Senam Jantung

Acara meeting dimulai, semua sudah masuk keruangan dan duduk dikursi yang sudah disediakan. Meeting kali ini membahas kematangan kesiapan rumah sakit apung yang digagas oleh Amanda, dan kapal yang disponsori oleh Daniel.

Amanda, Daniel, Denisa, dan Ricko duduk saling bersisian di meja panjang itu. Semua serius menyimak saat Amanda maju menyampaikan materi dan tempat tujuan mereka nanti.

Saat sedang serius tiba-tiba Denisa dibuat terkejut, dibawah meja sana, tepatnya diatas pahanya, tangan seseorang nyasar dan nemplok dengan nyamannya. Ini disebelah kiri dan tepat disebelah kirinya adalah Daniel, sang mantan suami.

Denisa menunduk untuk memastikan jika dugaanya tidak salah, dan benar itu tangan Daniel dengan tidak berdosannya tangan itu mengusap pahanya yang terbungkus celana jeans biru.

Denisa menggelembungkan pipi menahan emosi. Bisa-bisanya Daniel meletakkan tangannya diatas paha Denisa saat Amanda sedang menjelaskan didepan sana, dan lebih berbahaya lagi, disebelah kanan Denisa adalah Ricko.

Jantung Denisa dibuat tidak tenang, sekarang dia tidak bisa menyimak apa yang dijelaskan Amanda.

Hadehh ngapain sih mantan suaminya ngelakuin itu?

Denisa merapatkan tubuhnya ke meja, agar yang dilakukan Daniel tidak dilihat oleh Ricko, ini sangat berbahaya. Astaga, sumpah demi apapun Daniel seakan mengajaknya senam jantung dan membawanya bermain roller coaster.

Denisa menoleh kearah Ricko untuk membaca situasi, dirasa aman, dia menurunkan tangan kirinya untuk menyingkirkan tangan sialan si mantan suami. Tapi saat dia akan menyingkirkan tangan Daniel, Daniel justru mengambil tanganya dan menggenggamnya erat menelusupkan jemari besarnya disela jemari Denisa yang kosong.

Mata Denisa membola dan memberanikan diri menoleh kearah laki-laki itu memintanya agar melepaskan tangannya, tapi Daniel seolah acuh dan tak menghiraukan permintaannya.

Tangan kanan Denisa mengusap keningnya frustasi, keadaan menjadi begitu horor baginya, ditambah kini Amanda telah selesai menyampaikan materinya semua peserta rapat bertepuk tangan tapi Denisa tidak bisa melakukan itu.

Jika cctv disana dibuka, sudah pasti terlihat jelas jika hanya dia dan Daniel yang tidak bertepuk tangan.

Hingga Amanda duduk kembali ketempatnya, tapi Daniel tak juga mau melepaskan tangannya.

Denisa benar-benar dibuat risau dan takut, dia menarik-narik tangannya untuk dilepaskan, tapi Daniel tak juga mau melepaskan.

"Tuhan, semoga dokter Amanda tidak melihat ini." Doa Denisa.

Gestur tubuh gelisah Denisa justru dibaca lain oleh Ricko, Ricko melihat wajah panik dan pucat Denisa mengira jika Denisa beneran sakit. Ricko mengambil tangan kanan Denisa yang masih memegang kening itu yang sudah terasa dingin saat digenggamnya.

"Are you oke, Nis?" bisik Ricko, terpancar kekhawatiran membawa genggaman tangannya keatas meja.

Denisa menggeleng dalam diam.

"Aku bukan sakit Ricko, tapi laki-laki sialan disebelah ku membuat aku takut." Gumam Denisa tentu dalam hati.

Amanda menoleh pada Denisa sedikit mendengar bisiskan Ricko. Amanda melihat tangan mereka yang bertaut, Amanda tersenyum lebar mengira jika Denisa dan Ricko beneran sudah jadian, kini senyum Amanda berubah menjadi senyum menggoda pada Denisa.

Denisa menjadi semakin tak enak saja.

Detik berikutnya, Denisa hampir saja dibuat berteriak jika dia tidak mengendalikan dirinya akibat kelakuan tangan Daniel yang meremas pahanya. Daniel marah melihat tangan Ricko menggenggam tangannya. Denisa menoleh ingin marah, tapi Daniel balik melototinya menatap tajam kearah tangan Ricko dengan rahang yang sudah mengeras.

Paham maksud Daniel dan tak ingin laki-laki itu berbuat yang lebih nekat dan bisa membahayakan posisinya tentunya, perlahan Denisa menarik tangannya dari genggaman Ricko.

"Sorry," ujar Ricko tanpa bersuara. Denisa tersenyum tipis menanggapinya.

Takut, sudah pasti Denisa menjadi sangat takut sekarang, dia tak tahu apa sebenarnya mau Daniel melakukan ini padanya.

