...~Happy Reading~...
Setelah beberapa hari berada di rumah Leon, kini saatnya Nisa untuk kembali lagi ke Indonesia. Ia hanya bisa berada di sana tiga hari, untuk membantu mendaftarkan kuliah Faiz dan juga memastikan bahwa putri nya bisa beradaptasi di sana.
"Kakak beneran, yakin mau kuliah disini? gak mau berubah pikiran aja gitu, ikut mama pulang lagi ke Jakarta?" tanya Nisa sekali lagi ketika berada di bandara.
Nisa begitu berat melepaskan putri nya. Ia mengira bahwa Faiz akan menangis dan melarang nya untuk segera pulang. Namun ternyata di luar dugaan nya.
"Gak mau! Faiz mau disini. Ada Fayya sama om Leon juga kok, udah mama pulang aja sana. Faiz gapapa beneran," jelas Faiz terus memaksa mama nya agar segera pergi.
Memang lucknat putri pertama nya itu. Nisa sudah sangat khawatir dan mencemaskan putri nya malah dia dengan mudah nya mengusir agar seger kembali pulang.
"Kasihan papa di tinggal kelamaan. Nanti dia deketin tante Widhi lagi loh," ucap Faiz lagi seketika membuat mata Nisa membulat dengan sempurna.
"Mulut kakak, mama gak suka!" seru nya, spontan langsung memukul lengan sang putri.
"Tuh kan, Fay, kamu lihat sendiri. Mama ku galak, jadi kamu gak usah iri sama aku. Aku di siksa terus," ucap Faiz kini melirik ke arah Fayya yang sedang menahan tawa nya.
"AllahuAkbar," Nisa sampai mengusap dada nya karena tak habis pikir dengan pola puri dan kelakuan putri nya.
Beruntung, hanya Faiz yang memiliki sifat bar bar seperti itu. Sementara Erish, ia terlihat kalem dan jarang bicara bila dengan di luar. Meskipun bila di rumah dan berkumpul, anak itu juga sebelas dua belas berdebat dengan kakak nya. Namun setidaknya bila di luar rumah, gadis itu sangat anggun dan feminine. Tidak seperti Faiz yang, entahlah.
"Tante, hati hati di jalan ya Tante. Salam untuk om Abas dan juga Erish, kapan kapan main lagi kesini," ujar Fayya memeluk dan cipika cipiki dengan Nisa.
"Kamu juga hati hati ya Sayang. Tante titip Faiz disini. Dan tante harap, kamu memiliki kesabaran yang begitu luas saat menghadapi anak tante nanti ya. Tante benar benar minta tolong sekali dan meminta maaf sebelum nya." ungkap Nisa tersenyum.
"Mah, nanti mama ketinggalan pesawat loh. Udah buruan sana Ma, Faiz udah gede, Gak perlu di titip titipin. Memang nya Faiz anak kucing apa!" kata Faiz berdecak, dan kembali membuat Nisa serta Fayya terkekeh.
Setelah memastikan pesawat mama nya lepas landas. Faiz segera mengajak Fayya untuk pulang. Karena ia akan menyiapkan segala keperluan nya. Mulai hari ini, ia akan memulai misi nya.
"Fay, memang nya dimana Apartemen kak Edward?" tanya Faiz seraya melihat lihat pemandangan sekitar. Kini, keduanya tengah berada di sebuah mobil dimana keduanya duduk di bangku belakang supir sambil menikmati pemandangan di luar jendela.
"Jalan itu tuh, luruh terus lima puluh kilometer nanti ada perempatan gitu. Deket kok," jawab Fayya, tanpa menatap Faiz. Kini, dirinya tengah sibuk bertukar pesan dengan sang kakak.
"Oh, berarti dia dekat dengan bandara. Eh tapi kamu gak bilang kan sama dia. Kalau aku disini?" tanya Faiz lagi, dan kini ia menatap ke arah Fayya karena tahu bahwa Fayya sedang mengirimkan chat kepada Edward.
"Tenang aja, Fayya gak ember kok. Besok malam kita siapin kejutan nya," kata Fayya dengan tersenyum senang, "Dia pasti seneng banget kalau dapet surprise dari kakak!"
'Harus senang!' gumam Faiz dengan senyum smirk di wajah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Yang mau dikasih kejutan malah lagi celup2....🤦🤦🤦🤦🥴🥴🥴
2025-01-18
0
Arindaa
hahhahaaaa
2022-12-13
1
strawberry 🍓🍓
dor ! malah faiz yg dapet kejutan 🤣🤣🤣
2022-10-17
1