Setelah rapat, gio merebahkan dirinya di sofa ruangannya. Satu harian dia tidak tidur mengerjakan tugas dari Raymond. Gio memejamkan matanya sejenak mencoba menghilangkan kantuknya, meski ia tahu itu tidak akan bertahan lama pasti kantuknya datang lagi.
"permisi pak" ucap fania membawa secangkir kopi dan diletakkan di meja kerja gio.
Tadi gio menyuruh fania membuatkan dirinya kopi untuk mengganjal kantuknya.
"fania" panggil gio.
Fania mendekat ke tempat gio. "ada apa pak?"
"kalau ada yang ingin bertemu saya, bilang saya lagi sibuk" ucap gio masih memejamkan matanya.
"maaf pak, bukannya bapaknya ingin bertemu pak Raymond"
Mendengar ucapan fania, gio langsung bangun. Dia keluar dari ruangannya menuju ke ruangan Raymond untuk meluapkan kekesalannya.
"pak kopinya bagaimana?" tanya fania ketika gio melangkah pergi.
"buang saja" jawab gio meneruskan langkahnya. "atau kamu minum saja kopinya agar tidak mubazir"
Fania melihat kepergian bosnya tidak percaya. Susah payah ia membuat kopi tetapi tidak di minum sama sekali. Minum sedikit kek kan aku senang, meski hanya sedikit.
Gio melangkah ke ruangan Raymond sambil menahan kekesalannya.
"eitt pak, bapak mau kemana" alesya dengan gerak cepat menghadang gio agar tidak masuk ke ruangan bosnya.
"saya ingin bertemu Raymond" ucap gio mencoba menerobos rentangan tangan alesya.
Alesya pun berjaga-jaga agar gio tidak menerobos dirinya. "aduh pak jangan seperti anak kecil dong, anda kan bisa menelpon langsung kalau memang itu penting" keluh alesya.
"nyerah aja alesya" ucap gio tidak mau mengalah.
"pak inget loh, pria kalau ngelawan wanita di anggap lemah" alesya juga tidak mau kalah dari gio, kalau sampai ia mengalah membiarkan gio berhasil masuk ke ruangan bosnya, bisa-bisa ia akan di hukum nanti.
Suara pintu terbuka membuat keduanya terdiam.
"ada apa ini? suara kalian membuat telinga saya sakit" ketus Raymond memberi tatapan tajam.
Alesya menunduk takut, sedangkan gio membuang wajahnya ke sembarang arah.
"ma-maf pak. Pak gio ingin menemui anda, tapi saja tidak mengijinkannya masuk karena bapak sedang sibuk dan tidak mau di ganggu" jelas alesya dengan nada takut.
Raymond menghela napasnya berat, ia tahu sahabatnya itu ingin meluapkan kekesalan padanya dan protes kepadanya.
"biarkan dia masuk" ucap Raymond.
Alesya menegakkan kepalanya menatap bosnya.
"apa?"
Langsung saja alesya menggelengkan kepalanya cepat. Kenapa ga dari tadi sih ngomongnya, kalau gitu kan aku gak capek menahan pak gio masuk. huh.
Gio tersenyum kepada alesya, lebih tepatnya senyum kemenangan.
Alesya melihat tingkah gio hanya mengelus dadanya. Seorang direktur utama yang terkenal tampan tingkah nya seperti bocah umur 7 tahun.
"langsung saja" ucap Raymond bersandar di kursi kerjanya.
"lo gak nanyak kabar dulu gitu atau nanyakin gue udah makan belum" ucap gio.
"gak mau tau dan gak penting juga"
Gio mendengar ucapan sahabat nya memegang dadanya dramatis. "tega sekali kau baby"
Ingin rasanya Raymond muntah mendadak sekarang juga. Ucapan sahabatnya itu membuat perutnya terasa mual.
"keluar!" ucap Raymond tegas.
"dih baperan" desis gio.
