2 Jam perjalanan, akhirnya Zara sampai juga di rumah keluarga nya. Ternyata benar, Sang ibu yang saat ini sedang terbaring lemah karena sakit Gerd yang di derita ibu sedang kambuh. Zara menemani sang ibu hingga ibu kembali tidur.
Sedangkan di rumah sakit, Angga tak henti hentinya menatap ponselnya. Sudah hampir 3 jam, Zara tak kunjung menelfon ataupun memberikan kabar padanya. Angga sudah khawatir, Dia pun memutuskan untuk menghubungi Zara karena rasa khawatirnya. Baru saja Angga akan menelfon, malah panggilan dari Zara sudah masuk lebih dulu. Cepat cepat pemuda itu mengangkat telfonnya
"Assalamualaikum kak" ucap Zara di ujung sana
"Wa'alaikumsalam,, sudah sampai sayang?" tanya Angga dengan sangat pelan. Rasa cemasnya sudah luntur setelah mendengar suara gadis yang dia khawatirkan sejak tadi
"Sudah,, Alhamdulillah. Lagi apa? sudah makan belum?" tanya Zara
"Alhamdulillah kalau sudah sampai. Kakak belum makan, dari tadi nungguin telfon dari kamu. Kak Angga cemas tau gak!" terdengar suara Angga sedikit ketus
"Maaf yah,, tadi begitu Zara sampai rumah, ibu sedang makan. Jadi Zara nemenin ibu sampai ibu tidur lagi. Sakit ibu kambuh jadi Zara baru bisa kasih kabar sekarang" ucap Zara
"Iya gak papa, sekarang sudah tenang setelah denger suara kamu. Kamu istirahat gih, pasti capek kan?" ucap Angga
"Ya sudah,, Zara istirahat dulu ya,, nanti kita sambung lagi" Setelah obrolan mereka, Zara benar benar istirahat, sedangkan Angga baru bisa makan siang dengan tenang.
Sudah 3 hari Zara berada di rumah merawat ibunya. Kondisi ibu sudah semakin membaik dan selama itu pula Zara dan Angga terus berkomunikasi setiap Angga tidak sedang bertugas.
Saat malam menjelang, Zara bingung karena ayahnya menyuruh Zara untuk berpakaian rapi. Bukan hanya dia tapi juga bapak dan ibu juga saudara saudara lainnya malam itu terlihat sangat rapi, bahkan Zara di suruh memakai kebayak yang sudah di siapkan orang tuanya.
Sampai pada jam 8 malam, datanglah serombongan orang dengan berpakaian tak kalah rapi. Mereka adalah keluarga Bryan, salah satu pemuda yang juga satu daerah dengan Zara. Zara cukup kenal dengan keluarga itu karena Bapaknya Bryan adalah teman bapaknya Zara. Maksud kedatangan mereka adalah melamar Zara untuk Bryan. Tentu saja hal itu membuat Zara sangat kaget. Zara tidak bisa menolak karena bapaknya langsung menerima lamaran itu.
"Zara gak mau nikah sama Bryan! Zara gak cinta sama dia!" Teriak Zara saat keluarga bryan sudah pulang
"Kamu tidak bisa membantah ataupun menolak Zara! Bapak sudah memutuskan semuanya! kamu harus menikah dengan Bryan! dia itu anak baik, sukses dan dari keluarga terpandang! kamu akan hidup terjamin dan bahagia!!" Jawab pak Bagas
"Zara gak mau pak! Zara gak cinta! pokoknya Zara gak mau nikah! Titik!" teriak Zara sambil menangis
"Pernikahan sudah di tentukan! dan kamu tidak bisa menolak! asal kamu tau, Bapaknya Bryan sudah membiayai setengah dari kuliah kamu! kalau kamu menolak pernikahan ini, dari mana kita mengembalikan uang mereka hah?! kamu mau kita semua hidup jadi gelandangan?!" Bapak Zara bicara dengan nada tinggi saat itu
"Aku akan cari uang, dan aku akan kembalikan uang mereka!" jawab Zara
Plaaakkkkk
Tamparan keras mendarat begitu saja di pipi Zara malam itu
"Jangan berani kamu membantah ucapan bapak! Pokok nya kamu harus menikah dengan Bryan! TITIK!"
Zara berlari ke kamarnya dengan terus menangis. Dia tidak mau menikah dengan Bryan, pria itu pemaksa, kasar dan suka bertindak semaunya. Zara cukup kenal karena Bryan salah satu dari temannya dulu di SMA.
