"Rangga,, Mama kerja dulu yah,,, Nanti setelah kerjaan mama selesai, mama jemput Rangga lagi kayak biasa ya sayang. Hari ini mama akan ajak Rangga ke panti, kita akan bagikan hadiah untuk mereka" Zara mengusap pucuk kepala bocah tampan berusia 3 tahun yang tak lain adalah putra semata wayangnya, Rangga.
"Iya ma" Jawab Rangga dengan tersenyum ceria
Cup!
Satu kecupan sayang, Rangga berikan untuk sang mama
"Love you sayang" ucap Zara menatap bocah tampan itu dengan penuh cinta.
"Lope yu too" jawab Rangga dengan tersenyum
"Baiklah, ayo masuk kedalam" Zara membuka pintu tempat penitipan anak, kemudian Rangga masuk kedalam dan di sambut oleh pegawai di tempat itu
"Miss Dian, Saya nitip Rangga ya" Zara tersenyum ramah pada pegawai di tempat penitipan anak itu
"Iya bu Dokter , siap" jawab Miss Dian
"Daa sayang,,, Assalamualaikum" ucap Zara
"Wa'alaikumsalam" jawab Rangga dan Miss Dian bersamaan. Lalu Zara menaiki motornya dan segera menuju ke rumah Sakit swasta tepatnya bekerja.
Dokter Zara, adalah seorang dokter yang terkenal ramah kepada siapa saja, dia begitu sederhana, ceria, dan terlihat sangat mandiri dan tangguh. Statusnya sebagai singel parent bukan rahasia umum lagi bagi semua pegawai yang ada dirumah sakit itu, mereka sudah tau karena pernah sekali Dokter Zara mengajak putra tampannya itu ke rumah sakit ketika sakit.
Menjadi ibu tunggal bukanlah perkara yang mudah, apalagi usia masih terbilang sangat muda. Diusianya yang baru menginjak 25 tahun, dia sudah menyandang status janda beranak 1. Namun demikian, dokter Zara tetap semangat menjalani kehidupannya bersama Rangga putranya. Fokus dokter Zara saat ini adalah merawat Rangga dan membuatnya terus bahagia.
Sedang untuk masalah asmaranya sendiri, Dia masih enggan membuka diri dan hati. Hatinya masih terkunci rapat belum bisa membuka untuk cinta yang baru, meski tidak di pungkiri banyak di kalangan dokter, terutama yang masih singel dan bekerja di tempat yang sama dengannya berusaha mendekat, namun Dokter Zara sepertinya yang ingin menjauh.
Dokter Zara bukan seperti dulu, banyak perubahan yang terjadi semenjak dia bercerai dan memiliki anak. Dari pemikiran sudah jauh lebih dewasa, dan dari segi penampilan juga bukan lagi seperti remaja. Zara sudah terlihat seperti wanita Dewasa, badannya yang dulu kurus dan mungil kini sudah berubah lebih berisi setelah melahirkan Rangga. Namun semakin bertambah usia, wajahnya semakin terlihat cantik berseri. Dulu dia tidak berhijab, sekarang dia sudah menutup auratnya dengan sempurna, dia sudah meniatkan dalam hati untuk memperbaiki diri, menebus dosa yang pernah dia perbuat, bukan hanya penampilannya saja yang berubah, namun juga akhlaknya.
Hari ini seperi biasa, Dokter Zara berangkat ke rumah sakit menggunakan motor matic kesayangannya yang dia beli dari gaji pertamanya. Dulu dia punya mobil kesayangan, namun mobil itu sudah di kembalikan pada orang tuanya. Yang biasanya seorang dokter datang ke rumah sakit dengan menaiki mobil, namun tidak bagi Dokter Zara. Dia hanya menaiki motor ketika pergi kemana saja. Dokter Zara juga terlihat biasa saja, dan sama sekali tidak merasa malu.
"Pagi Dokter Zara" Sapa pak Scurity saat Zara memarkirkan motornya
"Pagi pak,,," Jawab Zara dengan tersenyum lalu melepas helmnya.
