Dikampus Cinta.
"Cinta.." panggil Ratna.
Cinta baru saja keluar dari ruangan dosen pembimbingnya. Dengan senyuman penuh arti.
"Yeeees.. disetujui" teriak Cinta.
"Alhamdulillah.... selamat ya" ucap Ratna.
Mereka berpelukan bahagia.
"Kalau kamu duluan tamat jangan tinggalin aku ya, bantuin donk biar aku juga bisa secepatnya menyusul kamu" pinta Ratna.
"Assshiaaaap" balas Cinta.
Mereka berpelukan lagi dan tertawa bersama. Setelah itu mereka berjalan melewati lorong kampus menuju kantin.
Sesampainya di kantin Cinta langsung mencari surat kabar hari ini. Cinta langsung membukanya dan mencari di kolom lowongan pekerjaan.
"Yeees... sepertinya keberuntunganku masih bersinar hari ini" ucap Cinta.
"Apaan Cin?" tanya Ratna penasaran.
"Ada lowongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di salah satu apartemen elite. Mudah - mudahan gajinya besar" jawab Cinta.
Cinta langsung meraih ponselnya dan menekan nomor yang bisa dihubungi yang tertera di surat kabar itu.
Sementara di kantor Melodi.
Melodi sedang sibuk melanjutkan pekerjaannya. Tiba - tiba terdengar bunyi sering ponsel Wildan.
"Ya selamat siang" sapa Wildan.
"Benar, iya saya yang memasang iklan di surat kabar itu. Bukan... bukan untuk saya tapi untuk teman saya" jawab Wildan.
Melodi menghentikan aktivitasnya dan menatap Wildan.
"Baik, teman saya yang punya apartement itu. Dia hanya ingin apartementnya di bersihkan saat dia sedang bekerja. Dia tidak mau bertemu dengan anda. Terserah jam berapa Anda bisa datang setiap harinya yang penting jangan sampai bertemu dengan pemilik apartement yang tak lain adalah teman saya. Boleh - boleh besok tinggalkan saja data pribadi anda di kantor pengawas apartement nanti saya akan baca profil anda. Kalau teman saya setuju nanti kunci apartement akan kami titipkan di kantor pengawas apartement. Anda bisa mulai bekerja keesokan harinya" ucap Wildan.
Tak lama telepon terputus.
"Apa kamu sedang membicarakan aku?" tanya Melodi.
"Iya, kemarin kan kamu mencari orang untuk membersihkan apartement kamu. Jadi aku memasang iklan di surat kabar" jawab Wildan.
"Ribet amat tinggal cari jasa penyalur, ngapain harus buat iklan segala. Lagian kalau pembantu itu tidak jujur kita tinggal mudah menuntut jasa penyalur nya" ucap Melodi.
"Semua ada lebih kurangnya Di. Selama ini kan aku sudah sering melakukan hal seperti itu tapi kamu selalu tidak cocok dengan cara kerja mereka. Kali ini gak ada salahnya kalau aku melakukan trobosan baru. Kita lihat saja nanti data pribadi gadis itu" jawab Wildan.
"Yakin banget kamu si penelepon itu masih gadis?" tanya Melodi.
"Suaranya renyah banget bro, merdu. Mendengar suaranya aku yakin dia masih muda dan masih gadis. Aku jadi semakin penasaran dan tak sabar membaca biodata nya" ungkap Wildan.
"Dasar pemangsa wanita" umpat Melodi.
"Siapa tau masih original bro. Aku bosan dengan wanita - wanita yang setiap hari kita temui. Mereka terlalu berbisa, walau itu sudah tidak mempan lagi bagi kita tapi tidak ada salahnya mencari yang berbeda dari biasanya" ucap Wildan.
"Jangan kamu bilang kalau itu juga trobosan baru" ujar Melodi.
"Ya baru saja aku mau mengatakan begitu pada kamu" balas Wildan.
"Cepat selesaikan masalah kerjasama kita dengan Perusahaan XX. Aku tidak mau mendengar ada kendala lagi. Dari pada kamu hanya duduk santai di situ lebih baik bekerja" perintah Melodi.
"Siaaaap Bos" sambut Wildan langsung.
Wildan berdiri dan berjalan meninggalkan ruang kerja Melodi.
Kembali ke kampus Cinta.
"Aneh permintaannya" ucap Cinta penasaran setelah menutup teleponnya.
"Aneh apanya?" sambut Ratna penasaran.
"Kerjanya pakai syarat. Pemilik apartement mau apartementnya di bersihkan setelah si pemilik pergi atau tidak ada di tempat. Dia tidak mau bertemu atau kata lainnya kalau pemilik apartementnya ada di rumah aku harus libur. Lumayan juga jadi aku bisa kerja santai sambil menyelesaikan skripsiku" jawab Cinta.
"Kamu gak takut Cin?" tanya Ratna.
