Cinta mengangkat sampah dan pakaian kotor Melodi ke lantai dasar. Setelah memasukkan sampah ke dalam tong sampah besar Cinta mampir ke loundry untuk mengantarkan pakaian majikannya.
"Lho udah pulang Mbak, cepat banget hari ini?" tanya karyawan loundry.
"Si Bos ada acara diluar malam ini jadi aku gak perlu masak. Udah ya aku mau pulang dulu, temanku sudah menunggu" jawab Cinta sambil pamitan.
Cinta berjalan menuju halte Bus dan langsung naik Bus dengan arah tujuan ke kosannya. Sesampainya di kosan Cinta disambut oleh Ratna yang hendak keluar.
"Lho Cin udah pulang, tumben cepat?" tanya Ratna.
"Iya, si Bos ada acara nanti malam jadi aku gak perlu masak hari ini. Makanya aku cepat pulang. Kamu mau ke mana?" tanya Cinta pada Ratna.
"Aku mau cari sesuatu ke depan" jawab Ratna.
"Penting banget?" tanya Cinta.
"Mmm... nggak juga sih. Emang kenapa?" tanya Ratna balik.
"Hari ini aku gajian dan barusan si Bos transfer gaji aku. Aku dapat bonus. Gimana kalau kita makan diluar malam ini. Aku yang traktir?" ajak Cinta.
"Benarkah?" tanya Ratna tak percaya.
Cinta tersei sambil menganggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu nanti aja aku beli barang yang mau aku cari sekalian kita keluar makan malam" ujar Ratna.
"Ya sudak yuk kita mandi dan siap - siap dulu" ajak Cinta.
"Oke Bos" balas Ratna.
Merkat masuk ke kosan bersama - sama. Satu jam kemudian Cinta dan Ratna sudah keluar kosan. Karena malam ini malam minggu suasana jadi lebih rame menjelang senja.
"Kita jalan - jalan dulu yuk.. Udah lama gak nge mall" ajak Ratna.
"Boleeeeh" sambut Cinta.
Mereka berjalan menuju halte dan naik Bus ke Mall yang paling dekat dari kosan mereka. Karena suasana Jakarta sore hari sangat macet mereka sampai di mall tepat adzan maghrib.
"Rat kita shalat dulu yuk, udah adzan nih" ajak Cinta.
"Oke Ciiiin" jawab Ratna.
Mereka berjalan mencari musholla Mall dan melaksanakan shalat maghrib. Setelah itu baru mereka jalan - jalan cuci mata.
Walau Cinta baru saja dapat gaji yang cukup besar tapi dia tidak boleh boros. Dia harus pinter mengatur keuangan untuk masa depannya. Bekerja di apartement Bos nya tidak punya jaminan kalau dia akan terus bekerja si sana.
Mengingat majikannya itu pria dingin dan menyeramkan, Cinta takut saat moodnya jelek bisa saja Bosnya itu memecatnya.
Kalau soal traktir Ratna makan malam itu memang harus dan sudah Cinta janjikan sejak awal dia bekerja. Di kota Jakarta ini Ratna adalah sahabat sekaligus saudaranya.
"Kita makan dulu yuk, karena aku terlalu senang tadi si Bos transfer gaji aku, aku lupa makan siang. Laper banget" ajak Cinta.
"Oke Cin, kita makan dimana ini?" tanya Ratna.
"Dimana aja yang kamu mau, aku traktir" jawab Cinta sambil tersenyum tulus.
"Seriuuus?" tanya Ratna terkejut.
"Serius lah masak main - main. Udah laper niiiih" jawab Cinta.
"Makan pizza yuuk. aku udah lama pengen tapi belum bisa sisihkan uang bulanan" pinta Ratna.
"Okeeey.. yuk kita ke sana" sambut Cinta.
Mereka berjalan menuju Pizza Hu* yang ada di Mall itu. Cinta dan Ratna langsung memesan makanan yang mereka inginkan. Mulai dari pizza, salad, spaghetti juga minum.
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang. Mereka pun mulai menikmati hidangan satu persatu.
"Yeees makan besaaar" pekik Ratna.
"Jangan lupa baca doa dan do'ain aku ya.. semoga bulan depan si bos kasi aku bonus lagi" pesan Cinta.
"Siap Bos... ya Allah terimakasih atas nikmat yang KAU beri hari ini. Berilah keberkahan makanan ini juga rezeki Cinta dan berilah Cinta bonus lagi bulan depan ya Allah" ucap Ratna.
"Aaamiiin.... mari makaaan" jawab Cinta.
Mereka berdua langsung makan dan menyantap hidangan makan malam.