"Daniel si4lan," umpat Denisa dalam hati.

Denisa memijit kening frustasi, ruangan ini ber-ac, tapi Denisa menjadi berkeringat.

Tidak berhenti sampai disini, Daniel kembali berulah, dia seperti memasukkan sesuatu kejari telunjuk Denisa.

Seperti mengatakan jangan dilepas, Daniel menahan telunjuk Denisa dengan jarinya, mengusap-usap lembut jari Denisa.

Denisa bisa bernafas lega saat Daniel harus maju dan menyampaikan materi menjelaskan keamanan serta kesiapan kapal yang yang disediakannya.

Denisa kembali menunduk, melihat apa yang disematkan Daniel tadi, ternyata sebuah cincin putih berbentuk love dipermukaanya berpadu dengan sebuah batu delima kecil.

Denisa tak berani mendongak, tapi dia akan meminta penjelasan setelah ini.

Selama Daniel menjelaskan didepan, Denisa hanya menunduk menatap huruf-huruf kertas didepanya yang sama sekali tak ia baca, enggan menatap wajah tampan yang dulu begitu dia gilai sekarang menjadi sangat menyebalkan itu, takut jika Daniel akan berbuat yang tak diinginkannya dan aneh.

Tapi Denisa tak bisa menghindari kejahilan Daniel apapun yang dia lakukan, nyatanya Daniel kini malah menegurnya.

"Bagaimana Mami Dara, eh maaf maksud saya Dokter Denisa?", kesalahan ucapan Daniel malah membuat semua peserta rapat tertawa, termasuk Amanda yang tak mencurigai apapun dari maksud ucapan tunangannya itu karena mungkin Daniel terbawa ceritanya selama ini.

Tapi ini berhasil membuat Denisa hampir jantungan.

"Tadi katanya ada yang mau anda tanyakan, silahkan tanyakan sekarang agar yang lain juga bisa mendengar dan tahu jawabannya." Persilahkan Daniel dengan senyum puasnya, senang sekali melihat wajah panik Denisa yang terlihat menggemaskan untuknya.

"Emm," gugup, Denisa jadi gugup karena tidak tahu harus bertanya apa, "tidak jadi Pak, saya lupa." Dia nyengir, menutupi rasa kesalnya.

"Coba diingat-ingat, menurut saya pertanyaan anda tadi begitu berbobot dan sangat bagus."

Denisa melotot tak percaya, namun kemudian dia kembali nyengir lucu tapi dalam hati menhan geram, ini namanya Daniel mencoba mempermalukanya. Oh astaga, Denisa ingin rapat ini segera berakhir dan menyeret laki-laki itu dan menenggelamkanya didasar lautan agar dimakan ikan hiu dan punah dari muka bumi ini.

Satu jam rapat baru berakhir, dan peserta rapat diberi jamuan oleh Amanda sebagai makan siang juga, karena bertepatan dengan jam makan siang walau maju sedikit, yakni sekarang sudah jam setengah dua belas.

"Aku seneng deh Nis, akhirnya kamu terima Ricko juga," ucap Amanda, mendudukkan bokongnya dikursi sebelah Amanda.

"Ya ampun Dok, saya tuh-"

"Boleh gabung?" tanya Ricko datang membuat ucapan Denisa terpotong.

"Ehem kayaknya entar yang traktir yang habis jadian nih?" goda Amanda lagi, "kita jadikan ngedate barangnya?"

"Emm liat aja nanti ya Dok," jawab Denisa, sebenarnya dia menolak halus.

"Aku nggak terima penolakan loh Nis. Aku pengen kayak orang-orang normal double date gitu," pinta Amanda dengan wajah memelas.

Daniel menyimak dari jauh, kesal Amanda yang memaksa Denisa. Dan Ricko juga menunggu jawaban Denisa, berharap Denisa mau, karena dia akan menembak Denisa nanti agar disaksikan oleh Amanda dan tunangannya.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

