Young Master
"Namamu Zhong Chenle? "
Chenle menatap aneh pada seorang gadis yang telah berani mengganggu makan siangnya.
"Apa maumu? " Ia berkata malas.
"Menikahlah denganku."
Chenle terkejut hingga hampir tersedak. Lelaki itu menatap tajam ke arah Yuhi lalu tertawa ketika tubuhnya bergeser lebih tegak.
"Tidak mau."
"Ck.. mana bisa begitu..."
Yuhi berdecak. Dia menyodorkan sebuah map berwarna merah ke meja Chenle dan duduk di hadapannya tanpa ijin.
"Jangan langsung menolak, baca proposal pernikahanku dulu dan pertimbangkan." Lanjutnya.
"Kurasa aku tidak perlu mempertimbangkannya lagi. Buat apa aku menerima lamaran seorang gadis aneh kurang ajar yang mengganggu makan siangku." Chenle mendorong map itu kembali ke arah Yuhi tanpa berniat membacanya.
"Tuan muda Zhong. Aku pastikan kau tidak akan rugi menikah denganku. Baca dan pertimbangkan.. okey.." Yuhi memaksa. Beradu tatapan dengan Chenle mendadak membuat kepercayaan dirinya merosot hingga ia harus memilih mengalihkan pandangannya.
"Kau menyukaiku?" Pertanyaan Chenle terdengar seperti tuduhan.
Yuhi jadi merasa seperti gadis murahan yang tengah mengemis cinta padanya.
"Tidak."
"Lalu apa alasanmu melamarku?"
"Karena kau kaya."
*********
Chenle dilanda kebingungan. Meskipun wajahnya tidak menunjukkan demikian.
Lelaki itu duduk tenang di ruang kerja ayahnya dengan tangan yang sibuk membolak balikkan proposal Yuhi.
Chenle bukannya tidak mengenal gadis itu. Dia berada satu kampus dengan Chenle bahkan mereka sering berpapasan di beberapa mata kuliah yang sama. Chenle ada di jurusan Cullinary Bussines sementara Yuhi di Cullinary art.
Tapi pengetahuannya tentang gadis itu ya hanya sebatas itu, tidak lebih. Dia bahkan baru tau kalau Yuhi adalah putri bungsu Naka Hiro atau yang biasa dikenal dengan nama Kris. Seorang pebisnis asal jepang yang Chenle tau adalah pemilik resort terkenal di Tokyo.
"Kau mencariku? Apa uang sakumu sudah habis ? " Seseorang bersuara lembut masuk ke ruangan dengan langkah tenang. Pria itu meletakkan tablet yang ia bawa di atas meja lalu duduk menatap Chenle.
"Pah..." Panggil Chenle.
"Hmm..?? " Steve, ayah Chenle melirik putra tunggalnya.
" Papa kenal Naka Hiro?"
Steve yang awalnya hanya memberikan setengah dari atensinya pada Chenle kini mulai menatap serius putranya.
"Kris? Kamu tidak membuat masalah dengan anaknya kan? "
Chenle menautkan alis. Kenapa papanya begitu khawatir? Ah tidak. Dia terlihat ketakutan.
"Aku tidak membuat masalah, tapi putrinya yang membuat masalah. Dia tiba-tiba melamarku."
Steve diam. Dia menatap map merah di tangan Chenle dengan rasa ingin taunya. Pria penuh karisma itu berjalan tenang menghampiri Chenle dan duduk di sampingnya. Mengambil alih map merah itu dari tangan putranya.
"Bukan Kris yang mengajukan?" Tanyanya. Chenle mengedikkan bahu.
"Kurasa ini keinginan putrinya sendiri."
Steve terlihat berpikir,
"Kau tertarik dengan putrinya ?"
Chenle lagi-lagi mengedikkan bahu.
"Aku tidak mengenalnya dengan baik. Jadi aku tidak bisa menilai apakah aku suka atau tidak."
Steve menghela napas. Dia sangat tau bagaimana Chenle. Putranya itu mungkin terlihat seperti anak muda lain yang urakan dan sembrono, tapi sebenarnya Chenle tidak pernah bertindak impulsif. Lelaki itu akan memikirkan setiap perbuatannya sebelum mengambil keputusan.
"Kris itu sangat keras dan tegas. Selain itu dia juga sosok yang kasar. Kalau saja ada orang yang mengusik keluarganya bisa di pastikan orang itu akan di temukan tanpa kepala keesokan harinya. "
Steve menatap Chenle dengan satu tangan menepuk pundak putranya.
"Papa tidak melarangmu menerima atau menolak ini. Tapi sebelum itu kau harus memikirkan konsekuensinya dengan matang."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments