...~Happy Reading~...
Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, kini Faiz menjadi sangat pendiam setelah mendengar semua penjelasan dari Edward. Ia memilih untuk banyak menghabiskan waktu di luar rumah, daripada harus sering bertemu dengan mantan nya. Karena, sejak tahu bahwa Faiz tinggal di rumah, Edward memutuskan untuk kembali tinggal di rumah nya.
"Kak Faiz kenapa sih? perasaan, akhir akhir ini jarang banget buat ngumpul di rumah? sarapan dan makan malam, kakak udah gak pernah gabung lagi. Ada apa?" tanya Fayya menahan tangan Faiz ketika hendak memasuki mobil nya.
Ya, beberapa hari yang lalu, ia sudah mendapatkan mobil dari orang tua nya, agar memudahkan nya untuk bepergian. Lagi pula, papa Bastian juga percaya bahwa putri nya bisa menjaga diri dengan baik. Meskipun masih ada sedikit rasa khawatir, namun Bastian yakin bahwa Faiz bukan gadis lemah.
Karena papa Bastian tau, sejak memasuki sekolah menengah pertama, Faiz sering mengikuti ekstrakurikuler bela diri. Di luar sekolah pun, Faiz juga masih tetap belajar. Namun, keluarga nya tidak ada yang mengetahui, kecuali papa Bastian. Itupun, papa Bastian juga berpura pura tidak tahu.
"Gapapa kok Fay, cuma ini tuh temen aku udah mulai disini kan. Jadi, aku lagi bantu- bantu mereka beberes," kata Faiz berbohong.
Tentu saja berbohong. Karena seorang Faiz Cheesy, akan sangat tidak mungkin untuk membantu orang beres beres. Jangan kan membereskan barang orang, barang sendiri pun Faiz tidak bisa rapi. Namun, beruntung Fayya langsung mempercayai nya, karena ia juga tidak begitu mengenal keseharian Faiz di Jakarta.
"Oh, Fayya kirain, kakak menghindar dari kak Edward," ucap Fayya sedikit menatap Faiz sendu.
"Gak kok Fay, aku gak pernah menghindari dia. Cuma kalau lagi sibuk, mau gimana lagi? Dan juga, kakak pun juga bekerja kan, jadi pun percuma kalau kakak di rumah dan pulang cepat," kata Faiz sedikit mengangkat kedua bahu nya.
"Apakah ini kode?" saut seorang laki laki dengan tiba tiba seraya menuruni anak tangga perlahan satu per satu menghampiri Fayya dan Faiz.
"Mungkin, bisa di katakan seperti itu," jawab Fauya terkekeh, "Makanya, kakak itu jangan terlalu sibuk!" imbuh nya namun kini gadis itu memanyunkan bibir nya dengan kesal.
Sementara itu, Faiz hanya melirik sinis kepada Edward. Ia masih begitu kesal dengan laki laki itu, "Fay, aku jalan dulu ya. Udah di tungguin nih," pamit nya, lalu ia segera bergegas keluar keluar begitu saja.
"Kakak apain Kak Faiz?" tanya Fayya langsung memberikan tatapan tajam pada sang kakak.
"Apa sih, mana ada kakak ngapa ngapain dia?" jawab Edward menghela nafas nya dengan berat, "Orang kakak belum ngapa ngapain kok!" imbuh nya.
"Heh, kok belum? berarti kakak ada niat ngapa ngapain kak Faiz!" pekik Fayya dan langsung mengejar Edward yang sudah lebih dulu berjalan menuju meja makan sambil terkekeh.
Bug!
"Ayaaa!" pekik Edward ketika adik nya dengan cepat langsung nemplok di punggung nya dan meminta gendong.
"Aya kangen sama kakak!" kata Fayya dan kini suara nya sudah berbeda. Membuat Edward langsung menghentikan langkah kaki nya.
Edward tahu, bila sudah seperti ini, berarti adik nya memang sudah sangat merindukan nya. Dan ia juga sadar bahwa beberapa bulan ini, dirinya tidak pernah ada waktu lebih untuk adik nya.
"Weekend besok, oke!" ucap Edward tersenyum.
"Seriously? asikkkk!" pekik Fayya langsung turun dan memeluk sang kakak dengan begitu sayang.
"Tapi ada syarat nya," kata Edward seketika membuat Fayya berhenti bersorak, namun hanya beberapa detik ia pun tersenyum kembali setelah melihat senyum smirk di wajah kakak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Syaratnya...Fayya harus ngajak Faiz...
2025-01-18
0
Isnia Tun
Kayak nya sarat nya ngajak Faiz
2022-09-12
1
Aisyah Yasmine
syaratnya pasti tentang faizzz
2022-09-12
1