"Sudah sarapan pak?" tanya Zara
"Sudah ngopi aja dok tadi sama makan gorengan,,," jawabnya
"Jangan banyak makan gorengan pak, nanti kolesterol hehe... ini mau roti?" Zara menawarkan roti yang dia bawa
"Wah,, mau Dok,, lumayan buat ganjel perut sampai makan siang" jawabnya, Zara tersenyum lalu memberikan dua roti yang dia bawa padanya
"Makasih ya bu dokter" ucap pak Scurity
"Sama sama pak, saya masuk dulu " Ucap Zara
"Selamat bekerja" Ucap pak Scurity dan Zara mengangguk lalu berjalan menuju ke ruang prakteknya. Jadwal dokter Zara hari ini adalah sebagai dokter jaga di ruang IGD. Saat dia masuk, para suster yang melihatnya pun menyapa dokter Zara dengan sopan.
"Pagi Dokter"
"Pagi, apa ada pasien pagi ini?"
"Tadi mobil ambulance keluar, mungkin ada pasien tapi ,,,"
Belum selesai suster menjawab, terdengar sirine ambulance memasuki area rumah sakit dan berhenti di depan ruang IGD
"Cepat buka pintunya!" ucap Dokter Zara
Suster langsung membuka pintu lalu mereka melihat seseorang dengan luka berdarah darah, lalu mereka membawa masuk pasien itu dan segera mengambil tindakan.
"Apa yang terjadi?" tanya Zara sambil memeriksa kondisi pasiennya
"Korban pertikaian keluarga dok katanya. lihat saja tangannya banyak sekali luka terkena sajam" jawabnya
"Oh ya ampun,, ini lukanya cukup dalam kita harus segera bertindak Dan sepertinya dia sudah banyak mengeluarkan darah, kita harus melakukan transfusi darah" ucap Zara.
"Baik dok" jawabnya
Dokter Zara di bantu suster segera melakukan tindakan pada pasien itu, beruntung pasien itu segera di bawa kerumah sakit, jika terlambat sedikit, ntah apa yang akan terjadi.
Setelah beberapa menit menyelesaikan tugasnya, Zara melihat kondisi pasien sudah mulai stabil dan luka luka juga sudah di jahit dan diobati, lalu Dokter zara akan keluar untuk menemui keluarga pasien dan memberitahukan kondisinya.
Setelah memberi tahu pada keluarga pasien, Zara mengizinkan pasien untuk di pindahkan ke ruang rawat inap. Setelah itu Zara duduk di ruang kerjanya.
"Dokter Zara,,"
"Meri, ada apa?" Ucap Zara melihat seorang suster menghampirinya
"Ini,, ada titipan dari dokter Louis," suster meri memberikan paperbag berwarna biru langit itu pada Zara
"Dokter louis?" Zara mengambil paperbag itu dan melihat isinya.
Bukan sekali ini Zara mendapatkan bunga ataupun bingkisan berisi makanan. Zara melihat paperbag itu berisi cookies yang di bungkus dengan begitu cantik. Ada selembar kartu ucapan di dalamnya
^^^Cookies ini untuk Rangga dan Dokter Zara, semoga suka ya :)^^^
"Permisi dok,," Lalu Meri pamit keluar
"Suster Meri,,," panggil Zara
"Iya dok?" tanya Meri
"Ini, makannya bersama yang lain. Aku berikan untuk kalian" ucap Zara
"Hah?! beneran dok?" tanya Meri
"Iya,, ambil saja dan bagikan pada yang mau memakannya" ucap Zara
"Baik dok, terima kasih" ucap Meri mengambil paperbag itu lagi dan membawanya keluar. Lalu Zara membuang kartu ucapan itu ke dalam kotak sampah dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Aku tidak pernah memberikan harapan padanya, kenapa dia terus mengejar ku?! Aku harus temui dan bicara padanya setelah ini!" ucap Zara
.
.
.
.
Dokter Zara banyak yang naksir, sebelum ketemu bapaknya Rangga😅 Bapak mya rangga masih di sembunyikan uni, belum saatnya muncul 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
martina melati
belum pasti transfusi darah krn golongan darahny aja blm tahu tipeny... shrsny stok darah cukup aja kn utk semua tipe
2024-08-08
0
Sweet Girl
Ih tega sekali Uni...
Kasian dong Rangga... jadi kayak anak Yatim...
2024-02-26
5
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
baiknya dokter Zara
2023-12-23
2