Deep Talk

Setelah hidup seperti anak tiri selama lebih dari 20 tahun, baru kali ini Yuhi merasa di ratukan. Di rumah Chenle dia hidup seperti permaisuri, maid selalu ada setiap dia butuh dan senantiasa hormat padanya.

Sebenarnya rasanya sama saja saat menjadi nona muda di rumah keluarga Naka ataupun rumah keluarga Zhong, Yuhi sama-sama dihormati dan di layani para maid. Bedanya di rumahnya sendiri ia lebih seperti tawanan perang.

Chenle memperlakukannya dengan sangat baik, dia memberi Yuhi mobil, dia juga lembut dan perhatian padanya. Chenle bahkan memberinya uang jajan. Intinya dia adalah tipikal suami  idaman.  Satu hal saja yang membuat Yuhi sedikit was-was ketika bersama Chenle, lelaki itu sangat tidak suka di bantah.

"Yuhi.... " Panggilnya. Chenle sudah menunggu Yuhi selama 10 menit di kamar mandi tapi gadis itu tidak kunjung keluar.

"Yuhi apa yang kau lakukan di dalam? Cepat keluar dan temani aku minum.." Teriak Chenle lagi.

Pasca adegan ciumannya dengan Chenle kemarin malam, suasana di antara mereka menjadi sedikit canggung.

Ah.. Tidak, lebih tepatnya hanya Yuhi yang merasa canggung  sementara Chenle biasa saja.

Yuhi keluar sedikit malu-malu dari kamar mandi. Seharian ini dia memang menghindari Chenle, dia pergi ke kampus dengan supir dan melakukan kegiatan seharian tanpa Chenle. Tapi harapan mendapat malam yang tenang dengan tidur lebih dulu sebelum Chenle pulang telah sirna. Lelaki itu tiba bersamaan saat dia tiba dari kampus.

"Kau bisa minum?" Chenle mengangkat cawan araknya.

"Iya, bisa." Yuhi bersusah payah untuk terlihat biasa saja. Gadis itu duduk di sofa, mengambil jarak di samping Chenle.

Seekor bayi anjing pudle di pangkuan Chenle menarik perhatiannya.

"Kau punya anjing?" Kedua mata Yuhi berbinar.

"Namanya Dusty." Jawab Chenle. Lelaki itu meminta Yuhi untuk duduk lebih dekat lalu meletakkan Dusty di pangkuan Yuhi.

"Kupikir kau merasa canggung setelah ciuman kemarin jadi aku sengaja membawa Dusty untuk mencairkan suasana."

Oh God !! Harusnya Chenle tidak perlu membahasnya. Yuhi yang sempat melupakan masalah itu karena melihat Dusty, jadi teringat lagi. Zhong Chenle itu sangat peka ya. Dia bisa paham meski Yuhi tidak mengatakannya.

Chenle menuang arak untuk Yuhi dan gadis itu menerimanya. Lelaki itu sempat memperingatkannya sebelum Yuhi mulai menenggak cawan pertamanya.

"Ini agak kuat." Kata Chenle.

"Aku cukup baik dalam hal minum alkohol." Jawab Yuhi santai. Ia meminum cawan pertamanya tanpa kesulitan.

Berikutnya tangan mungil Yuhi menggantikan Chenle menuang arak dari guci kecil bermotif naga dan mereka melakukannya secara berulang sampai minuman itu habis.

Keduanya masih sama-sama sadar, tidak ada yang terpengaruh alkohol sedikitpun.

"Chenle.." Yuhi membuka suara setelah sekian lama diam.

"Hm...?" Chenle menatapnya.

"Kau bilang tidak ada untungnya menikahiku kan, lalu.. kenapa kau menerimanya?"

"Kau tidak tersinggung karena ucapanku waktu itu kan??" Chenle balik bertanya. Yuhi menggeleng.

"Tidak. Tentu saja tidak.  Aku hanya ingin tau alasanmu, itu saja. "

Mereka saling beradu tatapan sebelum Chenle memulai ucapannya.

"Aku hanya kasihan padamu." 

Jawaban yang sudah Yuhi duga. Gadis itu tertawa miris. Apa dia terlihat sangat menyedihkan hingga harus di kasihani?

"Lalu... kenapa kau mau merepotkan dirimu untuk hidup dengan orang menyedihkan sepertiku padahal kau bisa saja menceraikanku dan hidup dengan orang yang kau cintai?"

Yuhi tidak tau kenapa Chenle tertawa mendengar pertanyaannya. Lelaki itu bukan tertawa geli tapi tertawa meremehkan.

"Cinta ya ..?  " dia masih tergelak membuat ucapannya terputus.

"..... sayangnya sudah lama aku tidak peduli tentang rasa cinta. Bagiku asal kau cantik, perilakumu baik dan aku merasa nyaman itu sudah cukup. Aku tidak butuh rasa cinta yang nantinya bisa berbalik melukaiku."

Yuhi diam. Dia pikir mungkin Chenle punya semacam trauma tentang sebuah hubungan hingga dia bisa bicara seperti itu. Meskipun Yuhi sendiri pun tidak menerima banyak cinta dari keluarganya setidaknya dia masih berharap untuk di cintai.

"Jangan pernah berpikir untuk pergi dariku. Bahkan jika harus mengurungmu di menara seperti rapunzel, maka akan kulakukan."

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!