...~Happy Reading~...
"Welcome Italia," gumam Faiz dalam hati begitu bahagia dan tidak sabaran untuk bertemu dengan sang mantan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas jam, kini akhirnya Faiz dan mama Nisa sudah sampai di Italia. Erish tidak bisa ikut mengantarkan Faiz dan mama nya ke Itali, lantaran ia sedang ujian. Sementara papa Bastian sedang ada operasi penting yang tidak bisa ia tinggalkan. Faiz pun tidak mempermasalahkan nya, karena ia menyadari bahwa papa nya bekerja untuk menyelamatkan nyawa orang, jadi ia begitu santai pergi bersama sang mama. Malah dirinya merasa bahagia, lantaran bila dengan mama nya ia bisa bebas bercerita.
“Kak Faiz!” pekik seorang gadis berambut panjang yang langsung berlari menyambut kedatangan nya dan mama Nisa.
Gadis itu adalah Fayya, calon adik ipar nya yang gagal. Ups, bukan gagal, tapi masih proses, batin Faiz terkekeh.
Faiz pun segera merentangkan kedua tangan nya dan keduanya langsung berpelukan bahagia. Sementara itu, seorang laki laki paruh baya dengan senyum khas nya tersenyum dan ikut mendekat ke arah Faiz dan mama Nisa.
“Apa kabar Nis?” tanya nya seraya mengulurkan tangan.
“Baik, kamu bagaimana? Maaf ya, aku harus ngerepotin,” ucap Nisa sedikit tak enak hati menatap teman lama nya.
Ya, dialah Leo atau Leon. Sahabat dari mama Nisa ketika masih sekolah. Leon juga ayah dari Edward dan Fayya, calon mertua Faiz tentu nya.
“Astaga, Nis. Kamu ini kaya sama siapa aja. Ayo masuk,” Leon segera mengajak tamu nya untuk masuk ke dalam rumah.
Beberapa hari yang lalu, ketika saat Faiz merengek untuk kuliah di Itali. Nisa dan Bastian di buat buntu, karena tidak memiliki ancang-ancang sama sekali. Bila di Vietnam, maka dengan mudah Bastian akan menempatkan Faiz di rumah orang tua nya, kakek nenek nya. Di sana juga ada Kiano, dan mungkin sebentar lagi Kaila juga akan menyusul ke sana. Tapi ternyata Faiz malah maunya ke Italia, tentu saja beberapa hari itu Bastian dan Nisa di buat kalang kabut dengan permintaan putri pertama nya. Hingga, akhirnya Nisa mengingat bahwa Leon sudah menetap tinggal di sana sejak beberapa tahun terakhir. Jadilah untuk sementara Nisa akan menitipkan Faiz di sana, sampai apartemen yang sudah di beli suami nya selesai di renovasi.
Leon dan Fayya begitu bahagia karena Faiz akan tinggal bersama mereka, terlebih Fayya. Gadis itu selalu merasa kesepian seorang diri, dan kini ia mendapatkan teman baru, tentu saja ia sangat senang. Terlebih umur mereka tidak begitu jauh, jadi ia merasa seperti memiliki seorang sahabat. Selain itu juga, Fayya dan Faiz sering kali bertukar kabar, tentu saja hal itu hanyalah basa basi Faiz untuk menanyakan keberadaan Edward bila sedang menghilang.
“Kakak, kita langsung ke kamar aja yuk,” Fayya menahan tangan Faiz yang baru saja hendak mendudukkan diri di sofa, “Papa, Fayya ajak kak Faiz ke kamar aja yah. Kasihan pasti capek,” ucap gadis berambut panjang dan berkaca mata itu kepada sang papa.
Leon hanya menganggukkan kepala nya dan tersenyum kepada sang putri. Lalu ia kembali melanjutkan obrolan nya dengan Nisa di ruang tamu.
“Dimana Edward?” tanya Nisa menelisik sekitar namun tidak menemukan tanda tanda, adanya keberadaan Edward. Padahal kalau di pikir, sekarang sudah jam delapan malam, maka harusnya Edward sudah pulang bukan? Batin Nisa.
“Dia tinggal di Apartemen. Paling dia hanya pulang ketika libur, itupun juga jarang. Karena sering nya, Fayya yang menemui kakak nya ke Apartemen,” jawab Leon di iringi helaan nafas berat.
Nisa hanya menganggukkan kepala nya dengan paham. Ia cukup mengerti mengapa Leon sampai ikut pindah ke Italia, karena adanya sebuah kasus yang membuat hubungan nya dengan putra nya renggang. Dan leon sedang berusaha untuk memperbaiki nya, namun hingga kini ternyata Edward masih menutup diri dan menghindari Leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Jangan cari Edward....dia bikin teh celup...😏😏😏
2025-01-18
0
Arindaa
hhmm
2022-12-12
1
Arindaa
apasih ini?
2022-12-12
1