Zara merasa sangat tertekan, pikirannya ruwet, pusing hingga kepalanya stress rasanya, karena dia tidak bisa menolak pernikahan yang sudah di tentukan itu. Zara menangis sejadi jadinya karena ini sangat sulit dia terima.
"Aku tidak mau menyerahkan hidup ku pada orang yang tidak pernah aku cintai! aku tidak akan pernah mauu!!!"
Hingga ke esok harinya, Zara diam diam pergi dari rumah ketika dia mendapat kesempatan untuk kabur dari rumah nya. Zara hanya membawa tas kecil berisi benda berharga dan uang untuk ongkos kabur dari rumah. Kemudian Zara kabur ke kota dengan menaiki mobil Travel yang ada di daerahnya. Setahu keluarga, Zara pergi ke rumah temannya.
Zara tidak langsung kembali ke kosannya tapi dia menuju ke apartemen Angga.
"Kak Angga di mana?" tanya Zara melalui sambungan telfon
"Ini lagi di jalan mau pulang, ada apa Ra?" tanya Angga sambil menyetir mobilnya
"Zara baru sampai kota, sekarang udah deket di apartemen kak Angga" ucap Zara
"Hah?! kok gak ngabarin kalau balik hari ini?" tanya Angga kaget
"Mendadak. Kak Angga mau pulang kerumah ya?" tanya Zara
"Rencananya iya, tapi Sekarang kak Angga akan menyusul mu. Tunggu kakak ya" ucap Angga
"Iya" Jawab Zara
Angga langsung memutar arah dan segera menuju ke apartemennya. Sedangkan Zara yang sudah sampai lebih dulu, kemudian gadis itu menunggu di lobby.
Tak berselang lama, mobil Angga sudah memasuki area apartemen, Setelah Angga memarkirkan mobilnya, dia bergerak cepat mencari keberadaan kekasihnya. Angga melihat Zara sedang duduk sendiri di lobby apartemen.
"Zara,," Zara yang sedang memainkan ponselnya langsung menatap kedepan saat mendengar suara Angga
"Kak Angga" Zara langsung berdiri saat Angga menghampirinya.
"Kenapa gak ngabarin kalau pulang? kan bisa di jemput" ucap Angga merangkul bahu Zara
"Mendadak pulang, gak sempet kasih kabar " Jawab Zara, kemudian Angga mengajak Zara ke unit apartemennya
"Naik apa tadi? kakak gak lihat mobilmu, koper mu dimana?" tanya Angga
"Zara gak bawa mobil kak, naik Travel. koper juga gak bawa, pakaian Zara di kosan juga masih banyak" jawab Zara
"Pasti kamu capek, habis perjalanan jauh, mau makan apa?" tanya Angga
"Apa aja kak" jawab Zara
"Ya sudah kalau begitu,, kakak pesankan makanan kesukaan kamu aja ya. Istirahat aja di dalem, biar kak angga yang nungguin makanannya. Nanti kakak panggil kalau datang" ucap Angga saat mereka sudah berada di unit apartemen Angga.
"Iya" Jawab Zara
Kemudian Zara masuk kedalam kamar Angga dan beristirahat didalam sana, sedangkan Angga duduk di ruang tamu sambil menunggu makanan yang sudah di pesannya.
Didalam kamar, Zara merenung sendiri, dia tidak bisa tidur, pikirannya yang begitu kalut karena tertekan batin membuat dirinya berfikir tidak sehat. Zara tidak sudi memberikan kesuciannya pada orang yang tidak dia cintai, hingga akhirnya dia memutuskan untuk memberikan kesuciannya pada Angga, pria yang begitu dia cintai.
Zara beranjak ke kamar mandi, lalu membersihkan diri. Dia menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi, meyakinkan dirinya lagi, jika dia tidak akan pernah menyesal, Apapun resiko yang akan dia tanggung kelak nanti. Kemudian Zara keluar dan meminjam kemeja Angga yang tergantung didalam lemari.
"Zara,,, ayo kita ma,,,kan,," Angga terbengong saat dia masuk dan melihat Zara memakai kemeja putihnya. Kemeja itu terlihat kebesaran, bahkan sudah seperti daster untuk Zara, namun justru membuat Zara terlihat begitu menggoda.
"Ayo kita makan" Zara menatap Angga yang sedari tadi tidak berkedip
.
.
.
.
Woii bekedip woi!!!! nanti kesambet kamu Ngga! 😅
Kalian kalau mau cerita ini lanjut, kasih bunga dong aku🙃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Mazree Gati
uda saya skip 3episode ko masih flasback
2024-07-05
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jadi di sini Zara yg goda Angga
2023-12-23
5
Zeplin Radison
lanjutkan uni😀
2023-03-13
1