awal dari kehancuran

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA BAHAGIA

PERFECT WEDDING

*Rumah Keluarga Atala

Prang!

Prang!

Prang!

"ARGH! BEDEBAH!"

Alex menghempaskan vas kristal yang ada di dekatnya hingga pecah berantakan. Dada pria 63 tahun itu naik turun, wajahnya memerah karena amarah. Keringat bercucuran di dahinya saat berita buruk mengenai perusahaannya sampai ke telinganya.

Perusahaannya mengalami penurunan drastis.

Tidak, itu tidak boleh terjadi!

Alex menggeram, lalu kembali melempar barang-barang di sekitarnya dengan brutal.

Brak!

Prang!

"Papa! Papa, hentikan!" Asia bergegas masuk ke ruangan dengan wajah panik. "Kenapa Papa seperti ini?"

Alex berbalik dengan sorot mata penuh amarah. "Ini semua salahmu! Dasar tidak berguna!"

Asia tertegun. "Kenapa aku? Apa salahku?"

"Perusahaan kita hampir bangkrut, dan itu semua gara-gara kamu! Kamu terlalu boros, dan pernikahan Lala hampir menghabiskan seluruh dana perusahaan!" bentaknya, tangannya terangkat seperti ingin meremas wajah Asia.

Asia terdiam. Persiapan pernikahan putrinya memang memakan biaya besar, tapi ia tidak menyangka dampaknya akan sebesar ini.

Tuhan… apa yang harus ia lakukan?

"Papa menyalahkan aku?" suara Lala terdengar dari tangga. Gadis itu berlari kecil ke arah mereka, wajahnya penuh ketidakpercayaan.

"Diam!" bentak Alex.

"Kalian semua memang tidak berguna! Pemboros!" Dengan penuh amarah, ia meninggalkan mereka berdua tanpa sedikit pun menoleh.

Lala menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. Asia hanya bisa terdiam, pikirannya masih kalut.

**

Di sudut ruangan lain, Alex terduduk di sofa dengan kepala tertunduk. Tangannya terkepal, pikirannya penuh dengan kekacauan yang belum menemukan jalan keluar.

Lalu, sebuah suara lembut terdengar.

"Papa, Papa baik-baik saja?"

Alex mendongak, mendapati Lingga berdiri di depannya dengan tongkat merah di tangan.

"Hem," gumamnya singkat.

"Aku dengar Papa sedang ada masalah," lanjut Lingga, suaranya tetap lembut. "Jika Papa bersedia, Papa bisa berbagi denganku."

Alex terdiam, tatapannya sulit diartikan.

"Pergilah. Kau hanya membuatku semakin pusing," akhirnya ia berkata, suaranya lebih pelan dari sebelumnya.

Lingga mengangguk kecil. "Baiklah. Aku akan pergi. Aku harap semuanya akan baik-baik saja."

Dengan perlahan, ia meraba-raba sekitarnya sebelum melangkah pergi.

Alex masih menatapnya sampai sosok Lingga menghilang dari pandangan.

Di sudut hatinya, ada rasa rindu yang tak bisa ia pungkiri. Tapi kebencian dan amarah selalu lebih mendominasi.

Sementara itu, di luar kamar, Lingga tersenyum kecil. Senyum sinis.

"Semoga kalian semakin buruk," gumamnya pelan.

Besok adalah hari pernikahan Lala dan Arkan.

Dan itu akan menjadi awal dari kehancuran mereka.

"Tidak akan ada lagi keluarga Atala, karena namaku pun tidak pernah kalian berikan marga itu," batinnya. "Kehancuran akan menyambut manusia-manusia berhati kelam seperti kalian."

**

*Rumah Keluarga Wijaya

Di dalam kamar bernuansa putih, Maya tengah berbicara dengan putranya.

"Raka, kamu pasti suka dengan pilihan Bunda," ujarnya penuh keyakinan.

Raka hanya mengangguk kecil, menatap ibunya dengan ekspresi malas.

"Namanya Sania," lanjut Maya, tersenyum penuh harapan.

"Oh ya? Nama yang bagus," sahut Raka datar.

"Wajahnya… ah, kamu pasti akan suka! Suaranya lembut, aroma tubuhnya khas…" Maya tersenyum sendiri. "Bunda saja yang sesama wanita menyukainya, apalagi pria dewasa sepertimu."

Raka menarik napas panjang. "Bunda, ini sudah malam. Wanita cantik tidak baik begadang," bujuknya halus, mencoba menghentikan pembicaraan.

Maya mengibaskan kipasnya dengan kasar, tatapannya menusuk ke arah putranya.

"Bunda," Raka menggenggam tangan ibunya dengan hangat. "Sudah ya… biarkan semuanya mengalir dengan sendirinya. Kita sudah membicarakan ini tadi, bukan?"

"Dengan satu syarat," potong Maya tegas.

Raka menatap ibunya, sedikit khawatir. "Apa itu?"

"Kamu temui dia sekali saja. Kalau kamu masih tidak suka, Bunda janji tidak akan memaksamu lagi."

Raka terdiam sejenak, lalu mengangguk.

Hanya bertemu, kan?

Tidak terlalu buruk.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

eryuta

eryuta

lingga diam2 balas dendam

2022-12-29

0

eryuta

eryuta

semngt dan lnjut 👍😉😉

2022-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!