri di depan cermin mengamati tampilannya dari atas sampai bawah. penampilannya tidak boleh mengecewakan di hari pertama dirinya bekerja.

Merasa sudah sempurna dengan tampilannya ia mengambil tas selempang berwarna hitam.

"alesya kamu tidak boleh melakukan kesalahan nanti" ucapnya penuh semangat.

Ia keluar dari apartemennya menuju halte dekat daerah apartemennya berada. matanya melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan pukul 7.00 WIB.

Tidak lama kemudian, angkutan umum datang. alesya langsung masuk ke dalam. sebenarnya ia mempunyai mobil sendiri, tetapi mobilnya sedang ada di bengkel. jadi, untuk beberapa hari ia harus naik angkutan umum.

"tujuan kemana neng?" tanya sopir angkot.

"ke gedung perusahaan xxx pak" jawab alesya.

Pak sopir membelah jalanan pagi ini yang cukup padat dengan kendaraan beroda dua maupun roda empat. matahari pagi yang sudah naik ke atas menyinari dunia.

"nih pak, kembaliannya untuk bapak aja" alesya memberi selembar uang sepuluh ribu.

Pak sopir itu pun merasa sangat senang. "terima kasih neng, semoga tuhan membalas kebaikan eneng"

Alesya tersenyum lalu masuk ke dalam. ia bingung dirinya menjadi bagian apa di perusahaan ini. apa pegawai bawahan ataupun cleaning servis.

"Alesya" suara dari belakang.

Alsya membalikan badannya melihat siapa yang memanggil namanya.

"selamat datang di hari pertama mu bekerja"

Alesya menunduk hormat. "iya pak gio"

Gio memerintahkan alesya untuk mengikutinya. gio akan mengantarkan ke ruangan Raymond. biar Raymond yang menjelaskannya.

"masuk" gio menyuruh dirinya agar masuk terlebih dahulu.

Di dalam sudah ada seorang pria duduk di kursi kerjanya. pria itu menatap ke arah alesya.

Kayak pernah tau wajahnya.

Alesya berusaha mengingat wajah pria di depannya. betapa terkejutnya ia setelah mengingat pria itu.

"hai" sapa raymond.

Tiba-tiba menjadi canggung.

Gio mengerti keadaan sekarang memecahkan suasana. "dia pekerja baru di perusahaan ini pak" gio sengaja menyebut Raymond pak agar terlihat sopan di hadapan alesya.

"sudah tahu" jawab Raymond santai. "tumben sekali kau memanggil sebutan pak kepadaku, biasa kau tidak pernah sopan dihadapan diriku" sindir Raymond.

Ingin rasanya gio membuang Raymond ke lautan. dia tidak peka perubahan sikap gio agar image nya terjaga.

"perkenalkan dirimu" pinta Raymond kepada alesya.

Alesya menarik nafasnya. "saya alesya patricia"

"apa kamu sudah tahu pekerjaan kamu disini sebagai apa" tanya Raymond.

"tidak tahu pak" jawab alesya sambil menggelengkan kepalanya.

"jadi, gio belum memberitahu mu" Raymond menatap tajam ke arah gio.

Yang di tatap membuang wajahnya asal. alesya pun juga mengikuti melihat ke arah gio.

"belum pak"

Gio tersenyum kikuk. kenapa dirinya merasa dipojokkan disini. hei, aku direktur utama disini kenapa kalian menyalahkan ku.

"saya ingin anda memberitahunya pak biar alesya lebih percaya karena anda disini sebagai bos dan mempunyai perusahaan ini" jelas gio.

"alasan" cibir Raymond.

Sabar gio sabar, dia bos disini.

Gio mengelus dadanya. untung Raymond sahabatnya dan bos disini kalau tidak sudah di buang ke lautan sana.

"kamu bekerja sebagai sekertaris saya di kantor ini"

Alesya mendengar perkataan itu langsung terkejut. tidak mungkin telinganya sedang sakit.

"anda tidak sedang bercanda kan pak" tanya alesya meyakinkan.

"emang saya lagi ngelawak yang kamu lihat"

Alesya menggeleng cepat. "tidak pak"

Raymond menekan benda di depannya. "fania segera keruangan saya"

"bolehkah saya keluar pak" ijin gio. dia harus mengerjakan pekerjaannya di ruangannya.

"saya tidak mengijinkannya" jawab Raymond.

Gio membulatkan matanya. Dia ingin protes tapi Raymond bos disini yang mengatur semuanya. Mereka seperti bermain drama, menjaga image masing-masing.

Tidak lamapun fania datang. Raymond mempersilahkan untuk semuanya duduk.

"ekhem" dehem Raymond.

Sekarang jantung alesya berpacu cepat. Suasana menjadi tegang. kenapa berada dekat Raymond suasana mudah berubah. sedangkan gio duduk santai.