astoge, ogah deket" mrk! tuh aq orgny sensitif; kl dsinggung jadi mnciut nyaliq

2025-03-12

0

Siti Masitah

Siti Masitah

masalah duduk kan gampang bisa pindah duduknya ribeet x

2025-03-26

0

Kompas Kompas

Kompas Kompas

sepertinya Amanda sudah tau

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Halusinasi
2 Pertemuan Pertama
3 Hari Untuk Dara
4 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
5 Sapaan Pertama
6 Penyesalan Daniel
7 Mantan (Menantang dan menarik)
8 Maaf
9 Make Her Jealous
10 Dara Sakit
11 My Lup handsome
12 Anak Kita
13 Seperti Senja
14 Mendatangi Rumahnya
15 Penolakan Dara.
16 Beri Aku Kesempatan
17 Membuang Rasa
18 Dua Tato
19 Senam Jantung
20 Status Yang Sesungguhnya
21 Luka Hati Amanda.
22 Wanita Yang Sama
23 Kesempatan Kedua
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Rencana Amanda.
26 Mama Dina
27 Aku serius Mas!
28 Om Papi
29 Kedatangan Tamu
30 Hal Yang Ditakuti
31 Dara atau Amanda
32 Kekejaman Abian
33 Keputusan Denisa
34 Sikap Aneh Daniel
35 Doa Denisa
36 S4bu Raijua
37 Sorgum
38 Tak Mengenal
39 Badai Rumah Tangga
40 Selingkuh Itu Menantang
41 Menunggu
42 Kemurkaan Dina
43 Kerokan
44 Permusuhan Dua Keluarga
45 Pesan Ricko
46 Wanita Berhati Malaikat, Menjadi Wanita Menakutkan
47 Pulang
48 Menyembuhkan Amanda
49 Video Call
50 Tidak Ada Yang Sempurna
51 Lupa Mengabari
52 Masalah Gawat
53 Cinta Tak Ada Logika
54 Memberi Hukuman
55 Love is Blind
56 Berjuang Bersama
57 Usaha Daniel dan Ricko
58 Kenakalan Denisa
59 Resepsi
60 Maaf
61 Simulasi Keluarga Bahagia
62 Aa Abian
63 Puasa Dua Hari
64 Time with Sisters
65 Ijab Kabul
66 Akhirnya
67 Obat Sakit Kepala
68 Ada Setan
69 Bulan Madu
70 Hujan Kejutan
71 Permintaan Sisi
72 Dia Yang Sudah Bahagia
73 Gara-gara Buah Aneh
74 Eksekusi
75 Mual
76 Hamil?
77 Cinta Itu Universal
78 Akan Mencari Tahu
79 Mengakui
80 Buah Kesemek
81 Hari Pernikahan
82 Bencana Untuk Daniel
83 Say goodbye Amanda
84 Nikmat Kasih Sayang
85 Danish Reifansyah Danuarta
86 Extra Part
87 Extra Part ( End )
88 Sepasang Sayap Angkasa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Halusinasi
2
Pertemuan Pertama
3
Hari Untuk Dara
4
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
5
Sapaan Pertama
6
Penyesalan Daniel
7
Mantan (Menantang dan menarik)
8
Maaf
9
Make Her Jealous
10
Dara Sakit
11
My Lup handsome
12
Anak Kita
13
Seperti Senja
14
Mendatangi Rumahnya
15
Penolakan Dara.
16
Beri Aku Kesempatan
17
Membuang Rasa
18
Dua Tato
19
Senam Jantung
20
Status Yang Sesungguhnya
21
Luka Hati Amanda.
22
Wanita Yang Sama
23
Kesempatan Kedua
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Rencana Amanda.
26
Mama Dina
27
Aku serius Mas!
28
Om Papi
29
Kedatangan Tamu
30
Hal Yang Ditakuti
31
Dara atau Amanda
32
Kekejaman Abian
33
Keputusan Denisa
34
Sikap Aneh Daniel
35
Doa Denisa
36
S4bu Raijua
37
Sorgum
38
Tak Mengenal
39
Badai Rumah Tangga
40
Selingkuh Itu Menantang
41
Menunggu
42
Kemurkaan Dina
43
Kerokan
44
Permusuhan Dua Keluarga
45
Pesan Ricko
46
Wanita Berhati Malaikat, Menjadi Wanita Menakutkan
47
Pulang
48
Menyembuhkan Amanda
49
Video Call
50
Tidak Ada Yang Sempurna
51
Lupa Mengabari
52
Masalah Gawat
53
Cinta Tak Ada Logika
54
Memberi Hukuman
55
Love is Blind
56
Berjuang Bersama
57
Usaha Daniel dan Ricko
58
Kenakalan Denisa
59
Resepsi
60
Maaf
61
Simulasi Keluarga Bahagia
62
Aa Abian
63
Puasa Dua Hari
64
Time with Sisters
65
Ijab Kabul
66
Akhirnya
67
Obat Sakit Kepala
68
Ada Setan
69
Bulan Madu
70
Hujan Kejutan
71
Permintaan Sisi
72
Dia Yang Sudah Bahagia
73
Gara-gara Buah Aneh
74
Eksekusi
75
Mual
76
Hamil?
77
Cinta Itu Universal
78
Akan Mencari Tahu
79
Mengakui
80
Buah Kesemek
81
Hari Pernikahan
82
Bencana Untuk Daniel
83
Say goodbye Amanda
84
Nikmat Kasih Sayang
85
Danish Reifansyah Danuarta
86
Extra Part
87
Extra Part ( End )
88
Sepasang Sayap Angkasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!