Setelah kegiatan di panti selesai, Mereka mengajak anak anak untuk makan bersama. Cukup ramai seperti sedang piknik saja mereka membooking salah satu meja cukup besar untuk makan bersama. Rangga seusia dengan Jasmin, hanya beda bulan saja. Sedangkan Abyan putra pertama Dika dan Dinda sudah menganggap Rangga seperti Jasmin adiknya.
"Rangga kamu titipkan di tempat penitipan anak terus Ra?" tanya Dinda
"Iya kak, kan gak ada yang jaga kalau Zara kerja" jawab Zara
"Titip aja di rumah, kan ada anak anak dan ada kakek dan nenekny juga. Lagian kan searah sama rumah sakit tempat kamu kerja" ucap Dinda
"Kak Byan dan kak Fatih kan cekolah, telus Langga cama ciapa bu?" sahut Rangga yang dari tadi mendengar percakapan mamanya dan Dinda
Dinda tersenyum kearah Rangga
"Kan masih ada Jasmin" jawab Dinda
"Langga kan anak laki laki, kata mama mainnya cama anak laki laki. Langga gak mau main cama Jasmin, nanti diajak main boneka" ucap Rangga dan membuat semua orang tertawa
"Jahmin juga gak mau main cama kak Langga!" Sahut Jasmin dengan cemberut
"Duh duh duh,,, anak ayah kok cemberut gitu? nanti cantiknya hilang loh, ayo senyumnya mana?" Ucap Dika dan Jasmin tersenyum
"Gak papa kak, Rangga biar Zara titipkan ke tempat penitipan. Kan aku kerjanya juga gak lama. Siang aku sudah pulang dan bisa menjaga Rangga. Nanti sesekali pas weekend Zara ajak Rangga main kerumah kakak" ucap Zara
"Ya sudah kalau begitu,, kalau ada apa apa, jangan segan buat kasih tau aku yah,, jangan anggap kami orang lain" ucap Dinda
"Iya,, maaf ya, kalau selama ini Zara dan Rangga sering ngerepotin kak Dinda dan pak Dika"
"Gak ngerepotin kok, kami sudah anggep kamu dan Rangga seperti keluarga. Iya kan bang? " tanya Dinda pada suaminya
"Iya" jawab Dika membenarkan perkataan istri nya
Zara merasa haru, di saat dia mendapat kesusahan, Dinda selalu ada membantunya. Bahkan saat Rangga lahir, Dinda yang membantu Zara menjaga Rangga.
Setelah mereka selesai makan, Zara dan Rangga pamit lebih dulu kepada Keluarga Dinda. Keduanya naik motor, dengan Rangga duduk di kursi khusus anak dan mereka segera pulang kerumah karena hari sudah beranjak sore. Sedangkan Dinda, Dika dan anak anaknya juga pulang kerumah mereka.
Beberapa menit kemudian Zara dan Rangga sudah hampir sampai di rumah, namun mereka di kagetkan dengan adanya beberapa mobil yang parkir di pinggiran jalan rumah kontrakan Zara.
"Ma,, kok banyak mobil palkil?" tanya Rangga
"Ntah,, mama juga gak tau sayang" Jawab Zara.
Kemudian motor Zara berhenti di depan rumah dan begitu kagetnya Zara saat melihat 3 orang pria yang jelas dia tau itu Dokter Bima, Dokter Kevin dan Dokter Gandi tengah duduk di teras rumah kontrakan Zara. Lalu Zara segera turun dari motor bersama Rangga.
"Selamat sore Dokter Zara" Sapa Dokter Bima
"Sore,, maaf sebelumnya,, ada apa ya, Dokter Bima, Dokter Kevin dan Dokter Gandi kemari?" Tanya Zara tanpa ingin basa basi
"Kalau saya ingin bertemu dengan Dokter Zara dan Rangga,, Oh iya Rangga, ini Om bawakan mainan untuk Rangga,," Dokter Bima memberikan paperbag berisi mainan untuk Rangga
"Rangga, Punya om saja, om belikan Rangga mainan senjata laras panjang, seperti tentara. Ini bisa bunyi loh,, keren kan?" ucap Dokter Kevin saat menunjukkan mainan yang dia belikan untuk Rangga.
"Rangga,, om gak bawa mainan untuk Rangga, tapi om bawakan makanan untuk Rangga dan mama. Rangga suka Cake kan? ini om bawakan cake keju dan cake coklat" ucap Gandi memberikan paperbag berisi makanan untuk Rangga.
