SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA BAHAGIA
“Tuan Alex, saya ingin meminta maaf atas nama Bunda saya.”
Raka berbicara dengan tenang, suaranya tegas tanpa berlebihan. Ia menepati ucapannya tadi malam, hari ini ia datang menemui keluarga Lingga untuk meminta maaf. Bagaimanapun, Maya juga salah dalam kejadian ini.
Alex, pria paruh baya dengan sorot mata tajam, menatapnya sejenak sebelum akhirnya tersenyum tipis. “Tak masalah. Saya sudah memaafkan Nyonya Maya.”
Raka sedikit lega mendengarnya. “Terima kasih, Tuan. Lingga masih berada di kediaman kami. Siang nanti, Bunda saya akan mengantarnya kembali.”
Alex mengangguk. “Baiklah.”
Belum sempat mereka melanjutkan percakapan, langkah cepat terdengar mendekat.
"Papa."
Raka menoleh. Seorang wanita dengan pakaian modis berdiri di sana. Aura angkuhnya terasa jelas, jauh berbeda dari Lingga yang sederhana dan tenang.
"Aku dan suamiku akan pergi ke Swiss beberapa jam lagi," katanya, nada suaranya datar tapi penuh perintah. "Papa, tolong urus perusahaan suamiku sementara kami di sana."
Raka mengernyit. Jadi ini kakak Lingga? Lala Atala yang semalam baru saja melangsungkan pernikahannya, Raka tidak terlalu memperhatikan pernikahan keduanya semalam ia terlalu fokus kepada Lingga.
Dari cara bicaranya saja, terasa jelas perbedaan antara mereka.
“Papa jangan ceroboh lagi kalau mau bikin kerja sama,” lanjutnya ketus.
Raka menahan napas. Wanita ini benar-benar berbeda jauh dari adiknya.
Lala lalu menoleh ke arahnya dengan tatapan malas. “Siapa dia?” tanyanya sembarangan pura pura tak kenal.
“Teman Lingga,” jawab Alex santai.
Lala berdecak kecil, lalu tertawa pendek seperti mengejek. “Papa, nggak ada kerjaan, ya? Mau-maunya buang waktu buat teman si buta nggak berguna itu.”
Raka menegang. Mata gelapnya menatap Lala tajam.
Dia bisa menerima kalau wanita ini kasar, tapi merendahkan Lingga di hadapannya? Itu hal lain.
Bibir Raka hampir terbuka untuk menegur, tapi ia menahannya. Tak ada gunanya berdebat dengan seseorang seperti ini.
Tanpa sadar, matanya meneliti penampilan Lala wajah cantik, tapi riasannya terlalu tebal. Gaunnya ketat, mencolok. Tidak ada ketenangan di sorot matanya, hanya ego.
Sekilas, Raka berpikir, bagaimana mungkin Arkan tertarik pada wanita seperti ini?
“Hey, siapa namamu?” Lala bertanya, seolah enggan membuang waktu lebih lama lagi.
“Saya Raka Bramanta Kusuma. Kita pernah bekerja sama sebelumnya,” jawabnya singkat, tetap sopan. “Dulu Anda sempat menjadi salah satu model produk kami.”
Mungkin Lala tidak ingat. Mungkin juga tidak peduli.
Alih-alih merespons, wanita itu malah bergumam, “Pintar juga si buta itu cari mangsa.”
Kata-katanya cukup pelan, tapi masih bisa didengar Raka dan Alex.
Raka menatapnya dalam diam, sementara Alex menarik napas panjang.
Lala berbalik dan pergi tanpa repot-repot membalas uluran tangan Raka.
Setelah sosoknya menghilang, Alex berdehem pelan. “Maafkan perilaku putri saya.”
Raka mengangguk tipis. “Tidak masalah.”
Alex menatapnya sejenak sebelum bertanya, “Bagaimana dengan kerja sama yang saya tawarkan?”
“Berkasnya bisa dikirimkan ke perusahaan saya. Saya akan meninjaunya,” jawab Raka dengan nada lebih formal. “Kalau begitu, saya permisi.”
**
Di Kantor Kusuma
Gedung pencakar langit itu dipenuhi kesibukan seperti biasa. Ratusan karyawan bekerja dengan ritme cepat dan teratur.
Di dalam ruangannya, Raka sedang bersandar di kursi, memijat pelipisnya pelan.
Dari seberang meja, Zainudin dan Arhan saling bertukar pandang.
“Jadi, lo suka cewek itu?” tanya mereka bersamaan.
Raka menghela napas, menatap mereka datar. “Entahlah.”
Keduanya mendesah hampir bersamaan.
“Bro, menurut gue, itu cuma kekaguman sesaat,” ujar Zainudin, memutar-mutar pulpen di tangannya.
“Tapi bisa juga lo jatuh cinta pada pandangan pertama,” Arhan menyela dengan alis naik-turun jahil.
Zainudin terkekeh. “Bener juga sih. Kalau lo beneran jatuh cinta, kita bakal dapat bonus dari Pak Wijaya.”
Raka menggeleng pelan, tapi tidak membantah.
Diam-diam, Ia mengakui sesuatu.
Lingga memang berbeda. Ada sesuatu dalam dirinya, sesuatu yang membuat Raka ingin tahu lebih banyak.
“Dia gadis yang sulit dideskripsikan,” gumamnya, nyaris tak terdengar.
BERSAMBUNG…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
eryuta
smngt vote udah tak kirim🥰🥰
2023-01-02
0