"Takut apanya?" tanya Cinta balik.
"Jangan - jangan pemilik apartementnya punya penyakit langka, atau mafia atau mungkin pria cacat yang jelek" jawab Ratna.
Cinta terdiam sesaat mencoba menelaah ucapan sahabatnya.
"Tapi sepertinya pria yang aku hubungi tadi tidak menakutkan dan suaranya sangat sehat. Aaah apa salahnya kalau aku coba. Toh aku tidak akan dirugikan. Aku bisa bekerja tanpa pengawasan dan bebas di apartemen itu" ungkap Cinta.
Ratna hanya menggelengkan kepalanya.
"Besok temani aku ya antar surat lamaran. Dia meminta biodataku" ajak Cinta.
"Kemana?" tanya Ratna.
"Ke Apartement XXX jalan XXX" jawab Cinta.
"Waaaaow... itu pemukiman elite Cin, apartement orang - orang kaya tuh. Gila, kamu bisa bekerja di situ. Enak banget" sambut Ratna terkejut.
"Makanya, siapa tau nasibku memang sedang beruntung kali ini dapat gaji besar tanpa harus capek - capek kerja keras. Aku butuh banyak waktu untuk menyelesaikan skripsiku. Agar aku bisa lulus dengan cepat" ucap Cinta.
"Oke deh besok kita ke sana ya" ujar Ratna.
"Sekarang kita masuk yuk ke kelas. Ada mata kuliah si dosen killer. Nanti bisa kena hukuman kalau kita telat" ajak Cinta.
Cinta dan Ratna berjalan menuju kelas mereka setelah memesan minuman sebelumnya.
Sepulang dari kampus Cinta langsung menyiapkan surat lamarannya untuk besok. Dia menyusun semua data - data pribadinya.
Nama : Cinta Aurora
TTL : Jakarta, 6 Juni 2001
Umur : 21 tahun
Status : Belum menikah, anak yatim piatu dan anak ke dua dari dua bersaudara.
Asal : Kota XXX
Pendidikan Akhir : SMUN di Kota XXX. Saat ini masih kuliah di Universitas XXX Jurusan Ekonomi.
Alamat : Kost Muslimah Jalan XXX
Pengalaman Kerja :
- Pernah bekerja di Cafe XXX sebagai pelayan.
- Pernah bekerja sebagai pelayan toko di Toko XXX.
Keahlian : Bisa memasak, bersih - bersih dan mencuci juga menyetrika.
Kelebihan : Rajin, jujur, kerja tepat waktu, disiplin dan amanah.
Hobby : Menyanyi.
Cinta selesai mengetik biodata pribadinya dan mencetaknya. Diujung bagian atas tak lupa Cinta menempelkan pas foto dirinya yang berwarna
"Alhamdulillah akhirnya selesai semua. Besok sebelum ke kampus aku akan pergi ke apartement itu untuk mengantarkan data pribadi dan surat lamaranku ini. Mudah - mudahan aku di terima" gumam Cinta.
Setelah semua selesai Cinta beranjak ke kamar mandi untuk bersih - bersih kemudian tidur.
Keesokan harinya seperti rencana Cinta dan Ratna. Sebelum berangkat ke kampu mereka terlebih dahulu mengantarkan surat lamaran Cinta ke apartement yang sesuai dengan alamat yang tertera di surat kabar.
Cinta memberikan surat lamarannya itu ke bagian pengawas apartement. Baru setelah itu Cinta dan Ratna melanjutkan perjalanan mereka menuju kampus.
Sore harinya di apartement Melodi, Wildan mengambil surat lamaran yang di titip Cinta di bagian pengawas apartement. Wildan membuka dan membaca isinya.
"Menarik.. seperti dugaanku dia masih gadis dan sangat muda. Cantik dan pintar lagi. Mudah - mudahan keahliannya memang sesuai seperti yang tertulis di kertas ini" ucap Wildan.
Melodi langsung menyerahkan syarat - syarat asisten rumah tangga yang harus ditepati saat bekerja di apartementnya.
"Nih jangan lupa suruh wanita itu membaca semua peraturanku dan jangan sekalipun melanggarnya atau dia akan aku pecat" pesan Melodi.
Seperti biasa, Wildan menarik nafas panjang. Disini lah letak permasalahannya. Melodi membuat peraturan yang terkadang sulit diterima orang. Untung saja Wildan sudah mengenalnya sejak kecil jadi Wildan merasa kalau tingkah laku Melodi itu tidaklah aneh.
"Semoga gadis itu betah bekerja di apartemen ini" sambut Wildan.
"Kita lihat saja" jawab Melodi.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Lina Abby
lah kok sqrjana lamat kerja jd asiaten...?
bkn knttor Odi..?
2022-10-18
2
Ry
kirain melodi cwek
2022-10-08
1
Rahman Hartomo
kyk sinetron cinta melody di tv
2022-09-29
1