Kedua mata pekat Chenle terbelalak. Binar di matanya meredup di gantikan dengan tatapan miris dan ngeri tatkala ia melihat punggung Yuhi yang penuh dengan luka cambukan. Beberapa lukanya bahkan masih baru dan meradang.
"I-itu... "
"Papa ku selalu melakukan ini setiap kali aku melakukan kesalahan bahkan kesalahan yang sangat remeh pun tidak bisa ia toleransi. " Yuhi menaikkan kembali kemejanya dan mengancingkan kemejanya selagi ia memunggungi Chenle .
Chenle ingat perkataan Steve tentang Kris adalah pribadi yang keras dan kasar. Tapi Chenle tidak pernah membayangkan ada orang tua yang tega melakukan ini pada anak perempuannya.
"Aku sudah tidak tahan lagi. Untuk itu aku memintamu menikahiku. Karena hanya dengan menikah aku bisa lepas dari siksaannya." Yuhi kembali berbalik dan menatap Chenle yang kehabisan kata-kata.
Dalam budayanya, anak perempuan adalah tanggung jawab orang tuanya sampai dia menikah. Dan setelah menikah, anak perempuan boleh pergi dari rumah untuk mengikuti suaminya. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk Yuhi lepas dari belenggu Kris dan membebaskan tubuh serta batinnya dari siksaan.
"Tapi... kenapa harus aku ? Bukankah banyak pria diluar sana yang melamarmu?" Chenle tau seberapa seriusnya masalah ini dan seberapa berbahayanya jika dia sampai ikut campur dalam masalah keluarga Naka . Bisa-bisa perang antara 2 negara akan pecah jika dia membuat ayah Yuhi tersinggung.
"Aku tidak mau menikah dengan om-om... dan aku juga belum siap untuk menikah. Alasan utama aku memilihmu adalah karena kekuasaan keluargamu dalam hal bisnis dan juga kekayaan keluargamu. Selain itu kau juga tidak tertarik denganku bukan... ? itu akan lebih mudah untuk kita berpisah nanti."
Chenle menaikkan sebelah alisnya, gadis itu mencoba memanfaatkan kekuasaan keluarganya? lalu kabur begitu saja dengan mengandalkan kata cerai?
jadi.. apa untungnya itu buat Chenle? Bukankah ini tidak adil?
"Tujuanmu menikah adalah untuk bercerai? Lalu.. apa yang akan kau lakukan setelah bercerai?"
"Aku akan bersembunyi di luar negri atau berpura-pura mati dan mengganti identitasku."
Chenle diam. Dia menghela nafas panjang dengan kedua tangan yang terlipat di dada. Sekali lagi ia memandang wajah Yuhi yang terlihat sangat tersiksa dan frustasi.
Perasaan iba tiba-tiba menggerayanginya. Meskipun Chenle bukan tipe lelaki yang peduli pada masalah orang lain tapi mendengar kisah miris Yuhi sungguh membuat hati nuraninya bangkit. Gadis itu pastilah sangat menderita hingga berpura-pura mati menjadi satu-satunya tujuan hidupnya.
Chenle bimbang. Ia tidak pernah merasa begitu berempati pada seseorang hingga dia harus mengorbankan masa depannya demi orang itu. Terutama jika dia sama sekali tidak diuntungkan disini.
Pernikahan itu bukan permainan. Itu menyangkut nama baik kedua keluarga besar. Terutama jika orang yang kau hadapi adalah iblis hidup bernama Kris. Salah langkah bisa membuat keluarga Zhong hancur.
Chenle sudah tau jawabannya bahkan tanpa dia harus berpikir dua kali. Akan lebih baik jika dia tutup mata dan bersikap bodo amat seperti biasanya. Tapi Chenle tidak tega mengatakannya langsung di depan Yuhi. Terutama setelah melihat tatapan memelas gadis itu.
Chenle berdehem sekali sebelum dia melangkah keluar tanpa berkata apapun, tapi ditengah jalan Yuhi menarik ujung jaketnya yang membuat langkah Chenle harus terhenti.
"Kumohon, tolong aku...."
Chenle tidak ingin menoleh. Dia pergi begitu saja tanpa berucap.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments