HAPPY READING GUYS….
"Kakak!!"
Suara nyaring itu menggema di dalam rumah begitu Raka melangkahkan kaki melewati pintu.
Seorang gadis berambut sebahu berlari menghampirinya, wajahnya berseri-seri, memancarkan keceriaan khas anak bungsu yang manja.
"Akhirnya Kakak pulang juga! Aku sudah tidak sabar ingin menghabiskan waktu berdua dengan Kakak. Kakak tahu, setahun ini aku benar-benar kesepian!"
Bulan langsung memeluk Raka erat, seakan takut pria tampan itu kembali pergi.
Raka tersenyum lembut, menepuk punggung adiknya. "Adik Kakak yang cantik ini semakin tinggi saja, ya. Bagaimana kuliahmu?" tanyanya sambil menuntun Bulan ke sofa tempat kedua orang tua mereka duduk berdampingan.
Gadis berusia 18 tahun itu mendengus, wajahnya langsung berubah masam. "Kuliahku? Biasa saja. Tidak ada yang spesial di kampus. Semuanya membosankan."
Raka tertawa kecil. Bulan masih sama seperti dulu tidak pernah tertarik dengan urusan kuliah.
"Mana hadiah untukku?" tuntut Bulan, kembali semangat. "Bukankah Kakak sudah berjanji akan memberikan hadiah? Ingkar janji itu dosa, tahu!"
Tangannya terulur, menunggu dengan penuh harap.
Raka tersenyum gemas. Bulan memang selalu seperti ini manja, menyebalkan, tetapi juga menjadi cahaya di keluarganya.
"Ini, untuk Bulan yang selalu menyinari keluarga kita."
Sebuah kotak berukuran kecil ia serahkan ke tangan adiknya.
Bulan membuka kotak itu perlahan, dan matanya langsung berbinar. Sebuah kalung perak dengan liontin bulan sabit berkilauan di dalamnya.
"Untukku?" tanyanya memastikan.
Raka mengangguk. "Sini, Kakak pasangkan."
Dengan hati-hati, Raka mengaitkan kalung itu di leher adiknya.
"Terima kasih," lirih Bulan, menyentuh liontin itu penuh kagum.
"Kamu suka?"
Bulan mengangguk antusias. "Tentu saja suka! Apapun yang Kakak berikan, aku pasti suka!"
"Kalau boleh tahu... berapa harganya?" tanyanya penasaran.
"Tidak mahal. Hanya 950."
"950 ribu?"
Raka menggeleng pelan. "950 juta."
Bulan ternganga lebar. "KA-KAK!!!"
Wijaya dan Maya yang menyaksikan interaksi manis itu hanya tersenyum, menikmati keakraban dua anak mereka. Sejak kecil, Raka dan Bulan jarang bertengkar. Hubungan mereka selalu dekat dan hangat.
**
Kediaman Atala
"Nona yakin ingin memotong rambut?"
Bibi Laras menatap Lingga ragu.
Gadis itu mengangguk mantap.
"Rambut panjang sampai pinggul ini cukup merepotkan, Bibi. Saat bangun tidur, keramas, menyisir… semuanya butuh waktu lama. Aku ingin terlihat lebih berbeda dari biasanya."
Bibi Laras masih tampak bimbang, tetapi akhirnya mengalah. "Baiklah."
Setengah jam berlalu.
Lingga keluar dari kamar mandi dengan rambut yang kini terpotong sebahu.
Dengan cekatan, Bibi Laras membantu gadis itu bersiap. Ia memulas wajah Lingga dengan riasan tipis, lalu memasangkan bando putih yang senada dengan gaun yang dikenakannya.
"Nona terlihat semakin cantik... bahkan jauh lebih cantik," puji Bibi Laras tulus.
Lingga tersenyum malu, pipinya merona. "Benarkah? Aku sedikit malu mendengarnya."
Bibi Laras gemas. "Tentu saja benar!"
Tak... tak... tak...
Langkah kaki Lingga terdengar menuruni tangga, dibimbing oleh Bibi Laras.
Sampai di ruang tamu, suara seorang wanita tua menyapanya. "Lingga, kamu mau pergi ke mana, Nak?"
Lingga mengenali suara itu. Wanita yang duduk di samping Arkan—mantan tunangannya.
"Aku ingin bermain di taman, Tante. Kalau begitu, aku permisi dulu."
Suasana sempat hening.
"Tante?" lirih wanita itu, terdengar tidak nyaman dengan panggilan tersebut.
Namun sebelum ia sempat berkata lebih jauh, suara lain memotongnya.
"Mah, biarkan si buta itu melakukan apa yang dia suka. Ada Lala di sini," sindir Arkan.
Lala tersenyum penuh kemenangan, merasa didukung oleh Arkan.
"Arkan benar, Jeng. Jangan hiraukan gadis pembawa sial itu," timpal Asia, sengaja mengeraskan suaranya.
Bibi Laras melirik Lingga khawatir. "Nona tak apa?" bisiknya pelan.
Lingga tersenyum tipis, mengangguk pelan. "Aku baik-baik saja, Bibi."
Dan tanpa mengatakan apa-apa lagi, gadis itu melangkah pergi, diiringi ketukan tongkat merahnya yang khas.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
eryuta
baru up za
2022-10-20
1