Hari terus berganti hari,
Dokter Zara sudah bersiap untuk pindah tugas ke rumah sakit pusat bersama tiga rekan seprofesi lainnya. Dokter Zara juga sudah membereskan semua barang barangnya dan juga barang barang milik putranya. Petugas mess rumah sakit juga baru saja datang untuk memindahkan barang barang Dokter Zara ke mess baru yang di sediakan oleh pihak rumah sakit.
Setelah barang barang di bawa, Zara menitipkan Rangga di tempat penitipan anak seperti biasa.
"Sayang,, hari ini mama jemput kamu akan sedikit terlambat dari biasa ya, karena jarak rumah sakit dan tempat ini sedikit jauh, jadi mama akan lama di perjalanan. Rencana mama, hari ini setelah mama selesai kerja, mama akan mencari tempat penitipan anak yang dekat dengan rumah sakit pusat. Jadi gak jauh jauh dari rumah sakit" ucap Zara
"Iya ma,, Langga akan tunggu mama campai mama jemput langga. Mama cemangat yahh keljanya, cemoga mama dapat uang banak banak untuk kita" ucap Rangga pada mamanya dengan ceria, keceriaan putranya itulah penguat jiwa dan raga dokter Zara.
"Aamiin,,, kamu doain mama yah,,, ini bekalnya sudah mama siapin, sekarang Rangga masuk kedalam yah,, mama mau berangkat kerumah sakit" ucap Zara
"Iya ma,, mama hati hati ya bawa motol nya" ucap Rangga
"Iya sayang,, " Jawab Zara
Setelah berpamitan pada putra nya, Dokter Zara langsung berangkat ke rumah sakit. Pagi ini adalah hari pertama Dokter Zara bertugas di rumah sakit pusat, tempat kerja baru dengan semangat baru.
**
Sampainya di rumah sakit dokter Zara langsung menuju ke ruang pertemuan karena akan ada acara penyambutan dokter baru, dan serah tugas di rumah sakit itu.
"Dokter Zara,,"
Zara menoleh ke belakang dan dia melihat Dokter Kevin berjalan cepat menyusulnya
"Dokter Kevin" jawab Zara
"Senang sekali bisa bertemu dengan Dokter Zara lagi. Saya tidak menyangka jika kita di pindahkan bersama seperti ini" Ucap dokter Kevin dengan rasa senang. karena dia merasa saingannya sudah berkurang untuk mendapatkan dokter Zara
"Iya dokter" jawab Zara Singkat
Zara hanya tersenyum datar dan terus melangkah kan kakinya, mereka bersama sama menuju ruangan pertemuan.
"Jadi Dokter Zara tinggal di mess sekarang?" Tanya Dokter Kevin tidak mau kehilangan kesempatan untuk berbincang bersama Dokter cantik incarannya
"Iya, mulai hari ini" Jawab Dokter Zara
"Lalu Rangga sekarang dimana?" tanya nya lagi
"Saya titipkan di tempat penitipan anak. Nah ini ruangannya" Ucap Zara saat melihat ruangan pertemuan yang mereka tuju. Begitu sampai mereka sudah melihat ada Dokter Louis, dan Dokter Janne disana. Kedua dokter yang baru masuk pun menyapa keduanya. Lalu mereka duduk bersama dan menunggu pihak rumah sakit pusat masuk juga keruangan itu.
"Dokter Zara kan dokter umum ya?" tanya dokter Janne,
"Iya dokter Janne, saya bertugas di IGD" jawab Dokter Zara
"Oh,, pantas saya baru lihat. Diantara kita hanya dokter yang dokter umum. Bukankah kalau pindahan dari rumah sakit cabang biasanya Dokter spesialis? " Dokter Janne tampak sedikit meremehkan
Dokter Zara terdiam, memang benar diantara mereka berempat, hanya Dokter Zara yang masih dokter umum sedangkan yang lain, Dokter Janne adalah dokter Kandungan, Dokter Kevin adalah dokter bedah dan Dokter Louis adalah dokter ortopedi. Dokter Zara sedikit minder, namun tidak dipungkiri kenyataannya memang begitu. Sebenarnya dia juga ingin mengambil spesialis kandungan, namun apalah daya, dia tidak memiliki uang untuk melanjutkan pendidikannya. Ini pun Dokter Zara hanya mampu menabung, menyisihkan dari gaji sedikit demi sedikit untuk kuliahnya nanti.
"Dokter Zara memiliki kinerja yang baik di rumah sakit Tri Medika, maka dari itu menjadi pertimbangan rumah sakit untuk memindahkan Dokter Zara ke rumah sakit pusat" ucap Dokter Louis
" Dirumah sakit Tri Medika juga masih banyak dokter senior yang kinerjanya baik" cetus dokter Janne
"Tapi mereka sudah hampir pensiun. Jadi mereka tetap bertugas disana karena harus mengarahkan dokter dokter yang baru. Harusnya Dokter Janne tidak perlu mengomentari, ini juga keputusan pimpinan rumah sakit!" cetus Dokter Louis membela Dokter Zara Dan Dokter Janne terdiam
"Ck! bilang saja ini mau mu,! mau mendekati dokter Zara saja kenapa harus di tutup tutupi!" Batin Dokter Janne.
"Sudah cukup! jangan ribut disini!" ucap Dokter Kevin menengahi.
Terdengar dari luar, orang tengah berbincang dengan suara langkah kaki beberapa orang semakin mendekat ke ruang pertemuan itu dan semua dokter yang ada di dalam langsung diam tidak ada yang bersuara lagi.
"Silahkan Dokter,," Seorang petugas rumah sakit mempersilahkan dokter dokter senior rumah sakit dan juga pemilik rumah Sakit Tri Medika pusat untuk memasuki ruangan pertemuan.
Seketika tubuh Dokter Zara membeku,,,
.
.
.
Membeku? memang nya lagi di kutub utara bisa langsung beku?! Lihat apa sih?! 🤔
Gemes gak kalian sama aku? gemes gak? 😅 kaburrrrr ahhhhhh🤭
Coba nanti buka pas di jam 10an, mungkin ada update 1 bab lagi, kalau gak ketiduran🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Gina Savitri
Kayanya ketemu nih sama papa angga 😊
2024-07-25
0
Nia Sulistyowati
ketemu nie sama papanya rangga
2024-06-20
0
Sweet Girl
lihat kamu Tor... terpeconaaa
2024-02-26
5