Bab 20

"Maaf Bos kami tidak bisa menemukan anak itu. Kami sudah mencari informasi tentang keluarganya. Rumah orang tuanya sudah dijual dan sepertinya mereka tidak tinggal di kota ini lagi" ucap seorang pria dari seberang.

"Bodoh.. bodoh.. bodoh... mencari informasi seorang anak kecil saja kalian tidak bisa. Aku tidak mau tau, kalian harus bisa menemukan anak itu" jawab Melodi dengan nada yang sangat marah.

"Ba... baik Bos" jawab Pria tersebut.

Telepon terputus.

"Sial.. sial.. siaaaal.... " Melodi memukul meja kerjanya dengan sangat kuat dan penuh amarah.

"Mencari anak kecil berumur empat belas tahun saja tidak becus. Anak itu kan terluka parah saat kecelakaan itu. Bagaimana mereka tidak bisa menemukan siapa yang membawa anak itu, dimana dia di rawat dan siapa yang membawanya? Dasar gak becuuuus" umpat Melodi kesal.

Dadanya naik turun karena emosi. Sudah tujuh tahun dia mencari keberadaan anak yang selamat dalam kecelakaan orang tuanya.

Tujuh tahun ini juga Melodi mencari keluarga anak itu. Karena dari informasi yang dia dapatkan terakhir anak itu mempunyai satu orang saudara yang tidak ikut di dalam kecelakaan maut itu.

Saat kejadian kecelakaan Melodi sibuk dengan acara pemakanan kedua orang tuanya. Setelah sepekan berlalu baru dia mencari tau informasi tentang kecelakaan orang tuanya.

Setelah itu terjadi tragedi, perusahaan Papanya mengalami kerugian karena kematian orang yang sangat berpengaruh dalam perusahaan tersebut.

Lagi - lagi Melodi harus disibukkan dengan upaya penyelamatan perusahaan sambil berjuang menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

Bersyukur dia adalah anak yang pintar hingga semua bisa dia atasi walau dengan sekuat tenaga, air mata dan darah telah dia korbankan.

Oleh sebab itu Melodi tidak bisa memaafkan apapun yang terjadi dalam kecelakaan itu. Walau semua orang mengatakan bahwa kecelakaan itu murni karena cuaca buruk, bahkan polisi sendiri sudah menjelaskan dengan cukup terperinci kepada Melodi.

Tapi Melodi tidak bisa menerimanya. Dia sangat marah karena ada satu orang yang selamat dalam kecelakaan it Dia marah mengapa anak itu bisa selamat sedangkan kedua orang tuanya tidak.

Melodi marah sehingga mengharapkan kematian anak yang tidak bersalah itu. Bagi Melodi anak itu tetap salah, dia salah karena selamat. Harusnya anak itu mati bersama orang tuanya. Sehingga adil semuanya mati dalam kecelakaan itu.

"Od pulang yuk?" ajak Wildan.

Melodi melirik jam tangannya. Sudah menunjukkan jam setengah lima. Tubuh dan pikirannya sangat lelah hari ini. Apalagi barusan dia mendapatkan kabar buruk tentang orang yang dia cari selama tujuh tahun ini.

Melodi langsung merapikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang kembali ke apartement.

"Yuk kita pulang, kepalaku pusing rasanya mau pecah" ajak Melodi.

Melodi berjalan lebih dulu keluar dari ruangan kerjanya menyusul Wildan yang berjalan di belakangnya.

"Kamu kenapa, sakit lagi?" tanya Wildan.

"Tidak aku hanya sedang banyak pikiran" jawab Melodi.

"Apa tentang pekerjaan? Bukannya semua baik - baik saja?" tanya Wildan penasaran.

"Tidak.. tidak.. ini masalah lain" jawab Melodi dingin.

"Masalah apa Od, berbagilah padaku agar penat di kepala kamu berkurang?" tanya Wildan.

"Sudahlah Wil, aku hanya ingin cepat out dan istirahat" jawab Melodi.

Melodi tidak ingin bercerita pada Wildan tentang kabar buruk yang barusan dia dapatkan. Karena nanti Wildan pasti akan mengoceh panjang dan menceramahinya agar dia berhenti membalas dendam.

Melodi tidak mau amarahnya kembali terpancing. Yang dia butuhkan hanya istirahat di apartementnya.

Sekitar jam lima sore Melodi dan Wildan sudah sampai di apartement Melodi. Sepet biasa Cinta sudah menyiapkan makan malam dan kopi untuk mereka.

Melodi langsung menyeruput kopi itu sambil duduk di ruang TV.

"Aaaah kopi Cinta memang yang terbaik" puji Wildan yang duduk di dekatnya.

"Eh apa itu?" tanya Wildan ketika melihat sesuatu di atas nakas dekat lemari TV.

Wildan berdiri dan mengambilnya. Ada satu bungkus coklat dan kado kecil. Wildan menyerahkannya kepada Melodi karena barang - barang ini pasti untuknya. Dia tidak mau bersikap seenaknya di rumah Melodi walau Melodi adalah sahabatnya.

"Sepertinya ini untuk kamu" ucap Wildan .

Melodi membuka kado itu dan melihat isinya. Ada dasi dan selembar kertas.

Bos

aku ada sedikit bingkisan untuk Bos. Jangan dilihat dari harganya ya.. Ini adalah bentuk ucapan terimakasih ku karena Bos sudah memberikan bonus untukku kemarin.

