Dokter Zara sudah bersiap untuk pulang, karena jam praktek nya sudah selesai. Sebelum pulang, dia membereskan barang barangnya dan bergegas pulang karena dia harus menjemput Rangga di tempat penitipan anak.
Setelah semuanya beres, Dokter Zara keluar dan berpamitan pada suster suster yang bekerja di ruangan IGD juga. Saat Dokter Zara keluar, dia malah berpapasan dengan Dokter Louis yang juga akan pulang siang itu
"Dokter Zara,,"
Dokter Louis tersenyum manis, seperti mendapat durian runtuh saja saat bertemu Dokter Zara
"Iya dokter, ada apa?" jawab Dokter Zara datar saja
"Mau pulang?" tanya Dokter Louis
"Iya,," Jawabnya datar lagi
"Bagaimana kabar Rangga?" tanya Dokter Louis mencoba mengajak Dokter Zara bicara
"Baik," jawab Dokter Zara
Sementara di tempat parkiran Dokter Angga yang belum lama sampai pun melihat Dokter Zara berbincang dengan dokter laki laki. Ntah apa yang mereka obrolkan tapi Dokter Angga tidak suka melihat kedekatan mereka. Dokter Angga mengingat ingat wajah dokter pria itu dan dia teringat jika dia salah satu dokter yang di pindahkan dari rumah sakit cabang. Dokter Angga melihat keduanya terus berbincang, namun dapat dilihat dari wajah Zara jika dia seperti ingin cepat pergi
"Ck! apa pria itu tidak tau jika Zara sudah bersuami?!" ucap Angga merasa kesal sendiri. Tanpa alasan yang jelas, Dokter Angga turun dari mobil dan menghampiri mereka
"Saya tidak bisa berjanji untuk datang Dokter, karena kami sudah ada janji untuk berkunjung kerumah saudara" jawab dokter Zara karena dia dan Rangga akan pergi berkunjung ke rumah Dinda.
"Ohh begitu ya,,, sayang Sekali,,," Jawab Dokter Louis
"Dokter Zara,," Angga tiba tiba Angga nimbrung
"Eh Dokter Angga,," Dokter Louis menyapa Angga dengan sopan, Angga pun hanya tersenyum tipis
"Iya dokter ada apa?" Dokter Zara kaget dan juha bingung karena tiba tiba Dokter Angga muncul saja
"Ayo ikut saya. Ada berkas rumah sakit yang belum anda selesaikan. Permisi Dokter " Ucap Dokter Angga menarik lengan Dokter Zara dan membawanya pergi
"Berkas?" Dokter Zara masih bingung namun dia terus berjalan mengikuti langkah panjang Angga yang membawanya pergi. Dokter Louis pun menatap kepergian keduanya hingga semakin jauh dari pandangannya.
"Ada hubungan apa mereka berdua? bahkan dokter Angga berani memegang lengan Dokter Zara?" Dokter Louis terlihat bingung.
Jantung Dokter Zara rasanya bergemuruh hebat saat lengannya terus di pegang Dokter Angga. Bisa bisanya dia berbuat seperti itu, sedang mereka tidak memiliki hubungan apapun. Terlebih ini dirumah sakit, banyak orang yang melihat,
"Dokter,, tolong lepaskan saya!" ucap Dokter Zara menarik lengannya yang masih di cengkram
Angga yang baru sadar sudah menarik lengan Dokter Zara pun langsung melepaskannya
"Maaf,, refleks" jawab Dokter Angga terlihat salah tingkah.
Ternyata keduanya sudah sampai di depan ruangan dokter Angga
"Berkas apa yang dokter maksud?" tanya Dokter Zara memecah kecanggungan keduanya
"Duh! berkas?! berkas apa?!" Batin Angga merutuki dirinya sendiri karena dia bingung mencari alasan untuk membawa Zara menjauh dari pria itu.
"Ada,, silahkan masuk," Angga membuka pintu ruang kerjanya dan mempersilahkan Dokter Zara untuk masuk. Dokter Zara pun masuk mengikuti Dokter Angga yang sudah masuk lebih dulu. Didalam ada suster yang bertugas membantu Dokter Angga.
"Siang Dokter,," Sapa nya dengan ramah
Dokter Zara melihat, suster itu cukup cantik, dan di dalam ruangan itu hanya mereka berdua.
"Hanya berdua?!" batin Dokter Zara tiba tiba merasa kesal sendiri.
"Silahkan duduk" ucap Dokter Angga
"Terima kasih" Jawab Dokter Zara yang kemudian duduk. Dokter Zara memperhatikan gerak gerik Dokter Angga yang terlihat sedang mencari cari sesuatu di dalam lacinya.
"Ah ini,,," Angga mengambil map berwarna biru dan meletakan di atas meja
"Dokter Zara, ini adalah laporan mengenai penambahan alat alat medis di ruang IGD. Sebagai dokter yang praktek di sana, Dokter harus tau dan benar benar memastikan semua alat medis ini sangat di butuhkan" Angga baru ingat jika akan ada penambahan alat medis di ruang IGD
"Ohh begitu,," Dokter Zara terlihat sangat serius membaca laporan itu sedangkan Dokter Angga malah sibuk menatap dokter cantik itu, menamati setiap sudut wajahnya,
"Saya rasa ini dibutuhkan semua dokter, dan bisa sebagai cadangan ketika di butuhkan" jawab Dokter Zara
"Baik kalai begitu,,," Angga mengambil map itu kembali dan memberi paraf di ujung laporan.
"Permisi dokter saya mau mengantarkan rekapan ke administrasi" Suster meminta izin keluar pada dokter angga, Suster itu pun terlihat sangat tegang
"Iya" Jawab Angga
"Kenapa wajahnya se tegang itu?" Batin Dokter Zara.
Kemudian Suster keluar dan tinggallah Angga dan juga Zara
"Apa ada lagi dokter,,? karena ada hal lain yang harus saja selesaikan" ucap Zara
"Tidak,, hanya itu saja" jawab Angga
"Baiklah kalau begitu saya permisi...." Ucap Zara
Zara langsung beranjak dari tempat duduknya, dia tidak ingin berlama lama satu ruangan bersama Angga.
"Dokter Zara,,,"
Langkah Zara terhenti saat Angga memanggil namanya. Zara pun berbalik dan menatap Angga yang sudah berdiri dan menatapnya
"Ada apa?" tanya Zara
"Jangan lupa tutup pintu" Ucap Angga
"Baik dokter" Zara membuka pintu dan melangkah keluar dari ruangan Angga. Sedangkan angga merutuki dirinya sendiri. Bisa bisanya dia malah bilang agar Zara menutup pintu, padahal dia ingin bilang
"Bagaimana pernikahan mu!" tapi malah lidaahnya kelu.
.
.
.
.
Ck! Ck! Ck! Angga Angga! wayah wayah tanya gitu aja, susah banget?! padahal tinggal bilang, Zara bagaimana pernikahanmu? bahagia gak? kalau gak sama aku aja, aku mau!🥴 gemesssss aku!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Titis Indrayanti
Lu jangan becanda dong Angga,,,,!!! saking saltingnya Zara suruh nutup pintu doang 🤣🤣
2025-02-09
0
Gina Savitri
Wkwkwk..dokter angga cemburu langsung gandeng aja gak bilang2, mana salting mulu ketemu mantan
2024-07-25
0
Nia Sulistyowati
lucu ya kalo dokter salting🤣
2024-06-20
1