"mulai sekarang alesya kamu akan menjadi sekretaris pribadi saya. Dan untuk fania, saya minta tolong kamu ajarin alesya bagaimana menjadi sekertaris saya, kasih tahu dia apa saja yang saya benci dan saya suka ketika bekerja" jelas Raymond.

Fania tidak terkejut, dari awal Raymond sudah memberitahu fania kalau dia di ganti menjadi sekretaris gio. awalnya fania terkejut, secara tiba-tiba Raymond menganti sekretaris. ia ingin memperotes juga tidak bisa jadi, demi mempertahankan pekerjaan ia menurut apa yang di katakan bosnya itu.

"baik pak" jawab fania.

Sekarang tidak tahu harus berekspresi apa alesya. Menjadi sekretaris haruslah mempunyai pengalaman sedangkan dia hanya tamatan SMA. Kenapa bosnya ini ingin menjadikan dirinya sekretaris, padahal banyak orang yang lulusan terbaik.

_______________________________________

"bagaimana alesya, kamu sudah ngerti?" tanya fania.

Mereka sedang berada di ruangan khusus sekretaris Raymond. Raymond membuatkan tempat khusus untuk sekretarisnya. Ingat, hanya sekretarisnya.

"sebanyak ini fan"

Alesya merasa pusing, ia harus menghafal semua peraturan yang di buat Raymond.

"yups" fania menyusun dokumen yang berantakan.

"kamu gak capek apa selama ini jadi sekretaris pak Raymond atau dia kejam kepadamu memberi pekerjaan banyak" ucap alesya penasaran.

Fania tertawa renyah. "pak Raymond itu orangnya baik loh, tapi sikapnya suka berubah"

Mereka malah curhat-curhatan. Untung fania orangnya humble dan mudah bergaul alesya tidak perlu merasa sungkan kepada fania. Alesya beruntung karena fania tidak seperti dipikirkannya yang jahat tidak suka kedudukannya di gantikan tetapi semua itu hancur ketika fania menjelaskan semua kepadanya dengan sabar.

"emang dia cuaca apa suka berubah" jawab alesya juga ikut tertawa.

"btw, kamu pulang naik apa alesya?" tanya fania.

"naik angkutan umum, kenapa?" tanya alesya balik.

"bareng aku aja yuk" tawar fania.

Alesya merasa tidak enak, arah rumahnya dengan fania berbeda. ia tidak mau merepotkan fania.

"emm, tapi aku akan singgah ke supermarket dulu fan" alibi alesya. "kamu nanti kelamaan kalau nunggu aku belanjaan, kamu tahu kan kalau cewek udah belanja" sambungnya.

"hahaha iya iya aku tahu, kebanyakan mikir kalau cewek belanja mah"

Mereka tertawa bersama. hari ini alesya belum bekerja seperti sekretaris. ia hari ini mempelajari bagaimana menjadi sekretaris, menghafal peraturan yang di buat bosnya. untung saja fania sabar mengajarinya, otaknya butuh waktu untuk menghafal semuanya.

Pantas saja susah masuk di perusahaan ini, otak mereka harus di atas rata-rata kalau ingin bekerja di perusahaan ini. Hanya orang beruntung bisa masuk seperti diriku yang hanya tamatan SMA.

Mereka berpisah di depan gedung. fania menunju keparkiran mengambil mobilnya sedangkan alesya menuju ke halte mencari angkutan umum.

Hari ini otaknya terkuras banyak. ia segera ingin pulang membersihkan tubuhnya yang sudah sangat gerah.

Terlihat mobil sport berwarna silver berhenti di depan alesya.

"masuk"

Betapa kagetnya ketika melihat siapa yang mengemudi mobil di depannya.

"s..saya" alesya menunjuk dirinya sendiri.

"jadi siapa lagi"

Alesya melihat sekeliling, tidak ada orang di sampingnya maupun di belakangnya.

"lama sekali" Raymond merasa bosan melihat respon alesya begitu lama.

Alesyapun segera masuk kedalam mobil Raymond. ia tidak mau bosnya itu marah bisa-bisa ia di pecat.

Raymond menancapkan gas mobilnya membelah jalanan yang cukup padat. hanya musik menemani keheningan keduanya.

Di tengah perjalanan alesya bingung dengan arah jalan tidak menuju kerumahnya.

Terpaksa alesya membuka suara. "kita mau kemana pak" tanyanya takut-takut.

"kerumahmu" jawab Raymond singkat tanpa menoleh ke arah alesya.

"maaf tapi pak, ini bukan arah kerumah saya" ucap alesya.

"temenin saya makan"

Tiga kata yang mampu membuat alesya heran. Ada apa dengan bosnya, kenapa dia mengajak dirinya makan, apa dia tidak bisa makan sendiri, apa dia tidak mempunyai pacar. banyak pertanyaan di pikiran alesya sekarang yang ingin sekali ia tanyakan. tapi, nyalinya menciut ketika menatap Raymond.

**Semoga suka dengan part ini:)

Ditunggu komentarnya+votenya.

Jangan lupa di like juga yah**.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!