Mencari Jawaban

Chenle tidak mengira jika dirinya akan bertemu Yuhi di kelas Principles of accounting and marketing hari ini. Entah dia saja yang kurang peka dengan keberadaan gadis itu sebelumnya ataukah karena Yuhi baru mengikuti kelas itu hari ini.

Chenle memang berencana menemui Yuhi setelah kelas tapi karena mereka tidak sengaja bertemu di kelas yang sama, Chenle berpikir dia tidak akan membuang waktu untuk mencari Yuhi lagi nanti.

Chenle berjalan menghampiri gadis itu dan lamat-lamat memperhatikan penampilannya.

Untuk ukuran seorang nona muda dari keluarga kaya, penampilan Yuhi bisa dibilang cukup sederhana. Rambut panjangnya terurai dengan bareface nya yang cukup mengesankan. Jarang-jarang ada perempuan yang percaya diri untuk tampil di depan umum tanpa sapuan make up.

Chenle mengambil duduk di samping Yuhi. Kelas ini berbentuk seperti aula dengan tribun membentuk setengah lingkaran yang bertingkat. Mahasiswa yang ikut dalam kelas ini juga sangat banyak hingga memudahkan Chenle untuk mengobrol tanpa ketahuan.

Gadis itu tampak sedikit gugup saat Chenle menggeser duduknya dan mengambil jarak sangat dekat dengannya.

" Naka Yuhi." Panggil Chenle.

Yuhi menoleh tapi tidak menjawabnya.

"Aku tau kau putri keluarga terpandang dan keluargamu juga kaya. Aku hanya berpikir apa bisnis keluargamu sedang merugi atau bangkrut....? " Chenle memang terbiasa blak-blakan. Bahkan ia tak pernah mau repot menggunakan bahasa yang lebih halus agar tidak terkesan mencemooh.

"Tidak." Jawab Yuhi singkat. Gadis itu baru akan menggeser duduknya saat tangan Chenle tiba-tiba melingkar di pinggangnya dan menjaga agar gadis itu tetap dekat dengannya.

"Kalau bukan karena keluargamu akan bangkrut, lalu apa tujuanmu melamarku?" Chenle meliriknya dengan senyuman manis yang terkesan mengintimidasi.

"Sudah kubilang kan, karena kau kaya. "

Chenle berdecak. Bukan itu jawaban yang ia inginkan. Maksudnya yah... jawaban itu terdengar tidak masuk akal untuknya.

"Kau mau bermain-main denganku ? "

"Apa maksudmu?" Yuhi menahan diri agar nada bicaranya tetap pelan. Dia tau banyak telinga yang akan menguping mereka untuk itu dia sangat berhati-hati.

Yuhi tidak bisa menebak apa yang di pikirkan lelaki itu ketika Chenle tiba-tiba mengangkat tangannya dan berseru.

"Profesor.. Yuhi demam. Saya akan mengantarnya ke klinik."

Yuhi melotot. Dia menatap kaget pada Chenle lalu menatap takut pada pria tua di depan kelas yang di panggil profesor.

Profesor bahkan belum menjawabnya ketika Chenle meraih tas Yuhi dan menarik gadis itu keluar kelas.

"Kau gila ?" Teriak Yuhi. Nafasnya sedikit memburu karena Chenle masih menariknya dengan langkah cepat yang memaksa Yuhi menyamakan kecepatannya.

Chenle tidak menjawab. Lelaki itu membawa Yuhi ke salah satu gedung olah raga kampus dan menyudutkannya.

"Aku tidak gila. Kau yang gila." Balas Chenle. Lelaki itu mengatur nafasnya sebelum kembali bicara.

"Kau wanita aneh yang tiba-tiba melamar laki-laki random. Apakah kau waras?"

"Aku tidak memilih laki-laki secara random. Aku hanya memilihmu." Kedua manik hitam mereka saling bertemu.

"Beri aku alasan lain selain karena aku kaya. "

Yuhi terlihat menghela nafas. Ia menunduk beberapa saat untuk menenangkan dirinya sebelum kembali mendongak untuk menatap Chenle. Anehnya Yuhi bukannya mau bicara, dia malah melepaskan satu persatu kancing kemejanya di hadapan Chenle dan membuat lelaki itu panik.

"Hey.. hey.. mau apa kau ??"

"Naka Yuhi.. kau sinting..? Kau mau memperkosaku ya??" Chenle mencoba menahan tangan Yuhi tapi di hempaskan oleh gadis itu. Sampai saat bra abu-abu Yuhi tampak jelas, Chenle jadi semakin panik.

"Naka Yuhi..."

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!