Rangga terlihat bingung saat di sodori berbagai macam pilihan. Dia pun juga tidak mengenal ketiga pria Dewasa di depannya. Namun Rangga yakin mereka teman kerja sang mama.
" Langga binyun pilih yang mana!" ucap Rangga tampak berfikir.
Ketiga dokter itu terlihat sangat berharap Rangga memilih salah satu diantara mereka. Sedangkan Zara terlihat kesal karena ketiga rekan kerjanya itu berusaha mendekati dirinya lewat putranya. Tapi Zara mendiamkan, ingin melihat apa yang akan di lakukan putranya. Apa memilih salah satu diantara mereka atau menolak ketiganya.
"Ma,, Langga binyun" Ucap Rangga kepada Zara
"Kalau bingung gak usah di pilih semuanya sayang..." Zara memberikan ide
"Loh,, jangan gitu dong Dokter Zara,, jangan ngajarin anak nolak rejeki gitu" ucap Dokter Gandi
"Nolak rejeki dari hongkong! kalian memanfaatkan anak kecil demi kepentingan kalian!" batin Zara
"Tapi om Doktel,, Langga gak bica telima cemuanya,,,"
"Ya pilih saja salah satu anak tampan, Ini pilih mainan om saja, baguss,, Rangga bisa main dengan teman Rangga" ucap dokter Kevin memotong ucapan Rangga tadi
"Bukan gicu om. Tapi,,, mainan langga udah banyak banget, campe hampil penuh kamar Langga" jawab Rangga
"Ya sudah Rangga ambil cake dari om saja. Ini enak lohh rasanya, Rangga pasti nanti suka" Dokter Gandi merasa ada kesempatan
"Tidak om,, nanti langga jadi gendut kalau makan cake telus. kata Mama, langga gak boleh banyak makan manic. Maaf ya om" ucap Rangga
"Ehem,, maaf ya, om dokter semua,,, sepertinya Rangga lelah dan butuh istirahat. Jika tidak keberatan, silahkan om om dokter semua untuk pulang" Ucap Zara memberi jalan pada ketiga dokter itu untuk pergi
"Ya sudah kalau begitu,, Karena Rangga capek, jadi Om akan pulang. Rangga istirahat ya. Ini mainnya buat Rangga saja. Kan Om beli memang untuk Rangga" Dokter Bima memberikan mainan itu pada Rangga
"Tidak Dok, dibawa pulang saja mainannya. Dokter bisa memberikan pada keponakan dokter Bima saja. Rangga sudah banyak mainan dirumah. Maaf" Zara menolak secara halus
"Sama seperti yang lain, silahkan bawa kembali semuanya. Sepertinya alasan sudah di sampaikan Rangga tadi" ucap Zara
Tidak ada pilihan ketiga dokter muda itu pun pulang setelah berpamitan, dan membawa kembali hadiah yang sengaja mereka beli untuk Rangga. Niatnya ingin mendekati Rangga lebih dulu baru ibunya ternyata mereka sudah langsung di tolak. Setelah ketiganya pergi, Zara dan Rangga masuk kedalam rumah.
"Ma,,," panggil Rangga
"Iya sayang,," jawab Zara
"Meleka tadi ciapa ma?" tanya Rangga
"Oh,, mereka tadi teman kerja mama" jawab Zara
"Ohhh,, kenapa meleka mau kacih Langga mainan banyak?" tanya Rangga lagi
"Em,, ketiga om itu mau dekat sama Rangga dan mama. Makanya mereka tadi kerumah" jawab Zara
"Mama gak cuka?" tanya Rangga
"Bukan gak suka sayang, hanya kan mama dan ketiga om itu hanya teman kerja. Sudah sore,, ayo kamu mandi sekarang" ucap Zara mengajak putranya mandi
"Iyah" Jawab Rangga.
.
.
.
Rangga, coba tadi cake nya kasih ke uni. pasti uni kasih kamu papa mu. Huh sayang Cake nya di suruh bawa pulang lagi, ya udah deh papa mu tak kekepin aja terus biar gak keluar keluar 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Ari Peny
spt aq menitipkan ankq kayak motor y hhhhh
2024-06-09
0
azfa
hallo uni salam kenal ya
2024-02-26
3
Sweet Girl
Jangan gitu dong Tor...
Ndak ada iba ibanya ya... Otor sama anak kecil.
2024-02-26
2