"wah gak ada akhlak lo yah sama bos sendiri, mau gue pecat apa potong gaji"
"hehe, becanda gue ray"
"lo kalau kesini cuman buang waktu mendingan keluar"
"aish, gue kesini mau protes"
"sudah gue duga"
Gio mendekat ke Raymond memeluk bahunya. "ray, jangan ngasih tugas kantor punya lo lagi dong, lo tau kan kalau gue itu ngerjain tugas kantor jarang di rumah" mohon gio melas.
Raymond tersenyum tipis. "hm"
Sungguh rasanya Raymond ingin tertawa melihat raut wajah gio saat ini, wajah seperti anak kecil yang ingin membeli permen.
"Raymond, jawab dong" kesal gio.
"ya ya ya, gue gak janji" jawab Raymond.
"kalau lo gak janji, berarti nanti lo bakal nyuruh gue lagi dong"
Raymond menganggukkan kepalanya.
Gio mengacak rambutnya prustasi.
"itu kalau lo ngelakuin kesalahan lagi" lanjut Raymond.
Gio berpikir, apa kesalahannya sampai Raymond menyuruh ia mengerjakan tugas Raymond.
"eh tunggu. Apa kesalahan gue waktu itu" ucap gio penasaran.
Raymond tersadar, kenapa ia bisa memberitahu kalau gio melakukan kesalahan. Bodoh, kalau ia jujur bisa-bisa image sebagai bos disini turun.
"pikir saja sendiri" jawab Raymond. "udah sekarang lo keluar. SEKARANG!" ucap Raymond tegas.
Gio hendak mengeluarkan suara langsung di potong Raymond. "SEKARANG!" ucap Raymond sekali lagi dengan nada di tekankan.
Melihat raut wajah Raymond berubah menyeramkan, cepat-cepat gio melangkah keluar dari ruangan Raymond.
__________________________________
Gio memikirkan kesalahan apa yang ia perbuat sampai Raymond menghukumnya. Kantuknya hilang begitu saja.
"apa yah? perasaan gue gak pernah buat kesalahan di perusahaan ini" gumam gio.
Dari tadi gio memikirkan dengan keras tapi tidak menemukan jawaban.
Lebih baik ia meminta bantuan fania untuk membantu dirinya memikirkan kesalahannya.
"ada perlu apa ya pak?" tanya fania heran.
Rasanya ragu gio meminta bantuan kepada fania. Demi penasaran nya, ia buang semua malu dirinya. "emm, gini fania.. Apa kamu bisa membantu saya"
Dengan senang hati saja fania akan membantu gio yang sekarang menjadi bosnya.
"dengan senang hati pak" jawab fania.
"begini, saya memikirkan kesalahan saya kepada Raymond, tapi dari tadi saya tidak menemukan jawabannya, Karena saya merasa tidak pernah membuat salah" jelas gio.
Fania berpikir sejenak.
"emm, apa bapak pernah membuat pak Raymond marah?" fania mencoba membatu bosnya mengingat.
Gio pun berpikir. Tetap sama ia tidak tahu. "ada, dulu. Tapi kan itu udah lama dan dia udah lupain juga"
"yang baru-baru ini pak?"
"duh, kepala saya jadi migran nih mikirinnya" keluh gio memegang kepalanya.
Tiba-tiba gio memikirkan ketika ia tidak sengaja menciduk Raymond dengan alesya. Dan pada saat itu sahabatnya ingin....
"saya sudah tau" ucap gio tiba-tiba.
Fania yang mendengar suara gio tiba-tiba sontak kaget. Untung jantungku kuat.
Gio tersenyum tipis. Sepertinya sahabatnya itu sedang jatuh hati.
Fania melihat gio dengan tatapan bingung. Kenapa tiba-tiba bosnya jadi senyum-senyum sendiri.
Gio pergi begitu saja melewati fania. Ia mengaggap tidak ada orang di ruangannya.
Sabar fan sabar.
**Maaf ya lama up-nya😢 Author baru selesai ujian masuk kuliah soalnya.
Tetap tungguin cerita aku yah:)
Bukan handal dalam menulis cerita jadi harap maklum dengan tulisan nya:)
Like+komentarnya+votenya.
Typo bertebaran.
Up 2 hari sekali*:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Sri Sumiyaningsih
loh kog hbs mn kelanjutanny
2020-07-18
3