Satu jam kemudian Ratna dan Cinta keluar dari Pizza Hu* dan kembali berkeliling Mall. Mereka berjalan masuk ke satu toko ke toko yang lain.
Bukan untuk berbelanja tapi hanya untuk cuci mata. Karena mereka sadar mereka berdua adalah anak kos dari keluarga yang sederhana. Belum saatnya mereka berbelanja seperti orang kaya.
Mereka hanya menikmati suasana seperti ini. Berjalan cuci mata seperti ini saja sudah membuat mereka sangat bahagia.
Saat baru keluar dari toko pakaian wanita tiba - tiba tanpa sengaja mereka menabrak seorang pria.
Bruuuuk.....
"Ups.. eh.. maaf Om eh Mas kami gak sengaja" ucap Ratna.
"Oke tidak apa - apa, lain kali hati - hati jalannya. Kalau jalan lihat - lihat sekeliling jangan jalan makai mata. Jalan itu pakai kaki tapi mata di pakai buat melihat" ucap pria yang mereka tabrak.
Sontak Cinta dan Ratna minggir karena jawaban pria yang mereka tabrak.
"Maaf - maaf" Cinta dan Ratna menundukkan badan tanda permohonan maaf dan hormat mereka.
Mereka langsung lari menjauh dari dua orang pria yang ada di hadapan mereka.
"Iiiih cowok itu seram banget Cin" ucap Ratna.
"Iya, aku sampai merinding. Suaranya mirip seperti suara Bosku, menyeramkan iiiih aku merinding lagi" sambut Cinta.
Mereka semakin cepat berjalan dan menjauh dari dua pria yang ada di hadapan mereka.
"Dasar cabe - cabean, mereka pasti ayam kampus. Lagi cari mangsa" umpat Melodi.
"Gila kamu Od, mereka seperti gadis baik - baik. Pakai jilbab gitu kok dua - duanya" sambut Wildan.
"Halaaah zaman sekarang jilbab hanya menutupi kedok mereka saja agar terlihat baik padahal tingkah laku mereka jauh lebih buruk dari penampilan mereka" ujar Melodi.
"Ih gak juga masih ada kok gadis baik di dunia ini. Tapi aku kok merasa wajah gadis yang satunya tidak asing ya? Seperti udah sering lihat tapi dimana ya?" tanya Widan.
"Kamu selalu aneh milih gadis" ujar Melodi.
"Aneh apanya? Justru bagus donk pilihanku. Aku selalu hormat melihat wanita baik - baik menutup aurat mereka. Mereka berani tampil tertutup, tidak menonjolkan bagian tubuh mereka yang hanya layak dilihat dan dinikmati oleh suami mereka kelak. Aku malah muak melihat wanita - wanita yang ada di diskotik. Mereka murahan, bisa di jamah, di sentuh dan dinikmati oleh pria mana saja yang punya banyak harta" sambung Wildan.
"Aku pusing lama - lama jalan sama kamu. Sepertinya kamu cocok jadi ustadz aja" komentar Melodi.
Melodi melanjutkan langkahnya berjalan ke depan.
"Cinta.. iya Cinta Od. Itu tadi Cinta. Aku baru ingat sekarang. Aku yakin salah satu dari gadis itu adalah Cinta" teriak Wildan.
Langkah Melodi terhenti.
Apa benar salah satu dari gadia itu Cinta? Ngapain dia malam - malam ke Mall. Mau cari mangsa? Aku yakin dua gadis tadi sengaja melanggar aku untuk mencari mangsa. Cih mereka kira aku tertarik dengan mereka. Sampai kapan pun aku tidak akan melirik gadis seperti itu. Batin Melodi.
"Benar itu Cinta Od, aku yakin sekali? Duh kenapa baru ingat sekarang ya. Kemana mereka perginya tadi?" tanya Wildan sambil melirik ke sekeliling Mall mencari sosok Cinta.
"Terus kalau memang benar salah satu dari mereka itu Cinta kamu mau ngapain? Mau ngajak mereka ketemua bareng? Cih.. aku udah tau apa isi kepala mereka. Mereka sengaja menabrakku tadi , siapa tau aku tertarik dengan mereka dan berujung kencan. Huuuh trik murahan" umpat Melodi.
Wildan hanya menggeleng - gelengkan kepalanya menatap Melodi.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Novika Riyanti
laahh😅😅😄
2022-11-27
1
Siti Jufrah
buruk sangka mulu ni si melow dingin
2022-08-31
1
Sugiharti Rusli
ih udah suudhon aja jadi orang ni si Odi
2022-08-18
1