Keesokan harinya Quenny bangun dengan matanya ada lingkaran hitam karena tidur seperti ayam, semalaman ia mengopres Fina.
" Quenny, kamu sakit? " Wefina, memeriksa keningnya, Quenny tersenyum menggelengkan kepalanya .
" Semalam aku tak bisa tidur menjaga Fina, untung sekarang panasnya sudah hilang" kata Quenny.
" Mama, maafin Fina ya karena sudah membuat mama tak tidur" kata Andrean, sedih.
Quenny menggelengkan kepalanya. " Hei dengarkan mama kalian itu anugerah yang hadir dalam hidup mama jadi tidak perlu minta maaf " kata Quenny, mencium kening putranya.
Wefina memegang tangan Quenny. " Sebaiknya hari ini kamu libur biar istirahat di rumah" kata Wefina.
" Wefina aku tahu kamu khawatir padaku tapi kamu tahu sendiri sebentar lagi kita akan mengikuti ujian semester, kamu jangan cemas aku baik saja" kata Quenny, Wefina menghela napasnya.
Andrean hanya mendengarkan perkataan Quenny dan Wefina ia berdoa agar mamanya baik saja, Quenny pamit ke kampus dan minta Wefina jaga mereka.
Di kampus
Sambil menunggu dosen masuk Quenny menyempatkan untuk memenjamkan matanya ia sungguh merasa ngantuk.
" Lihat tu beraninya dia tidur di kelas menanggu saja" kata Dreta, menatap benci ke arah Quenny.
" Dreta apa yang kamu lakukan, sebentar lagi dosen masuk" ?" Berta.
Dreta tersenyum. " Kamu lihat saja nantinya" kata Dreta. Sebelum Dreta melakukan sesuatu dosen masuk membuatnya kesal.
" Sial cukup beruntung kamu kali ini" kata Dreta, melihat Quenny sudah bangun.
Dua jam telah berlalu dosen telah keluar diikuti oleh mahasiswa yang ingin ke tujuan masing-masing.
" Sepertinya malam tadi ada yang bergadang sampai menyempatkan tidur di dalam kelas, jangan dia sibuk semalam entah pekerjaan apa yang dia jalani" kata Dreta, mahasiswa mulai berbisik.
" Dasar mak lampir beruntung aku kesini dan mendengar gosip yang bodoh ini"
" Wefina" Quenny terkejut melihat sahabatnya berada disini ia menjadi khawatir tentang anaknya.
Wefina tersenyum. " Aku ingin tanya apa kalian percaya dengan omong kosong orang ini, jika kalian ingin tahu Quenny mengikuti kuliah dengan dua jurusan yang mana diambil malam hari wajarkan Quenny merasa ngantuk" kata Wefina, menarik tangan Quenny keluar dari kelas Wefina sempat membalik dan menatap tajam ke arah Dreta dan temannya.
Semua orang heboh membicarakan Dreta yang berbicara sembarangan terhadap Quenny. Dreta dan Quenny memang satu jurusan dan kelas sudah berkali ia ingin menghina Quenny tapi selalu gagal karena tadi ia tak mensiakan untuk menghina Quenny.
" Aku tahu kamu fikirkan apa. Tenang saja mereka baik saja ada ibu yang menemani mereka. Ibu tadi datang dan mengajak mereka bermain di taman malah memintaku untuk mengantar makanan untukmu setelah mendengar semalam kamu kekurangan nutrisi, ibu memasak sop ayo kita makan di kantin" kata Wefina, Quenny merasa tenang kalau anak-anaknya baik saja.
Dia memang merasa cukup merepotkan Wefina terutama ibu Wefina yang tak mempermasalahkan kalau Wefina lebih sering nginap di rumahnya.
" Wefina terima kasih" kata Quenny.
" Sudahlah jangan mengucapkan terima kasih kita kan sahabat" kata Wefina, menyerahkan sop yang masih panas itu pada Quenny.
Sore hari
Quenny dan Wefina berangkat ke kampus, Quenny meminta mbak Ila untuk menjaga kedua anaknya.
" Kalian jangan seperti kemaren ya mama ikut sedih melihat Fina sakit, mama janji akan pulang secepatnya" kata Quenny.
" Ya ma Andrean dan Fina akan tidur cepat, mama hati-hati di jalan ya" kata Andrean, Quenny mencium pipi anak-anaknya dan pamit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Leng Loy
Dasar si Dreta biang rusuh
2024-08-04
0
Wirda Lubis
lanjut
2023-10-23
0
Shuhairi Nafsir
sedih banget Aku sama kehidupan Quenny. semuga kamu wanita yang tangguh lagi berwibawa.
2023-07-29
0