Aku bukan gadis yang tidak tau balas budi. Ini aku beri kado untuk Bos semoga Bos suka memakainya.

Oh iya ini juga ada coklat dan di kulkas ada es krim. Anggaplah itu traktiran dariku karena aku mendapatkan gaji pertamaku.

Semoga coklat dan es krim di kulkas bisa melonggarkan kepenatan Bos bekerja seharian ini. Ingat Bos jangan terlalu serius nanti cepat tua. Sayang wajah ganteng bos terbuang percuma.

Makanlah coklat dan es krim nya untuk mengurangi stress. Semoga Bos suka ya..

Ttd

Cinta ❤

Tanpa sadar Melodi tersenyum tipis ketika membaca surat dari Cinta.

"Yah baru aja mau bergerak aku udah kalah" ucap Wildan.

Dari sikap Melodi, Wildan sudah tau kalau ada sesuatu yang terjadi antara Melodi dan Cinta. Wildan sangat mengerti sifat Melodi karena mereka sudah bersahabat sejak kecil.

Melodi tidak akan pernah mau mengakui perasaannya. Wildan yakin perlahan - lahan Cinta sudah masuk ke dalam hati Melodi. Walau Melodi berusaha keras melawannya dan menampiknya.

Wildan tidak kecewa karena hal inilah yang dia harapkan. Tak perlu memberikan perhatian khisut pada Cinta agar Melodi cemburu. Dari sikap Melodi ini Wildan sudah tau ada cinta di hari Odi dan cinta itu adalah Cinta.

Meskipun Wildan tidak bisa memastikan sebesar apa perasaan Odi tapi ini adalah langkah awal yang baik.

"Aku makan duluan ya, aku mau balik cepat ke apartement, aku baru ingat ada kerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Wildan.

Melodi hanya diam tidak menjawab ucapan Wildan. Dia sibuk menatap dasi yang Cinta berikan.

Ternyata gadis itu manis juga. Tau balas budi. Melodi tau harga dasi ini pasti tidaklah mahal tapi hatinya rasanya menghangat mendapatkan perhatian seperti ini. Dia juga sangat senang mendapatkan kado coklat.

Sudah lama juga dia tidak pernah makan coklat lagi. Bahkan terpikirpun tidak untuk membelinya. Karena Cinta baru dia tersadar makanan ini dulu sangat dia sukai.

Melodi membuka bungkusan coklat itu dan memakannya. Tak lama kemudian Wildan pamit kembali ke apartementnya. Kini hanya tinggal Melodi sendiri menatap bingkisan yang Cinta berikan.

Melodi ingat ada satu lagi pemberian Cinta yang belum dia nikmati. Dia segera berjalan ke dapur dan membuka kulkas.

Melodi melihat ada satu bungkus es krim di dalam kulkasnya.

"Cih dasar pelit, apa dia kira tubuh sebesar aku ini cukup hanya makan satu bungkus es krim seperti ini. Besok akan aku suruh dia traktir aku es krim yang banyak" umpat Melodi kesal.

Tapi dalam hitungan detik es krim sudah masuk ke dalam mulutnya.

.

.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Nisaaayu

Nisaaayu

sialnya ku bertemu dengan cinta semu... tertipu tutur dan caramuu.. seolah cintaiku....

2023-03-31

1

Radheyaputera

Radheyaputera

ternyata cinta juga semanis es cream

2022-10-09

1

Putri Salsabila

Putri Salsabila

es krim

2022-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 218
219 Bab 219
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Bab 229
230 Bab 230
231 Bab 231
232 Bab 232
233 Bab 233
234 Bab 234
235 Bab 235
236 Bab 236
237 Bab 237
238 Bab 238
239 Bab 239
240 Bab 240
241 Bab 241
242 Bab 242
243 Bab 243
244 Bab 244
245 Bab 245
246 Bab 246
247 Bab 247
248 Bab 248
249 Bab 249
250 Bab 250
251 Bab 251
252 Bab 252
253 Bab 253
254 Bab 254
255 Bab 255
256 Bab 256
257 Bab 257
258 Bab 258
259 Bab 259
260 Bab 260
261 Bab 261
262 Bab 262
263 Bab 263
264 Bab 264
265 Bab 265
266 Bab 266
267 Bab 267
268 Bab 268
269 Bab 269
270 Bab 270
271 Bab 271
272 Bab 272
273 Extra Part
274 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 274 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 218
219
Bab 219
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Bab 229
230
Bab 230
231
Bab 231
232
Bab 232
233
Bab 233
234
Bab 234
235
Bab 235
236
Bab 236
237
Bab 237
238
Bab 238
239
Bab 239
240
Bab 240
241
Bab 241
242
Bab 242
243
Bab 243
244
Bab 244
245
Bab 245
246
Bab 246
247
Bab 247
248
Bab 248
249
Bab 249
250
Bab 250
251
Bab 251
252
Bab 252
253
Bab 253
254
Bab 254
255
Bab 255
256
Bab 256
257
Bab 257
258
Bab 258
259
Bab 259
260
Bab 260
261
Bab 261
262
Bab 262
263
Bab 263
264
Bab 264
265
Bab 265
266
Bab 266
267
Bab 267
268
Bab 268
269
Bab 269
270
Bab 270
271
Bab 271
272
Bab 272
273
Extra Part
274
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!